IHSG MEROSOT TAJAM AKIBAT PANDEMI COVID-19

Written by Hanna Dalimunthe, April 18, 2020

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup -2.83% atau 126.07 poin ke level 4.330,67 dengan indeks sektor infrastruktur -3.85% dan konsumsi -3.77% memimpin pelemahan. 
Wabah pandemic yang mulai meningkat di Indonesia menjadi faktor utama pelemahan IHSG. Terdapat 227 kasus dan 19 orang meninggal menurut data yang terkena wabah pandemic di Indonesia. Bursa Asia ditutup mayoritas melemah kecuali TOPIX (+0.19%) yang ditutup menguat. Indeks Nikkei (-1.68%), HangSeng (-4.18%) dan CSI300 (-1.98%) turun signifikan mengikut indeks ekuitas berjangka di AS. Investor terus menimbang dampak stimulus fiskal dan moneter untuk melawan efek dari pendemic coronavirus. Negara-negara terus meningkatkan langkah-langkah untuk membatasli penyebaran virus dengan menutup beberapa daerah dan memperkerjakan karyawan dirumah. Hal tersebut akan menganggu dan memperlambat iklim bisnis secara sistematis.

TIPS AGAR BISA AMAN DIKALA IHSG ANJLOK
Dalam kondisi normal, biasanya investor saham menggunakan Teknik membeli saat harga rendah dan menjual Ketika harga sedang naik untuk meraup keuntungan. Namun, dikondisi seperti ini, investor hanya berpikir dua kali untuk menggunakan strategi tersebut, karena pergerakan saham penuh ketidakpastian. Terdapat beberapa investor yang memikirkan pembelian untuk investasi jangka Panjang, dan ada pula yang melakukannya untuk jangka pendek seperti trading sehari-hari. kondisi pasar saat ini merupakan momen yang lebih tepat dimanfaatkan oleh investor yang memiliki tujuan berinvestasi jangka panjang. Pasalnya, investor dapat membeli saham blue chips atau dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan harga yang lebih rendah.  Untuk investasi jangka panjang, pastinya sekarang adalah momentum yang bagus, terutama untuk bisa masuk saham-saham LQ45, saham-saham blue chip yang saat ini diskon besar-besaran. Keuntungan yang didapat tak bisa muncul dalam waktu dekat, sebab kemungkinan besar harga saham masih akan tetap di level yang rendah dalam waktu yang lama, bisa sesuaikan dengan kondisi hit and run, beli di saat harga rendah, begitu sudah naik kemudian langsung jual.

Sementara, untuk para trader atau investor yang menjual saham lebih cepat (jangka pendek) untuk memastikan hanya membeli saham dengan likuiditas tinggi. Saham yang sudah turun sebelum IHSG anjlok direkomendasikan untuk di hindari. Investor jangka pendek lebih berhati-hati dalam mengatur risikp, pasalnya ditengah kondsi ketidakpastian seperti sekarang pergerakan pasar saham sulit untuk ditebak. Harus lebih berhati-hati karena ada beberapa kejadian yang selama ini harga sahamnya naik terus, tapi kemudian besoknya sudah anjlok karena suatu peristiwa atau berita.
 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Jadi melalui artikel ini dapat menjadi bahan refrensi untuk mengatur strategy yang tepat pada saat mau bertransaksi di Pasar Modal. 
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari Hanna silahkan hubungi DISINI 

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami