Written by Karlina, November 25, 2022
Ada sejumlah faktor mendasar yang dapat mengakibatkan harga saham naik ataupun turun. Secara umum, faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam perusahaan. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar perusahaan. Faktor ini bisa dibilang sulit diatasi. Contohnya, adanya masalah-masalah berkaitan dengan ekonomi makro. Dari kedua faktor tersebut, faktor eksternal lebih dominan dalam memengaruhi harga saham. Untuk lebih jelasnya, bisa Anda ketahui dari penjelasan di bawah ini.
Corporate action atau tindakan korporasi atau yang juga dikenal dengan nama aksi korporasi merupakan sebuah langkah atau tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan terbuka yang memiliki dampak langsung terhadap kepemilikan saham para investor (pemegang saham). Aksi korporasi yang dimaksud di sini berbentuk kebijakan yang diambil jajaran manajemen perusahaan. Dampaknya dapat mengubah hal-hal yang sifatnya fundamental dalam perusahaan. Contoh dari aksi korporasi adalah terjadinya akuisisi, merger, right issue, atau divestasi.
Kebijakan-kebijakan fundamental tersebut secara otomatis akan memengaruhi harga saham di bursa. Sebagai contoh, PT SAYA memutuskan untuk melakukan akuisisi terhadap PT KAMU. Berita tersebut akan menimbulkan sejumlah spekulasi sehingga para pemain menganggap PT SAYA memiliki posisi yang lebih kuat daripada PT KAMU. Efeknya, harga saham PT SAYA akan mengalami kenaikan.
Supply dapat diartikan sebagai jumlah stok barang yang tersedia. Sedangkan demand dapat diartikan sebagai banyaknya peminat terhadap sebuah barang. Jika jumlah demand atau permintaan melebihi jumlah supply terhadap sebuah barang maka harga akan bergerak naik (demand exceed supply). Begitu juga sebaliknya ketika supply sebuah barang melebihi demand maka harga akan bergerak turun (supply exceed demand).
Contoh: harga cabai stabil pada kisaran harga 1,000 per kilogram, namun pada saat mendekati momen hari-hari besar harga cabai melonjak dari kisaran harga 1,000 menjadi 1,250 per kilogram disebabkan karena banyaknya permintaan dibandingkan jumlah cabai yang tersedia. Inilah yang dimaksud dengan demand exceed supply. Namun pada saat jumlah panen cabai meningkat sementara permintaan konsumen berkurang, maka harga akan turun. Inilah yang dimaksud dengan supply exceed demand.
Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Benar, karena kondisi tidak seimbang antara Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Benar, karena kondisi tidak seimbang antara supply atau demand sehingga menyebabkan harga naik drastis atau turun drastis.
Market maker merupakan pihak sekuritas ataupun AB yang ditunjuk dan bersedia menyediakan kuota bid dan offer suatu saham dalam jumlah yang memadai. Berdasarkan catatan, BEI juga akan mengeluarkan daftar emiten yang bisa masuk dalam market maker. Ini ditujukan untuk emiten yang secara fundamental bagus tetapi tidak likuid. Jumlahnya sekitar 20-40 emiten.
Market maker tersebut adalah biasanya broker yang termasuk ke dalam jenis dealing desk atau bahasa familiarnya yakni bandar. Market maker tersebut terbagi menjadi 2 yakni Dealing Desk dan Non Dealing Desk.
Market Maker Dealing Desk
Market Maker jenis Dealing Desk adalah Pelaku Pasar yang cara kerjanya adalah dengan melawan posisi nasabah tradernya. Sehingga jika terjadi suatu kerugian atau loss maka broker akan mendapatkan keuntungan dari kerugian yang anda alami tersebut. Broker jenis Dealing Desk ini biasanya membatasi suatu teknik trading yang agresif dan juga yang terlalu banyak menerapkan aturan-aturan untuk para trader. Dan broker semacam ini biasanya menggunakan metode spread yang fix yaitu terkadang mereka bisa menciptakan kondisi sendiri yang berbeda dengan kondisi pasar. Dan broker jenis ini biasanya mendapatkan keuntungan hingga 60% sampai 100% yang mana jika menurut analisa saham hal tersebut sebenarnya tidak mungkin di dapat dari keuntungan spread saja.
Market Maker Non Dealing Desk
Sementara untuk jenis yang kedua adalah Market Maker jenis Non Dealing Desk yang mana artinya adalah broker tersebut hanya mendapatkan income utamanya dari selisih harga jual beli atau dari spread saja. Itupun masih belum dikurangi dengan selisih kurs dari liquiditornya. Dan yang jelas broker Non Dealing Desk ini cara kerjanya bukan dengan melawan trader atau nasabahnya sehingga mereka tidak akan mengambil keuntungan dari kerugian atau loss yang kita alami. Melainkan broker tersebut hanya akan mengumpulkan trader atau nasabah yang melakukan investasi kemudian setiap transaksi yang terjadi akan langsung dilempar ke liquiditor atau langsung ke pasar.