ANALISA TEKNIKAL MENGGUNAKAN 3 INDIKATOR INI

Written by Hana Florencia, December 29, 2021

Setiap Trader mempunyai strategi yang berbeda-beda dalam penggunaan indikator trading. Tujuan penggunaan indikator ini tentunya untuk dapat memaksimalkan analisa dan mendapatkan gambaran terhadap kondisi pasar serta meningkatkan peluang keuntungan bagi Trader. Ada beragam indikator yang biasa digunakan untuk membantu dalam memprediksi arah harga selanjutnya. Kali ini kita akan membahas 3 indikator yang biasa digunakan trader teknikal untuk membantu analisa tradingnya. Anda dapat memilih indikator yang tepat dan sesuai dengan gaya trading dan pemahaman Anda.

Hampir semua indikator trading berbentuk grafik yang fungsinya memberi tahu trader mengenai trend atau pola-pola pada pasar serta posisi seperti open sell , buy dan target exitnya. Ada dua tipe indikator teknikal yaitu Overlay dan Oscillator. Overlay ini diplot secara langsung pada chart harga seperti Moving Average, Bollinger bands atau Fibonacci. Dan Oscillator ini biasanya diplot di bawah grafik harga seperti Stochastic, MACD atau RSI.

Kita bahas untuk 3 indikator yang bisa Anda gunakan untuk trading Anda :

1. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator ini dapat membantu Trader menganalisa arah dan momentum trend. Indikator MACD terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal yang bergerak lebih lambat. Ketika MACD memotong garis sinyal ke arah bawah, maka menunjukkan harga sedang turun dan sebaliknya.

 

2. Relative Strength Index (RSI)

RSI digunakan sebagai indikator overbought dan oversold. Bila RSI bergerak diatas 70, maka dianggap overbought dan berpotensi untuk turun. Dan bila RSI dibawah 30, maka dianggap oversold dan berpotensi untuk menguat. Namun beberapa ahli menyarankan untuk menunggu validnya indikator sebelum mengambil keputusan buy/sell. Penggunaan lain dari RSI ada Divergence. Anda dapat menggunakannya apabila indikator bergerak ke arah berbeda dari harga, maka Anda bisa mengindikasi trend harga telah melemah dan kemungkinan akan reversal.

 

3. Stochastic

Stochastic Oscillator mempunyai fungsi untuk mengukur harga saat ini terhadap kisaran harga selama periode tertentu. Kenaikan trend bisa diasumsikan memicu kenaikan harga mencapai titik tertinggi baru apabila plot berada diantara nol dan 100. Dan harga akan membentuk titik terendah baru apabila kondisi trend turun. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. 

 

Tentukan tujuan Anda dan gunakan Indikator ini sebagai bantuan dalam Anda menentukan arah pergerakan harga dan tentunya mencapai keuntungan dalam trading jangka pendek yang Anda lakukan. Masih banyak indikator lainnya yang dapat Anda gunakan dan kembangkan pula demi peningkatan analisa trading Anda. Sesuaikan penggunaannya dengan gaya trading Anda ya!

 

 

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari FLO silahkan hubungi DISINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami