CHART PATTERN ADALAH….

Written by Geraldo Kofit, March 16, 2021

Dari sekian banyak metode analisa teknikal, bisa dibilang analisa dengan Chart Pattern adalah teknik membaca pergerakan harga pasar paling akurat dan sederhana. Akurasinya lebih tinggi daripada pola-pola candlestick tradisional, karena memperhitungkan lebih banyak formasi candlestick. Akan tetapi, Chart Pattern tetap sederhana karena Anda tidak perlu menggunakan apa-apa selain grafik harga itu sendiri. Masalahnya, belum banyak trader pemula mengetahui pengertian Chart Pattern karena mereka masih bergantung pada indikator sebagai sinyal trading. Padahal, sebagian besar indikator diturunkan dari pergerakan harga pada chart itu sendiri. Logikanya, bila Anda bisa melihat langsung dinamika pasar dengan mata telanjang, buat apa repot-repot pasang tumpukan indikator?

Sudah pernah dengar istilah Triangle? Atau Head & Shoulder? Atau malah belum pernah sama sekali? Memang, pengertian Chart Pattern bermacam-macam. Supaya mudah diingat, Chart Pattern umumnya dikategorikan menjadi dua macam:

A. Reversal Pattern (pola pembalikan arah)

Pola harga ini memberikan sinyal bahwa harga memiliki kemungkinan besar untuk berbalik arah dari tren utama sebelumnya. Artinya, pola-pola harga dalam kategori ini dapat memberikan sinyal awal kapan Anda dapat menjual di titik harga tertinggi atau membeli di level harga terendah. Sangat menguntungkan, bukan?

  • Double Top dan Double Bottom
    Pola harga ini termasuk salah satu pola harga dengan frekuensi kemunculan tertinggi, karena formasinya mudah dikenali. Formasi Double Top mengindikasikan bahwa harga cenderung melambat ketika sudah mencapai puncaknya. Double Top adalah versi Bearish-nya, sedangkan untuk versi Bullish-nya adalah Double Bottom.
     
  • Head & Shoulder
    Shoulder pertama dan kedua ukurannya lebih kecil daripada kepala sebagai indikasi dari pelemahan momentum untuk mempertahankan harga ke titik tertingginya (Head). Begitu harga mulai tampak menembus neckline, Anda dapat mengeksekusi order Sell. Pola Head And Shoulder juga memiliki versi Bullish-nya, yaitu Inverted Head And Shoulder.
     
  • Falling Wedge
    Pengertian Chart Pattern ini cukup sederhana; jika harga sudah mulai tampak mengerucut ke bawah berarti ada potensi bahwa harga akan berbalik mendaki. Falling Wedge juga sering muncul pada grafik harga.
     
  • Rising Wedge
    Sederhananya, pola harga ini adalah versi Bearish dari Falling Wedge. Kalau harga mengerucut ke atas, maka ada potensi kalau nantinya pasar akan membalas dengan aksi Sell-Off.

B. Continuation Pattern (pola penerusan trend)

Berbeda dengan pola-pola Chart Pattern Reversal, kali ini pola harga memberikan aba-aba bahwa trend masih akan berlanjut meskipun sempat berbalik arah. Hal ini cukup lazim terjadi terutama karena pergerakan pasar sering mengalami retracement. 

  • Flag
    Sekilas, formasi harga dari pola ini mirip dengan tool Trendline Channel. Memang betul, pola Flag dan Channel Trend sering digunakan trader untuk mengawasi potensi breakout dari batas Resistance atau Support (garis diagonal).
     
  • Pennant
    Pola Pennant menyorot potensi pergerakan harga untuk menembus harga setelah periode konsolidasi. Sekilas pola ini mirip dengan pola Wedges, tapi letak perbedaannya adalah derajat kemiringannya. Pola Wedge akan condong ke salah satu arah, sedangkan Pola Pennant nyaris simetris.
     
  • Symmetrical Triangle
    Pola ini juga tampak nyaris serupa dengan pola Pennant, jadi apa bedanya? Perbandingannya, pola ini biasanya membutuhkan lebih banyak candlestick untuk menyelesaikan formasinya. Umpamanya Pennant bisa terbentuk dari beberapa candle saja, maka pola Symmetrical Triangle bisa memakan dua kali total candle untuk menyelesaikan formasinya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami