SAHAM ANDA NYANGKUT? LIHAT ARTIKEL INI SEKARANG!

Written by Raka Rosadhi, May 29, 2020

Bagi sebagian besar masyarakat, istilah Average Down mungkin masih terdengar asing dan belum banyak yang belum paham artinya. Tetapi bagi masyarakat yang sudah biasa bermain dalam dunia trading saham, istilah Average Down sudah menjadi sesuatu yang akrab. Bahkan mereka sudah mempersiapkan berbagai macam strategi termasuk Average Down saat menghadapi kondisi perekonomian yang tidak stabil sehingga berpengaruh terhadap harga saham di bursa. Average Down sendiri adalah strategi investasi dengan melakukan pembelian secara bertahap ketika harga saham di bursa sedang mengalami penurunan.

Kelebihan strategi ini adalah nilai investasi Anda tidak akan turun terlalu dalam layaknya kondisi pasar saat itu, karena nilai investasi terimbangi dengan penambahan jumlah investasi pada saat harga rendah. Sehingga ketika kondisi pasar sudah pulih, return yang Anda dapatkan tentunya akan maksimal. Tentunya ini adalah hal yang sangat menarik bukan? Berikut ini akan saya sampaikan bagaimana menerapkan strategi Average Down yang benar!

Ilustrasi Strategi Average Down Saat Harga Saham Turun

Sebagai contoh Anda membeli saham BBNI pada sesi pertama di harga 7000 sebanyak 100 Lot, atau dengan sebanyak IDR 70,000,000. Lalu ternyata di sesi dua harga BBNI mengalami penurunan ke harga 6800 per lembarnya, dan Anda memutuskan untuk “menambah” kepemilikan saham dari BBNI tersebut lalu membeli BBNI lagi di harga 6800 sebanyak 50 Lot. Di titik ini Anda sudah melakukan act yang disebut Average Down. Sehingga, pada saat sesi kedua (setelah Anda melakukan pembelian saham) jumlah Lot yang Anda miliki di BBNI sebanyak 150 Lot dengan Average Price 6933.

Jadi, ketika harga sudah naik melebihi average price Anda, Anda sudah bisa mendapatkan keuntungan. Tentunya, semakin rendah average price yang Anda miliki tentunya lebih cepat juga Anda mendapatkan Profit. strategi Average Down sangat membantu Anda dalam menambah investasi dengan mendapatkan Average price dan return investasi yang lebih maksimal. Asumsinya, dengan harga beli yang lebih rendah, margin of safety akan semakin membesar, sehingga resiko kerugian pun makin rendah. Jadi Asumsi dasarnya adalah mengurangi resiko kerugian melalui penurunan harga beli, itulah kelebihan strategi Average Down.

Kekurangan Strategi Average Down

Bila saham masih terus turun setelah Anda melakukan Average Down, maka kerugian Anda bisa bertambah pula, bila itu cara pandang Anda defensif. Namun bila cara pandang Anda offensive, tentu saja kelemahan ini membuka peluang lain, yaitu jalan masuk pada harga yang lebih rendah lagi, sehingga akan jauh menurunkan harga pembeliannya. Banyak orang bilang strategi Average Down sangat cocok untuk investasi jangka panjang, tentu saja dengan menggunakan strategi yang tepat

Hal penting yang harus diketahui agar strategi Average down berhasil adalah pemilihan saham. Perusahaan yang Anda pilih haruslah perusahaan yang tepat, yaitu sebuah perusahaan dengan fundamental baik yang mempunyai peluang tumbuh sangat banyak dan stabil, dan juga harganya masih di bawah harga wajar. Jangan sampai Anda melakukan Average Down pada sebuah perusahaan yang sudah pasti merugi. Bila melakukan itu, Anda ibarat mengikuti kemana kekalahan yang tak berujung. Semakin lama perusahaan tersebut akan semakin jatuh, dan kemungkinan akan diikuti oleh penurunan harga sahamnya, sehingga Anda pun akan semakin ikut merugi. Bila perusahaan yang dipilih adalah sebuah perusahaan dengan fundamental yang kuat, maka secara otomatis Anda sudah mengurangi resiko merugi.

Syarat yang Harus Dimiliki Agar Strategi Average Down Berjalan Mulus

Perlu diketahui bahwa keamanan dalam melakukan Average Down akan bisa dicapai kalau Anda memenuhi kondisi-kondisi berikut:

  • Anda adalah investor jangka panjang, yang akan memegang saham dalam jangka panjang dan tidak ingin melepas saham dalam waktu dekat,
     
  • Anda yakin saham yang dipegang adalah saham pilihan,
     
  • Anda mempunyai posisi kas yang cukup untuk melakukan beberapa langkah pembelian, tidak hanya sekali melakukan pembelian.

Jangan Khawatir Ketika Harga Saham Jatuh

Kesimpulannya, pada saat pasar saham sedang mengalami penurunan jangan khawatir terhadap nilai investasi Anda yang mengalami penurunan, justru itu merupakan momen yang baik untuk menerapkan strategi Average Down. Untuk menghindari risiko merugi atau menambah peluang yang lebih baik lagi. Misalnya, Anda menyisihkan uang IDR 10,000,000 per bulan untuk membeli saham, maka sebaiknya Anda membaginya menjadi IDR 2,500,000 tiap minggu untuk Average Down. Hal ini akan lebih menjaga peluang lebih baik dan mengurangi resiko merugi daripada melakukan pembelian dalam jumlah sekaligus, sementara di waktu mendatang saham tersebut bisa turun atau naik lagi tanpa diketahui.

Tetapi jangan melakukan Average Down pada saham yang jelek, yaitu saham perusahaan yang tidak fundamental dan sudah pasti merugi. Bila Anda tidak yakin kepada sebuah perusahaan atau menilai perusahaan tersebut peluang pertumbuhannya tidak signifikan, biasanya dapat dilihat dari pergerakan sahamnya yang juga kurang bagus. Bahkan tidak jarang harga sahamnya susah untuk kembali ke harga awal. Hal ini tentu saja merugikan apabila dilakukan Average Down, karena strategi Anda jadi tidak berhasil, jadi hindarilah perusahaan yang seperti ini.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Jadi, strategi yang dapat dilakukan oleh trader saat nyangkut adalah mengilustrasikan Strategi Average Down
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading saham Indonesia secara  lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari RAKA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami