HAL-HAL TERLARANG DALAM TRADING & INVESTASI SAHAM

HAL-HAL TERLARANG DALAM TRADING & INVESTASI SAHAM

Written by Ardian Noviarsi, June 26, 2021

Saham merupakan jenis investasi yang high risk dan high return. Skala perbandingan risiko baik untuk kerugian dan keuntungannya tidaklah jauh berbeda. Selain itu, tendensi turun dan naiknya nilai saham dapat berubah tidak lagi dalam hitungan hari bahkan bisa dalam hitungan jam. Akan tetapi, godaan terhadap iming-iming keuntungan yang dapat diberikan dalam bermain saham, terkadang membuat orang yang kurang berhati-hati dan akhirnya gagal dalam berinvestasi saham. Bagi Anda yang ingin memulai investasi saham, ada baiknya belajar dari kesalahan investor sebelumnya. Terlebih anda harus tau apa saja hal-hal yang dilarang dalam investasi dan trading saham.

Memamerkan Portofolio Saham

Analis Pasar Modal Riska Afriani mengatakan investor sebaiknya tak memamerkan portofolio saham ke publik. Pasalnya, portofolio layaknya jumlah rekening di tabungan. Artinya, jika memamerkan portofolio saham, maka sama saja seperti seseorang memamerkan jumlah uangnya di dalam rekening tabungan. Artinya, hal itu tak elok untuk dilakukan. Namun, Riska menyatakan jika investor hanya memberitahu daftar portofolio sahamnya kepada beberapa teman saja tak masalah. Ini berbeda kasusnya jika investor itu adalah seorang influencer yang memiliki banyak pengikut (followers) di media sosialnya, entah Instagram atau Twitter.

Beli Saham Atas Rekomendasi Influencer

Rekomendasi dari influencer fatal jika tidak disertai dengan edukasi. Rekomendasi influencer harus ditelaah lagi oleh calon investor. Dengan kata lain, rekomendasi itu hanya bisa digunakan sebagai bahan referensi saja. Sebagai investor jangan hanya mengandalkan modal ikut-ikutan. Jangan hanya membeli berdasarkan rekomendasi dari influencer. Pahami risiko sebelum masuk pasar saham

Menyebarkan Isu untuk Kepentingan Pribadi

Hal lainnya yang dilarang untuk dilakukan ketika menjadi investor adalah menyebarkan isu yang tak benar ke pasar. Terlebih, hal ini dilakukan untuk mengerek saham tertentu yang menguntungkan diri sendiri. Jika isu sudah ramai menjadi perbincangan publik, biasanya akan menggerakkan harga saham. Ketika harganya mencapai puncak, maka bandar tersebut bisa menjualnya dan meraup untung besar. Sementara, investor lain akan merugi karena biasanya harga saham akan turun jika ada penjualan dalam jumlah besar. Artinya, kenaikan saham itu hanya bisa dinikmati oleh beberapa pihak saja yang memainkan isu

Penyebaran isu itu juga bisa saja dilakukan oleh orang dalam salah satu perusahaan perusahaan. Ia sengaja menyebarkan informasi yang belum dipaparkan secara resmi oleh perusahaan demi keuntungan sendiri atau segelintir pihak yang sudah memarkirkan uangnya lebih dulu di saham 

Mudah Mudah Putus Asa

Memiliki saham artinya memiliki sebagian kecil persentase dari sebuah bisnis. Investasi saham pun dapat dianalogikan dengan berbisnis. Anda pun harus siap dengan risiko yang ada, yaitu ketidakpastian. Artinya, Anda harus siap bukan hanya ketika mendapat keuntungan, tapi juga siap terhadap risiko kerugiannya. Pengusaha yang sukses pasti pernah mengalami jatuh bangun dalam menjalankan bisnisnya, demikian pula dengan investor saham. Ketika Anda sebagai investor saham pemula membuat kesalahan dalam investasi, jangan mudah putus asa dan meninggalkan bursa. Belajarlah dari kegagalan tersebut dan perbaiki cara Anda berinvestasi sehingga dapat menjadi investor cerdas bermental baja.

Dilarang Takut Membeli Saham Saat Pasar Turun

Kondisi ekonomi bergerak secara siklus, terkadang di atas dan terkadang di bawah. Saat perekonomian bagus, bursa saham bergairah dan mengangkat harga saham naik (bullish). Investor pun lebih menyukai membeli saham saat pasar bullish. Sebaliknya, saat ekonomi memburuk, bursa saham akan lesu, dan investor akan pesimis. Hal ini pun akan memengaruhi harga saham, sehingga nilainya akan turun (bearish). Jika kita lihat dengan seksama, pasar yang bearish menawarkan kesempatan investasi untuk membeli saham bagus dengan harga murah.

Misalnya pada awal tahun 2016, saham komoditas batu bara sedang tertekan sampai nilainya jauh di bawah ekuitasnya. Saat ekonomi membaik, dan harga batu bara kembali naik, saham-saham tersebut pun kembali naik sesuai harga wajarnya. Bagi pelaku investasi saham yang pintar ini adalah sebuah peluang yang bagus.

Tidak Peduli Portofolio

Ada kejadian investor yang membeli suatu perusahaan dan sengaja membiarkannya dalam jangka panjang dan setelah beberapa tahun kemudian perusahaan itu sudah besar dan sahamnya profit. Sekilas investasi seperti ini menguntungkan, namun sejatinya bukan suatu cara berinvestasi yang bagus. Berapapun portofolio saham yang Anda miliki, Anda harus memonitor secara berkala. Tujuannya adalah jika saham perusahaan yang Anda miliki semakin bagus kinerjanya, maka Anda bisa menambah portofolio sehingga potensi keuntungan semakin baik dan jika sahamnya turun Anda tidak terlambat mengambil keputusan untuk menjualnya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari ARDIAN silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami