APA ITU SAHAM SECOND LINER?

Written by Ardian Noviarsi, March 20, 2021

Secara bahasa second liner berasal dari bahasa Inggris. Second artinya ‘kedua’, sedangkan liner diambil dari kata ‘line’ yang berarti ‘baris’. Sehingga jika diartikan secara istilah maka saham second liner adalah saham yang tidak termasuk dalam daftar saham unggulan yang kapitalisasi pasar maupun likuiditasnya lebih kecil dari saham lapis pertama. Disebut sebagai mid-cap stocks atau second-liner, Saham Lapis Dua memiliki kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar-Rp10 triliun. Harga sahamnya cenderung fluktuatif dan saham ini terbilang likuid. Sementara fundamental perusahaan bisa dikatakan cukup baik walaupun masih dalam tahap berkembang.

Harga Saham Lapis Dua tidak semahal Blue Chips dan karena kapitalisasinya tidak lebih besar dari Saham Lapis Satu maka jumlahnya tidak sebanyak Saham Lapis Satu. Berikut ini adalah yang termasuk ke dalam Saham Lapis Dua, yaitu BBKP, BSDE, PWON, JPFA, LSIP, AISA, dan PPRO.

Berikut Beberapa Daya Tarik Saham Second Liner

  • Valuasi yang cenderung lebih murah. Karena belum semahal bluechip, biasanya valuasi saham-saham second liner cenderung lebih murah. Tentunya ini menarik untuk para value investors ataupun investor yang suka mencari saham-saham undervalue.
  • Perusahaan masih dalam tahap berkembang. Dengan demikian laju pertumbuhan harusnya masih kencang dan melaju cepat. Perusahaan dengan karakteristik semacam ini tentu sangat menarik. Sebab ketika laju pertumbuhan sangat kencang, maka kenaikan harga sahamnya pun juga bisa tinggi/cepat.
  • Berpotensi besar menjadi bluechip di masa depan. Ketika saham second liner berubah menjadi bluechip, tentu kapitalisasi pasarnya akan naik berlipat-lipat. Harga saham nya pun juga akan naik berlipat-lipat. Hal ini akan memberikan potensi dan capital gain yang besar bagi para pemegang saham. Tentunya ini akan terjadi ketika perusahaan second liner tadi terus tumbuh dan punya fundamental yang gemilang.

Contoh Ilustrasi Saham Lapis Kedua

Contoh sederhana, saham DEWA dari PT Derma Henwa, salah satu saham grup Bakri. Pada suatu waktu banyak orang yang membelinya di harga Rp53 per lembar. Pada saat itu harga batubara mulai naik lagi dan saham bakri mulai dilirik banyak investor, maka sebelum BRTnya (saham maksudnya) jalan, saya tidak pikir panjang dan langsung memborong saham DEWA tersebut. Dan betul sekali, kurang dari 1 bulan harganya langsung loncat menjadi Rp107 per lembar, tapi waktu itu banyak juga yang menjualnya di harga Rp103, dan kalau dipersentasekan nilainya sama dengan 94,3%. Luar biasa karena jumlah tersebut didapat hanya dalam waktu sebulan saja. Coba bandingkan dengan deposito, mungkin 10 tahun baru bisa dapat segitu kan?

Beberapa Saham Second Liner Bagus dan Menarik Untuk Investasi

Saham Bank Jatim (BJTM)

Di daftar pertama ada saham Bank Jawa Timur dengan kode saham BJTM. Inilah bank pembangunan daerah yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Daya tarik saham BJTM antara lain:

  • Kinerja revenue dan net profit yang terus bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir.
  • Dikenal royal dan rajin membagi dividen. Memiliki dividen yield yang cukup menarik. Untuk harga saham: 500-600 Rupiah’an, yield dividennya bisa mencapai 7-8%. Cukup menarik ya.
  • Secara valuasi saham ini juga masih cukup menarik. Sebab dihargai dengan valuasi PER sekitar 5-7 kali.

Saham Bank Jawa Barat (BJBR)

Selain Bank Jatim, bank pembangunan daerah yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah Bank Jawa Barat (BJBR). Sama halnya dengan BJTM, BJBR juga memiliki dividend yield yang menarik. Ketika artikel ini ditulis, harga per lembar saham BJBR sekitar 1200-an. Valuasi PER sekitar: 7 kali.

Saham Jaya Real Property (JRPT)

Nah untuk Anda yang berminat mengoleksi saham-saham di sektor properti, saham ini patut dipertimbangkan. Tidak lain tidak bukan adalah saham Jaya Real Property (JRPT). Menurut Kanala, ini termasuk salah satu saham properti terbaik untuk dikoleksi. Apalagi di tahun 2020 ini valuasi saham JRPT termasuk murah. Penurunan kinerja dan perlambatan ekonomi menjadikan saham JRPT turun banyak sepanjang tahun 2020. Meski kinerja menurun akibat dampak pandemi covid-19, ke depannya Kanala masih cukup yakin dengan fundamental JRPT. Bahkan jika dibanding perusahaan properti lain, kinerja JRPT termasuk yang penurunannya terkecil.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari ARDIAN silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami