Written by Astronacci, February 21, 2025
Sejak Maret 2024, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami penurunan signifikan hingga 37% dari level tertingginya. Kondisi ini memunculkan pertanyaan di kalangan investor: Apakah ini saat yang tepat untuk membeli, atau masih ada potensi koreksi lebih dalam?
Menanggapi situasi ini, Dr. Gema Goeyardi, Master of Financial Technical Analysis Indonesia sekaligus Founder & CEO Astronacci, membagikan analisisnya dengan pendekatan Financial Astrology dan Fibonacci dalam metode Time Trading. Pendekatan ini terbukti efektif dalam memprediksi titik perubahan pasar, baik saat mengalami kenaikan maupun penurunan.
Penurunan tajam saham BBRI dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama kondisi makroekonomi global. Salah satu penyebab utama adalah kenaikan suku bunga The Fed sepanjang 2024 yang memicu capital outflow dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini memberikan tekanan besar pada sektor perbankan, termasuk BBRI.
Dr. Gema menekankan bahwa trader yang ingin memanfaatkan peluang keuntungan harus tetap tenang dan tidak panik. “Momen terbaik untuk membeli saham adalah saat harga berada di titik rendah, namun keputusan harus didukung dengan analisis yang akurat agar mengetahui kapan harga mulai berbalik naik,” ujarnya.
Meski mengalami tekanan, BBRI memiliki beberapa faktor pendukung pemulihan. Rencana buyback saham senilai Rp3 triliun diprediksi dapat memberikan sentimen positif terhadap harga saham. Secara fundamental, BBRI tetap mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp60,64 triliun atau naik 0,36% YoY. Selain itu, kebijakan Bank Indonesia yang berpotensi menurunkan suku bunga dapat mendukung pertumbuhan kredit serta profitabilitas bank.
Analisis Pergerakan Chart BBRI Kedepan
(Sumber Gambar: Tradingview)
Menurut analisis Time Trading Astronacci, Dr. Gema memperkirakan bahwa tekanan pada saham BBRI akan segera mereda. “Siklus Venus Synodic dan Venus Uranus menunjukkan kemungkinan penguatan harga hingga Juni-Juli dengan target Rp6.350,” jelasnya.
Meski prospek pemulihan terlihat positif, volatilitas pasar masih cukup tinggi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Dr. Gema merekomendasikan strategi buy on weakness untuk trader yang ingin memanfaatkan momentum ini. “Saat ini, saham BBRI sudah mencapai cycle bottom dalam jangka pendek, sehingga strategi terbaik adalah menunggu konfirmasi pembalikan tren sebelum masuk ke pasar,” tambahnya.
Dengan analisis mendalam yang tersedia di aplikasi A-CLUB Super App, Dr. Gema berharap investor bisa memanfaatkan peluang ini secara maksimal. “Kami siap mendampingi investor agar dapat melihat peluang terbaik di pasar saham Indonesia,” pungkasnya.