APA SAJA JENIS MOVING AVERAGE?

Written by Ziadatul Khoiroh, August 04, 2023

Moving Average adalah indikator teknikal yang menghaluskan gerakan harga saham yang berfluktuasi. Moving Average merupakan indikator trend–following, indikator ini akan mengidentifikasi tren harga sesuai periodenya. Setelah mempelajari apa fungsi dan pengertian dari Moving Average. Saat ini waktu yang pas untuk pelajari apa saja jenis Moving Average yaitu :

1. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD merupakan indikator dalam analisis teknikal yang menggambarkan hubungan antara dua moving average dalam sebuah tren harga aset. Adapun, moving average sendiri merupakan rerata harga, baik pembukaan atau penutupan perdagangan setiap harinya, yang digambarkan dalam sebuah garis tren.

Biasanya, indikator ini digunakan oleh trader untuk memahami kapan harga aset tersebut akan bersifat bullish atau bearish. Indikator ini menjadi salah satu analisis yang disukai setiap trader seluruh dunia karena kemudahannya dan fleksibilitasnya. Sebab, indikator ini bisa digunakan baik untuk melihat tren maupun momentum. Makanya, MACD sering digunakan oleh para trader di pasar saham, obligasi, komoditas, dan valuta asing.

2. Simple Moving Average (SMA)
Ini adalah bentuk paling simpel dari Moving Average. Indikator ini dihitung dengan menggunakan rerata aritmatika dari salah satu set nilai tertentu. Dengan kata lain, analisis ini telah merangkai seluruh data aset kemudian digabungkan dulu bersama-sama untuk kemudian dibagi dengan harga aset di set tertentu tersebut.

3. Exponential Moving Average (EMA)
Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis Moving Average yang memberikan bobot lebih ke harga terbaru agar analisisnya lebih responsif dengan informasi-informasi baru.

Jika kamu menyukai moving average yang lebih sensitif dan lebih halus terhadap perubahan arah tren, kamu bisa menggunakan garis Moving Average jenis eksponensial. EMA bergerak secara eksponensial, merespons lebih cepat daripada SMA karena memiliki bobot yang lebih berat daripada sebelumnya. Sekali lagi, terima kasih atas kecanggihan masa kini, kamu tidak perlu menghitung EMA dari harga close satu persatu.. 

4. Weighted Moving Average (WMA)
WMA hampir sama dengan SMA, kecuali dalam hal memberikan bobot pada data yang terbaru. Sama seperti SMA, WMA juga setiap harinya membuang harga penutupan yang tertua dan menambahkan yang terbaru. WMA mengalikan faktor untuk memberikan bobot yang berbeda untuk data pada waktu yang berbeda. 

Jika kelemahan SMA adalah kurang sensitif terhadap perubahan harga terkini, maka kelemahan dari EMA adalah peningkatan jumlah sinyal palsu. 

Biasanya SMA digunakan sebagai acuan batasan harga. Sementara sinyal trading golden cross pada EMA dianggap sebagai sinyal untuk membeli dan dead cross dianggap sebagai sinyal untuk menjual. Namun tetap ingat bahwa sinyal yang diberikan Moving Average tidak selamanya benar karena Moving Average tidak dapat berfungsi di kondisi sideways/harga saham bergerak menyamping atau ranging, yang artinya naik-turun di dalam area support dan resistance.
 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau Whatsapp saya ke +62 851-6305-6004 cari Zia atau silakan klik DISINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami