INILAH DAFTAR BANK CENTRAL YANG MEMPUNYAI PENGARUH BESAR

Written by Hadi Jumaidi, February 17, 2021

Tahukah anda traders? bahwa Bank-Bank Sentral di dunia banyak memegang pengaruh pada market futures. Dalam melaksanakan tugasnya, Bank Sentral dapat menggunakan beberapa instrumen. Diantaranya yang paling populer adalah suku bunga dan operasi pasar terbuka. Namun selain melakukan kebijakan dengan kedua instrumen tersebut, Bank Sentral juga bisa melakukan intervensi nilai tukar, dan intervensi verbal. Lalu Bank Central Mana Saja yang Mempengaruhi market futures? yuk kita bahas. 

Federal Reserve

Federal Reserve atau sering disebut The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat. Pada Desember 2016 lalu The Fed menaikan suku bunga dari 0,5% menjadi 0,75%. Terhitung sejak krisis 2008 lalu, itu merupakan kenaikan suku bunga pertama yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Sudah banyak diketahui bila besaran bunga deposito yang diperoleh nasabah yang menginvestasikan uangnya di bank dipengaruhi oleh pergerakan bank itu sendiri. Namun tahukah Anda jika pergerakan ekonomi di dunia dipengaruhi oleh bank sentral The Federal? Faktanya telah diketahui jika Amerika Serikat memang mempunyai pengaruh besar pada kestabilan ekonomi dunia.

Dikarenakan kekuatan yang dimiliki bank sentral sangat besar, pasar modal dunia sangat dipengaruhi oleh bank sentral The Federal. Investor sebaiknya lebih mengenal seluk beluk maupun cara kerja dari The Fed. Dikatakan penting karena saat ini The Fed yang tengah menjadi nahkoda adanya kebijakan moneter di Amerika Serikat. Tak heran jika perekonomian dunia benar-benar bergantung pada kondisi bank dunia sekaligus perekonomian di Amerika Serikat. Tak heran jika kebijakan yang dilakukan oleh The Fed sering menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi sebagian negara di seluruh dunia.

Bank of England

Bank of England atau disingkat BoE adalah bank sentral Inggris. Saat ini BoE sedang berupaya untuk menjaga kestabilan ekonomi setelah Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Dengan kondisi seperti ini, BoE siap untuk merubah kebijakan seperti menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga. Masalah mungkin akan terus mendekati BoE karena proses Brexit masih belum selesai dan mendapat penolakan dari Parlemen Inggris jelang batas waktu negosiasi berakhir.

Tujuan dibentuknya BOE Untuk mempertahankan stabilitas keuangan dan moneter. Kebijakan moneter dari BoE bertujuan untuk mempertahankan stabilitas harga dan mempertahankan kepercayaan pada mata uang. Untuk mewujudkan hal ini, bank sentral memiliki target inflasi sebesar 2%. Jika harga melebihi target tersebut, bank sentral akan berusaha untuk mengurangi inflasi, sedangkan bank sentral akan berusaha untuk menaikkan iflasi jika berada dibawah 2%.

European Central Bank

European Central Bank atau disingkat ECB mengontrol kebijakan moneter di seluruh negara-negara Uni Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir kita melihat ECB mulai menggunakan program pelonggaran kuantitatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski demikan, negara-negara seperti Yunani, Spanyol dan Italia masih berjuang dengan masalah pengangguran. Perlu untuk diketahui, sejak 2013 tingkat pengangguran Yunani mencapai 23%.

Jika tingkat inflasi kawasan ternyata jauh lebih rendah atau jauh lebih tinggi dari angka target, maka ECB akan bertindak dengan mengambil kebijakan moneter tertentu. Seperti yang terjadi pada tahun 2009 hingga 2011 ketika inflasi naik, ECB dengan presidennya Jean Claude Trichet waktu itu menaikkan tingkat suku bunga hingga membuat nilai tukar mata uang Euro menguat. Namun demikian, ECB kembali menurunkan suku bunganya ketika terjadi krisis hutang yang dialami sebagian anggotanya. Krisis hutang kawasan mulai terjadi pada akhir tahun 2008 yang menimpa Yunani, Spanyol, Portugal, Irlandia dan Italia. Yield bond negara-negara tersebut sangat rendah untuk kembali memperpanjang hutangnya sehingga ECB mesti turun tangan memberikan bantuan dana (bail out).

Bank of Japan

Bank of Japan (BoJ) adalah bank sentral Jepang. BoJ sendiri adalah salah satu bank sentral utama yang melakukan program pelonggaran kuantitatif sejak 2017 lalu untuk merangsang ekonomi yang lesu.

Sejarah BoJ dimulai ketika pemerintah kerajaan Jepang menetapkan undang-undang mata uang baru pada tahun 1871 atau tahun ke-4 Meiji, yang menyatakan bahwa Yen adalah satu-satunya mata uang resmi di Jepang. Dalam perkembangan selanjutnya, untuk menjaga ketersediaan mata uang Yen dan mengawasi peredaran dan distribusinya, maka pada tahun 1882 atau tahun ke-15 Meiji, didirikanlah Bank of Japan (BoJ). BoJ memonopoli pencetakan, pendistribusian dan pengawasan mata uang Yen. BoJ mencetak uang pertamanya pada tahun 1885. Pasca Perang Dunia II, untuk sementara waktu pihak sekutu mengeluarkan mata uang militer dan merestrukturisasi BoJ ke dalam bentuk yang lebih independen. Setelah itu, BoJ kembali beroperasi dengan terus-menerus melakukan perbaikan, terutama yang menyangkut independensinya, seperti layaknya bank sentral di negara-negara modern.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI  silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami