Written by Raka Rosadhi, March 12, 2021
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada beberapa istilah yang digunakan para trader dan investor (pemain saham) saat membicarakan saham, dalam hal ini klasifikasi soal saham. Istilah Saham Blue Chips, Second Liner, dan Third Liner (gorengan) sudah menjadi kosakata khusus yang digunakan dalam dunia saham dewasa ini. Bagi Anda yang masih awam atau baru memulai investasi di pasar modal, tentunya akan bingung dan saya sangat menyarankan ada baiknya Anda mulai mengetahui ketiga istilah tersebut.
Lebih dalam lagi, salah satu cara mengetahui saham itu termasuk kedalam golongan Blue Chips, Second Liner, dan Third liner adalah dengan melihat kapitalisasi pasar. Menurut definisinya, kapitalisasi pasar adalah harga saham dikalikan dengan total jumlah saham yang diterbitkan emiten dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, apa yang dimaksud Saham Blue Chips, Second Liner, dan Third liner? Berikut penjelasannya.
The Third Liner Stock
Saham Third Liner disebut juga sebagai junk stocks, small-cap stocks, atau saham gorengan. Saham-saham pada kategori ini memiliki volatilitas harga yang tinggi. Saham Lapis Tiga menjadi incaran spekulan (scalper trader) karena bisa dipermainkan (dibandarin) sehingga harganya melonjak. Dalam situasi tersebut, spekulan mengambil keuntungan. Karena itu, saham ini bisa dikatakan sebagai saham gorengan. Biasanya keberadaan saham seperti ini sudah digoreng atau sudah dimanipulasi sedemikian rupa (oleh bandar) sehingga seolah-olah terlihat seperti saham yang laris di pasaran. Padahal, saham itu sebenarnya saham tidur alias saham tidak layak jual.
Dari sisi harga, Saham Lapis Tiga terbilang paling murah. Harganya lebih murah dari Second Liner dan First Liner. Sementara kapitalisasinya berada di bawah angka Rp500 miliar. Untuk bisa memperoleh keuntungan dari trading saham ini, perlu memiliki kemampuan analisis yang kuat. Kehati-hatian dan kecermatan amat penting agar tidak merugi karena fluktuasi harga saham yang ditandai dengan masuknya saham dalam kategori Unusual Market Activity (UMA).
Kemampuan Menentukan Mana Saham yang Tepat untuk Dibeli
Untuk menentukan saham mana yang layak untuk dibeli, sebenarnya sudah menjadi pertanyaan umum. Jawaban dari pertanyaan ini relatif. Sebab tiap-tiap investor atau pemain saham memiliki pandangan sendiri-sendiri. Belum lagi menimbang modal yang dimiliki, tujuan investasi, dan situasi pasar yang sangat memengaruhi. Ada sejumlah investor yang membatasi dirinya dengan hanya memilih Saham Blue Chips atau Second Liner. Namun, ada juga yang membeli semuanya.
Yang perlu Anda ingat adalah, jangan mudah terpengaruh lonjakan signifikan harga saham tertentu atau isu-isu yang sulit dipastikan kebenarannya. Oleh karena itu, dapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan selalu verifikasi sejauh mana validitasnya. Dengan mengikuti A-Club Stock, Anda tentunya dapat mendapatkan rekomendasi dan video-video edukasi tentang analisa teknikal maupun fundamental yang berkualitas tentang Stock Market.
Pilih Saham Sesuai Kemampuan
Dividen dan tingkat keamanan dalam transaksi di pasar modal menjadi perhatian yang sangat penting bagi investor. Banyak para analis memberi rekomendasi kepada pemula untuk membeli Saham Blue Chips dan Second Liner. Modal yang perlu disiapkan juga sangat besar, tetapi memilih Saham Blue Chips merupakan pilihan untuk investasi jangka panjang. Karena itu, perhitungkan kemampuan Anda dan pilihlah saham sesuai kemampuan.