Written by Sinta Debeturu, March 11, 2021
Sebagai seorang trader dan investor, pengetahuan tentang indeks dan indeks harga saham gabungan adalah mutlak menjadi fondasi. Menurut Bursa Efek Indonesia, Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham ang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu, serta dievaluasi secara berkala. Tujuan pengelompokan saham ini adalah:
Indonesia Stock Exchange atau Bursa Efek Indonesia sendiri mengelompokkan indeks menjadi beberapa indeks, yaitu: IHSG, IDX80, LQ45, IDX30, IDX Quality30, dan lain-lain, yang totalnya secara keseluruhan mencapai 37 indeks saham. Saham-saham dikelompokkan berdasarkan sektor, likuiditas, dan jenisnya.
Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG atau dalam Bahasa Inggris disebut Indonesia Composite Index atau dalam chart biasa menjadi Jakarta Composite Index (JCI), adalah indeks paling umum karena mencakup kinerja semua saham yang tercatat pada Papan Utama dan papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perlu diketahu bahwa BEI mengkategorikan saham berdasarkan kapitalisasi modal menjadi tiga papan, yaitu: Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Akselerasi.
IHSG pertama kali diperkenalkan pada 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan saham Bursa Efek. Perhitungannya menggunakan jumlah nilai pasar dan jumlah nilai dasar, saham-saham yang tercatat pada Papan Utama dan Papan Pengembangan.
Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan
Di negara lain, indeks saham diperdagangkan di bursa, misalnya DJI dan NASDAQ di Amerika Serikat. Namun, di Indonesia, indeks saham tidak diperdagangkan di bursa efek.
IHSG berfungsi sebagai penanda pergerakan pasar serta teropong pertumbuhan ekonomi.
Memang banyak faktor dalam makro-ekonomi yang mencerminkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun IHSG dapat menjadi cerminan sentimen pasar dan geliat investasi.
Sebagai cerminan geliat investasi, dinamika IHSG memiliki pengaruh sangat besar bagi psikologis para investor untuk berinvestasi di Indonesia.