Written by Indri Dwi Sapitri, August 19, 2021
Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari suatu pengalaman bermain forex. Namun daripada berfokus pada yang manis-manis saja, belajar dari pengalaman pahit sebenarnya jauh lebih berkesan. Mengapa demikian?
Pertama, Anda dapat mengenali kesalahan yang menuntun seorang trader ke jurang kerugian, sehingga bisa mengetahui apa saja yang perlu dihindari sedari awal. Kedua, belajar dari pengalaman bermain forex yang buruk akan memberikan kiat-kiat berharga tentang bagaimana cara kembali dari keterpurukan.
Trader-trader sukses di bawah ini telah diakui sebagai sosok profesional dan menjadi panutan di dunia trading. Kita akan belajar dari pengalaman loss dan kisah keberhasilan mereka dalam mengatasi kerugian besar, hingga akhirnya berhasil mencapai keuntungan signifikan yang membuat mereka dikenal sebagai trader sukses.
Pencetus sistem turtle trading, Richard Dennis pernah mengalami kisah kebangkrutan yang fantastis, dan mencetak kesuksesan comeback yang tak kalah fenomenalnya. Bagaimana tidak, ia menderita kerugian jutaan Dolar hingga terpaksa menanggung setumpuk hutang, lalu setelah belajar dari pengalaman itu, Dennis berhasil profit hingga ratusan persen.
Kebangkrutan sang trader sukses berawal dari ambisinya untuk memperoleh profit banyak dalam waktu singkat. Strategi pyramiding ia gunakan secara agresif untuk mencapai keinginan tersebut. Bahkan seringkali, Richard Dennis hanya berbekal insting karena tak sabaran ingin segera profit. Ketika terjadi crash pasar saham yang dikenal sebagai peristiwa Black Monday di tahun 1987, hampir seluruh akun yang dikelolanya habis dilahap kerugian.
Kisah trader berjuluk The Sultan of Currencies ini berkembang dari awal yang cukup menarik. Ia memutuskan terjun ke dunia trading setelah mendapat warisan berupa investasi senilai $12,000 di 100 saham. Karena lebih tertarik dengan pasar forex, Bill Lipschutz akhirnya mengalihkan dana tersebut untuk modal trading forex.
Awalnya, Lipschutz sukses besar setelah berhasil mengembangkan dananya menjadi $250,000. Namun tak lama berselang, ia mengalami kerugian hingga semua uang itu nyaris ludes. Usut punya usut, ia rupanya lalai menjaga metode trading yang sudah diasah saat ia bekerja dan belajar dari pengalaman bermain forex di Salomon Brothers.
Belajar dari pengalaman buruk itu, Bill Lipschutz kemudian menguji berbagai strategi trading yang berfokus pada pengendalian risiko. Salah satu teknik andalannya adalah dengan melakukan diversifikasi risiko pada beberapa pair forex. Lipschutz juga mengutamakan rasio risk/reward di setiap kali trade.
Perjuangan tersebut tak sia-sia, karena performa trading Bill Lipschutz kembali membaik dan terus tumbuh secara meyakinkan. Setelah sukses belajar dari pengalaman bermain forex yang mengerikan, ia mendapat pengakuan sebagai Trader Monthly Hall of Fame pada Oktober 2006, dan menjadi pendiri sekaligus direktur portfolio management di Hathersage Capital Management.
Ed Seykota adalah seorang trader komoditas asal Belanda. Meski tidak bergelut di dunia forex, trader di pasar valas dapat belajar dari pengalaman yang diukirnya. Pengalaman buruk Ed Seykota bermula dari kesalahan buy di trading perak. Ketika harga komoditas itu turun, ia justru berupaya menutupi kerugian dengan membuka posisi lebih banyak. Bukannya menutupi loss, tindakan itu justru memperbesar kerugian dan menghabiskan semua dananya.
Ketika hampir menyerah dan putus asa, ia menemukan tulisan Richard Donchian tentang manfaat trading mengikuti trend. Dari situlah ia kemudian belajar menjadi trend follower sejati dan berhasil menemukan gaya trading paling sesuai untuk dirinya. Kesuksesan yang dicapai Ed Seykota begitu besar hingga mengantarkannya pada prestasi fenomenal, yakni raihan return 300,000% dalam kurun waktu 12 tahun.
Tentunya, pencapaian luar biasa tersebut tak akan terjadi bila Ed Seykota tidak belajar dari pengalaman buruknya. Ia sadar bahwa apa yang mengantarkannya pada kerugian total adalah ketakutan melakukan cut loss atau menutup posisi rugi.
Bagi Anda yang pernah terbujuk tipuan broker atau perusahaan investasi abal-abal, belajar dari pengalaman Lee Gettes akan memberikan inspirasi tak bernilai untuk membangun semangat Anda. Ia merupakan korban penipuan broker yang mengaku bisa mengelola dan mengembangkan dananya. Kerugian sebesar $7,000 dipanen Lee Gettes hanya dalam waktu 3 minggu di broker tersebut.
Belajar dari pengalaman itu, ia tak menyerah begitu saja. Lee Gettes tidak seperti investor lain yang berpikiran sempit dan dengan mudah menuduh seluruh bisnis dalam dunia trading adalah scam. Ia berpikir, jika loss bisa terjadi begitu cepat, pasti ada cara untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat pula. Nah, untuk menemukan caranya, ia kemudian belajar dari pengalaman untuk menjadi trader yang mandiri, hingga akhirnya berhasil menjadi full time trader yang sukses.
Joe Chalhoub adalah seorang trader, analis, pengembang software trading, dan penyedia sinyal forex. Ia belajar dari pengalaman buruk di 3 bulan pertama tradingnya. Kala itu, Joe Chalhoub mengalami loss hingga kehilangan semua modal. Menariknya, ia tidak membiarkan rasa trauma akan kerugian tersebut menenggelamkan semangatnya.
Joe Chalhoub kemudian mengambil langkah bijak dengan belajar dari pengalaman bermain forex , menjauh sementara dan tidak melakukan apa-apa. Waktu luang yang didapatnya kemudian dimanfaatkan untuk menjalankan peran sebagai trader pasif. Selain belajar dari pengalaman, Ia kembali mengamati, mempelajari, dan berlatih trading dengan lebih tekun.