KLASIFIKASI SAHAM BERDASARKAN KUALITASNYA (BLUECHIP, SECOND LINER, THIRD LINER)

Written by Raka Rosadhi, April 14, 2020

Saham secara tidak resmi diklasifikasikan kedalam 3 kategori oleh para trader dan investor di pasar saham, yaitu 1. Bluechip, 2. Second Liner, 3. Third Liner.
 
Saham blue chip atau big cap bisa diartikan sebagai saham papan atas atau saham unggulan. Artinya, saham yang masuk dalam kategori ini adalah saham dengan angka kapitalisasi pasar
yang besar yakni di atas Rp 40 triliun. Perusahaan dengan kategori saham blue chip ini adalah perusahaan besar, memiliki etos dan kinerja yang baik, fundamental yang baik serta dikelola oleh orang-orang professional.


 
Selain itu, perusahaan ini juga bergerak di bidang industri di mana hasilnya dibutuhkan banyak orang. Sudah bisa dipastikan pula jika perusahaan kategori saham blue chip ini memiliki keuntungan yang besar dan secara rutin dibagikan kepada investor.
 
Saham jenis blue chip ini sangat layak untuk dijadikan investasi jangka panjang serta penghasilan yang terus menerus lantaran perusahaan yang diberi suntikkan ini tidak main-main
dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, perusahaan dengan saham blue chip juga tidak mudah digoreng oleh para bandar lantaran pangsa pasar yang sangat besar. Saham bluechip, selain kapitalsasinya yang besar termasuk saham yang sangat liquid dan biasanya saham bluechip ini ada di dalam daftar indeks saham LQ45.

Apa itu indeks saham LQ45 ?
 
Indeks saham LQ45 adalah Indeks saham di BEI yang terdiri dari 45 saham yang memenuhi kriteria, di antaranya :

  • Masuk dalam 60 perusahaan dengan nilai transaksi di bursa yang tertinggi dalam 1 tahun terakhir
  • Masuk dalam daftar 60 perusahaan dengan market capitalization tertinggi dalam 1 tahun atau 12 bulan terakhir.
  • Menunukkan kinerja keuangan serta prospek pertumbuhan yang tinggi
  • Telah listing di BEI minimal 3 bulan lamanya.

Untuk 45 saham, yang terupdate bisa di cek di SINI

Yang kedua, saham Second liner atau saham lapis kedua adalah saham-saham emiten yang bila ditinjau dari struktur permodalan bisa dibilang tak sekuat saham big caps. Meski kerap memberikan return yang tinggi, saham-saham lapis kedua tetap perlu diwaspadai oleh investor. Pasalnya, saham-saham second liner biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan saham-saham blue chip.
 
Saham lapis 2 memiliki kapitalisasi pasar antara 500M – 10T, Harga sahamnya cenderung fluktuatif dan masih liquid untuk diperdagangkan. Sedangkan untuk fundamental perusahaan dikategorikan cukup baik dan masih dalam tahap berkembang. Biasanya saham Second liner juga bisa disebut dengan istilah Growth Stock dan termasuk dalam Indeks KOMPAS 100.
 
Berikut adalah contoh-contoh saham second liner : INDY CTRA PWON KLBF PTPP EXCL ACES MYOR TKIM
 
Yang terakhir adalah Saham third liner atau saham lapis tiga. Saham jenis ini biasanya memiliki kapitalisasi pasar dibawah 500M, biasanya juga sering disebut junk stock atau penny stock, volume transaksi rata-rata tidak stabil, terkdang kecil dan terkadang tiba – tiba ramai atau sangat besar, karena kapitalisasi pasarnya yang kecil saham ini biasa mempunyai fluktuasi harga yang tinggi, naik sangat drastis bahkan sampai batas atas perdagangan atau ARA dan tiba – tiba turun sangat drastis menyebabkan saham ini sangat Volatile.

Biasanya saham third liner ini kita kenal dengan nama "Saham Gorengan", saham golongan ini sangat beresiko besar jika di jadikan pilihan investasi
 
Contoh saham third liner : FIRE OMRE CASA RIGS SDMU
 
Jadi saham mana yang layak untuk dibeli ? sebenarnya sudah menjadi pertanyaan umum. Jawaban dari pertanyaan ini relatif. Hal ini disebabkan tiap-tiap investor atau pemain saham memiliki pandangan sendiri-sendiri. Belum lagi menimbang modal yang dimiliki, tujuan investasi, dan situasi pasar yang sangat mempengaruhi. Ada sejumlah investor yang membatasi dirinya dengan hanya memilih Saham Lapis Satu atau Dua. Namun, ada juga yang membeli semuanya. Perlu diingat, Anda jangan mudah terpengaruh lonjakan signifikan harga saham tertentu atau isu-isu yang sulit dipastikan kebenarannya.
 
Oleh karena itu, dapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan selalu verifikasi sejauh mana validitasnya. Dengan begitu, kita dapat menentukan strategi yang nanti diambil untuk mendapatkan keuntungan. So, sekarang udah tau kan perbedaannya mengenai klasifikasi saham yang ada di Bursa Efek indonesia?

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Terus belajar dan banyak-banyaklah praktek. Karena dunia investasi saham tidaklah semudah membalik telapak tangan.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal Investasi lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari RAKA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami