HAL YANG HARUS ANDA CERMATI SEBELUM MENGHARAPKAN DEVIDEN DI SAHAM

HAL YANG HARUS ANDA CERMATI SEBELUM MENGHARAPKAN DEVIDEN DI SAHAM

Written by Hana Florencia, August 24, 2022

Sebagai trader saham, ada dua keuntungan yang kita harapkan. Dividen dan capital gain. Dividen berasal dari laba perusahaan, sedangkan capital gain berasal dari harga jual saham dipasar yang lebih tinggi daripada saat kita beli. Jika orientasi investor hanya ingin mendapatkan capital gain, biasanya investasi yang dilakukan dalam waktu yang pendek.

Artinya, hal pertama kali yang dilakukan investor sebelum membeli saham adalah menentukan di harga berapa saham itu akan dia jual ketika naik (Take Profit Point). Serta, juga menentukan di harga berapa saham itu akan dijual ketika harga turun (Stop Loss Point). Jawaban simpelnya, jika saat harga saham naik, kita amankan keuntungan. Dan jika harga turun, kita amankan modal kita. Maksudnya, tujuan penentuan harga jual saat saham itu turun adalah membatasi jumlah kerugian yang nanti kita tanggung. Sangat jelas, jika kita beli saham kemudian kita jual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli, maka kita hanya akan mendapatkan uang yang lebih sedikit. Sehingga, semakin saham itu turun maka ketika kita jual, uang yang kita terima akan semakin sedikit pula. Itulah investor yang tujuannya mencari keuntungan dari kenaikkan harga saham. Risikonya, kita harus siap jika ternyata harga sahamnya turun atau rugi. Lalu, bagaimana dengan investor yang tujuannya untuk mendapatkan dividen?

Dividen Hunter

Investor atau trader yang mengharapkan dividen ini, tentu saja dia yang membeli saham kemudian dia simpan dalam jangka waktu yang panjang. Bisa sampai 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun atau sampai target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Karena disimpan dalam jangka waktu yang tidak pendek, tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum saham itu dibeli. Misalnya, bagaimana manajemen mengelola perusahaan, bagaimana keberlangsungan bisnis perusahaan, dan tentu saja bagaimana perkembangan kinerja perusahaan, apakah perusahaan akan menghasilkan keuntungan secara terus menerus, dan membagikan deviden yang jumlahnya meningkat tiap tahun, atau sebaliknya. Investor harus mencermati hal-hal semacam ini. Sehingga, saham yang kita beli benar-benar saham bagus, saham yang dapat menghasilkan dividen sesuai yang kita harapkan.

Sebenarnya, investor bisa saja langsung membeli saham tanpa melakukan kajian-kajian tersebut. Namun, jika itu yang dilakukan maka resiko yang dihadapi akan lebih besar. Menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama, tetapi ketika kita beli saham tersebut hanya berdasarkan rumor, firasat atau tebak-tebakan, maka kemungkinan kita bisa menikmati dividen tiap tahun amat lah kecil. Karena, kita tidak tahu apakah perusahaan yang sahamnya kita punya tumbuh dan berkembang atau tidak. Lalu yang tidak kalah penting juga keuntungan perusahaan makin naik atau tidak. Kajian-kajian yang harus kita lakukan adalah untuk memastikan apakah perusahaan masih bisa berjalan dalam waktu lama, apakah perusahaan dapat berkembang dalam waktu lama, dan apakah perusahaan dapat menghasilkan keuntuntungan yang makin besar dalam jangka waktu yang lama. Kajian-kajian itu untuk memastikan hal-hal tersebut.

Pay Attention to “Dividen Trap”

Sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan, jika hanya dividen yang ingin kita dapatkan. Yaitu, dengan membeli di saat cum date dan menjualnya pada saat ex date. 'Cum date' adalah tanggal terakhir saat pemegang saham masih berhak mengklaim dividen di periode tertentu. Sedangkan 'ex date' adalah tanggal saat saham sudah tidak lagi memiliki hak atas dividen periode tersebut. Dengan membeli saat cum date dan menjualnya saat ex date, kita tidak perlu repot-repot menyimpan saham hingga bertahun–tahun.

Tapi, cukup kita menyimpannya semalam saja. Biasanya jadwal cum date dan ex date beriringan atau jika jadwal cum date nya hari ini, maka besok adalah jadwal ex date nya. Maka, kita cuma menyimpannya semalam saja bukan? Memang, untuk mendapatkan dividen, kita bisa membelinya saat cum date. Namun jika seperti ini, jelas risiko nya sangatlah besar. Risiko yang biasa terjadi adalah kita terperangkap dalam dividen trap. Apa itu dividen trap? Simpelnya seperti ini, menarik atau tidak jika perusahaan perusahaam membagikan dividen dengan jumlah yang besar? Ya. Semua orang pasti setuju kalau yang lebih menarik itu perusahaan yang membagikan dividen yang lebih banyak. Nah. Dari sinilah dividen trap dimulai. Besarnya dividen adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dan saat RUPST mengumumkan jika perusahaan akan membagikan dividen dengan yield yang besar, maka seketika itu investor mulai ramai memborong saham perusahaan. Hukum ekonomi dimana permintaan naik maka harga pun akan naik mulai berlaku. Investor ramai membeli saham perusahaan, akhirnya harga saham perusahaan pun naik.

Karena ada sentimen positif dari besarnya pembagian dividen, harga saham perusahaan sudah naik bahkan sebelum dividen dibagikan. Maka sangat wajar jika saat jadwal pembagian dividen atau cum date, harga saham tersebut merosot. Investor yang mencari dividen dan karena tertarik dengan dividen yang besar, kemudian membeli saham pada saat cum date, maka besar kemungkinan saham yang baru saja dia beli harganya turun. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena kecenderungan orang sudah ramai-ramai membeli saham tersebut sesaat setelah hasil  RUPST diumumkan, sehingga harga saham sudah naik lumayan tinggi bahkan sebelum cum date. Pada kasus ini, hukum ekonomi permintaan dan penawaran berlaku. Selanjutnya, karena sebelum cum date saja harga saham sudah naik lumayan, maka ada kemungkinan saat dan setelah cum date harga saham malah turun. Bahkan, saat ex date, orang ramai-ramai melepas saham tersebut. Sekali lagi, hukum ekonomi kembali berlaku, dimana ketika penawaran lebih besar harga pun cenderung turun. Sehingga, kemungkinan harga saham setelah cum date turun bahkan lebih besar dari besarnya jumlah dividen yang didapat. Inilah dividen trap. Jika investor masuk dividen trap¸keuntungan secara dividen dia dapat. Namun, dia juga menanggung kerugian dari harga sahamnya yang turun. Bahkan, jumlah keuntungan dari dividen terkadang tidak cukup untuk menutupi kerugian akibat turunnya harga saham.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail
  • CALL atau whatsapp dan cari FLO silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami