4 DASAR MENENTUKAN SL

Written by Hadi Jumaidi, December 27, 2021

Kalau ada trader yang suka bilang kalau dia MC terus, tanggapan saya cuma satu, pasti gak pake SL kan? Padahal kalau trading tanpa Stop Loss (SL) itu selalu berujung pada Margin Call (MC), resiko ini padahal sangat besar loh. Masalah SL ini memang selalu jadi masalah yang lumayan ribet, terutama bagi temen-temen trader yang relatif baru. Memang sih, trading tanpa SL "keliatannya" gak pernah salah posisi. Iya, memang gak pernah salah posisi kok, lah sekalinya kita mengakui salah posisi kan kalo account dah almarhum. Saya gak bosen-bosennya ngingetin untuk temen-temen trader baru, "Ayolah, selalu pasang SL!" Bukannya saya seneng kalo liat posisi mereka pada kesabet SL.

Beneran, saya gak bosen ngingetin temen-temen untuk selalu memasang SL. Sejujurnya, saya suka sedih melihat temen-temen trader yang berguguran karena kapok kena MC. Gara-garanya? Sebagian besar ya itu tadi, trading gak pake SL. Ok deh, anggap aja kita dah kapok trading tanpa SL dan sudah sepakat untuk memasang SL. Masalah berikutnya adalah: berapa sih SL yang tepat? Yuks mari kita cari formula yang tepat untuk menentukan SL ini. Kata beberapa mastah forex sih, ada beberapa patokan yang bisa kita pakai dalam menentukan SL. Mari kita coba simak satu per satu:

  • Menggunakan Patokan Parabolic SAR
    Anda bisa menggunakan patokan titik Parabolic SAR di awal trend untuk menentukan SL. Ada juga saran untuk memasang SL 10 points di atas/di bawah price candle untuk posisi short/long. Jika anda merasa SL yang didapatkan dari cara ini terlalu jauh dari harga sekarang, berarti anda "terlambat" masuk ke market. Anda bisa gunakan alternatif cara yang lain.
     
  • Menggunakan Patokan High-Low Harian
    Anda bisa menentukan SL dengan menggunakan nilai high-low sehari sebelumnya. Pasang Stop Loss di 10 points di atas high untuk posisi short dan 10 points di bawah low untuk posisi long.
     
  • Menggunakan Bollinger Bands
    Anda juga bisa menggunakan Bollinger Bands sebagai dasar penentuan SL dengan patokan: pasang SL di 10 points di atas upper band untuk posisi short dan 10 points di bawah lower band untuk posisi long.
     
  • Menggunakan Dasar Elliot Wave Theory
    Jika anda menggunakan Elliot Wave Theory untuk menganalisis market, maka:

    1. Tempatkan SL 10 points di bawah titik terendah dari wave ke-2  di bullish trend jika anda mengambil posisi long di wave ke-3
    2. Tempatkan SL 10 pips di bawah titik terendah dari wave ke- 4 jika anda mengambil posisi long di wave ke-5
    3. Tempatkan SL tepat di atas/bawah titik puncak/dasar lembah dari wave sebelumnya ketika anda melakukan short/long berdasarkan pada A-B-C correctional waves.

Oke, cara-cara di atas mungkin bisa anda gunakan sebagai patokan-patokan dasar. Anda bisa memilih dan menyesuaikannya dengan trading system yang anda gunakan. Oya, perlu saya tambahkan, patokan manapun yang anda pilih pastikan bahwa SL terletak pada nilai dimana "Anda sanggup kehilangan uang Anda". Bagaimanapun, lebih baik kita loss 20 pips sebanyak 10 kali daripada sekali loss tapi borongan 500 pips, atau malahan MC. So? Lagi dan lagi: Jangan lupa pasang Stop Loss yah! Supaya anda nggak cepet nyusul para "mantan" trader yang pensiun dini gara-gara kapok keseringan MC.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI  silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami