HUBUNGAN DATA PERUMAHAN AS & PASAR FOREX

Written by Geraldo Kofit, April 27, 2021

Sebelum mengenal forex, apa yang biasanya dibayangkan saat mendengar soal bisnis properti atau dibangunnya perumahan baru? Bisa jadi tentang berapa harganya, atau bisa ambil KPR untuk beli rumah baru atau tidak. Namun, setelah mulai belajar trading forex dan menilik kalender ekonomi, kita jadi tahu bahwa data-data seputar bisnis properti bisa mempengaruhi pasar finansial, termasuk pergerakan nilai tukar di pasar forex. Ini terutama berlaku untuk data perumahan di Amerika Serikat yang bisa berdampak besar pada pair-pair forex mayor.

Signifikansi Data Perumahan AS

Data perumahan AS merupakan salah satu data paling lengkap di dunia tentang pasar properti suatu negara. Secara periodik, ada beberapa data perumahan yang dirilis, dimana masing-masing memiliki dampak rendah, menengah, hingga tinggi, di pasar finansial. Namun, ada kalanya data perumahan itu berdampak lebih besar dibanding biasanya. Krisis Subprime Mortgage tahun 2008/2009 telah membuktikan bahwa data perumahan AS punya potensi untuk menggoncangkan sistem finansial dunia. Masalahnya, Amerika Serikat bukan cuma merupakan salah satu negara dengan wilayah terluas, melainkan juga memiliki standar kehidupan dan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Terlebih lagi, Amerika Serikat merupakan pusat berbagai perusahaan multinasional terbesar. Karena faktor-faktor tersebut maka harga perumahan AS menjadi pusat perhatian dari investor di seluruh dunia.

Dalam perkembangan selanjutnya, penciptaan aset derivatif seperti Mortgage-Backed Securities (MBS) membuat investor bisa menanamkan dana pada sektor properti AS tanpa harus membeli tanah atau rumah secara langsung. Di satu sisi, ini membuat investasi properti jadi lebih likuid, tetapi di sisi lain menggandakan dampak sektor perumahan AS hingga berefek cukup tinggi di pasar finansial. Karenanya, para pelaku pasar pun memantau perkembangan sektor ini melalui sejumlah indikator: Building Permits, Housing Starts, Existing Home Sales, Pending Home Sales, dan New Home Sales.

Data Building Permits & Housing Starts

Data Building Permits dirilis oleh Biro Sensus Departemen Perdagangan AS (US Department of Commerce's Census Bureau) pada setiap pertengahan bulan bersama dengan Housing Starts. Data Building Permits mencatat jumlah ijin mendirikan bangunan yang dikeluarkan sebelum pembangunan dimulai, sedangkan Housing Starts mengacu pada jumlah perumahan yang konstruksinya dimulai setiap bulannya. Sepintas, ijin mendirikan bangunan selayaknya disusul oleh pembangunan rumah, sehingga jumlahnya seharusnya selalu selaras. Namun, kriteria Building Permits di AS berbeda dengan IMB di Indonesia. Ada kalanya Building Permits diterbitkan, tetapi tak ada rumah baru yang dibangun karena hanya perluasan dari rumah lama. Pun, peraturan terkait Building Permits berbeda-beda di setiap negara bagian di AS. Karenanya, angka Building Permits dan Housing Starts berbeda-beda dari waktu ke waktu, meskipun tren-nya biasanya selaras.

Dampak Data Perumahan AS Pada Forex

Di samping ketiga data perumahan AS diatas, ada juga indeks seperti NAHB Housing Market Index dan S&P/Case-Shiller Home Price Indices yang berdampak sangat rendah pada forex hingga bisa diabaikan, juga data Mortgage Application dan Mortgage Rate. Dengan pengecualian data tentang Mortgage, semua data terkait perumahan AS dirilis dalam tempo bulanan. Sebagaimana lazimnya dalam analisa fundamental, tak semua data berdampak sama. Mengetahui mana data yang paling penting bisa membuat kita lebih mudah dalam memantau data-data yang paling penting saja. Nah, terkait data perumahan AS, berikut ini besaran dampaknya menurut yang tercantum di kalender ekonomi:

  • Building Permits (Unit) - High
  • Building Permits (Persentase/MoM) - Moderate
  • Housing Starts (Unit/) - Moderate
  • Housing Starts (Persentase/MoM) - Moderate
  • Existing Home Sales Change (Persentase/MoM) - Moderate
  • Existing Home Sales (Unit) - High
  • Pending Home Sales (Persentase/MoM) - Low
  • New Home Sales (Persentase/MoM) - Moderate
  • New Home Sales (Unit) - High
  • NAHB Housing Market Index - Moderate
  • S&P/Case-Shiller Home Price Indices - Low
  • Mortgage Applications (Persentase) - Low
  • Mortgage Rate (Persentase) - Low

Perubahan data perumahan AS dari waktu ke waktu memberikan insight bagi regulator dan pelaku pasar tentang bagaimana perekonomian merespon perubahan kebijakan terbaru. Pengeluaran terkait perumahan termasuk bagian dari data belanja konsumen (Consumer Spending) dan inflasi. Data perumahan juga bisa dijadikan ukuran pemulihan ekonomi pasca krisis atau resesi. Selain itu, patut untuk dicatat bahwa sektor perumahan cukup sensitif pada kenaikan atau penurunan suku bunga. Jika suku bunga naik, maka orang akan enggan membeli rumah (karena bunga KPR juga tinggi), sedangkan jika suku bunga turun maka diekspektasikan orang akan ramai-ramai membeli rumah hingga industri properti booming.

Federal Reserve selaku bank sentral akan selalu memantau data perumahan AS untuk mencegah terjadinya Housing Bubble seperti yang dulu pernah memicu terjadinya krisis Subprime Mortgage. Jika pasar perumahan booming hingga mencapai level tinggi baru seperti saat itu, maka akan berkembang pertanyaan mengenai kemungkinan tengah berlangsungnya Housing Bubble, berikut bahayanya. Dalam kondisi seperti itu, Bank Sentral kemungkinan akan mendapatkan tekanan untuk menaikkan suku bunga guna mengontrol sektor perumahan.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami