Written by Caroline, CWM, October 28, 2022
Indonesia terancam mengalami resesi di tahun 2023 yang akan datang. Meningkatnya inflasi dan semakin tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di akhir tahun ini adalah tanda-tanda nyatanya. Masyarakat pun panik dan membutuhkan tips investasi saat resesi yang membuat mereka lebih tenang.
Ancaman resesi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, Amerika Serikat sendiri mengabarkan bahwa mereka mengalami inflasi tertinggi dalam kurun waktu 40 tahun belakangan. Hal tersebut membuat Warren Buffet angkat bicara. Investor kenamaan ini membagikan tips berinvestasi di masa resesi.
Menurut Warren Buffet, investor tetap harus berpikiran jernih agar bisa membaca peluang dalam kondisi pasar yang ada. Sementara itu, beliau juga menyampaikan kalau meskipun terjadi resesi, peluang untuk menambah kekayaan melalui investasi itu akan selalu ada.
Berikut adalah tips berinvestasi dengan bijak dan cerdas saat Indonesia menghadapi resesi:
Ekonomi global yang sedang terpuruk membuat harga-harga saham berjatuhan. Sebagian mengira bahwa ini bukanlah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Namun, Warren Buffet mengatakan bahwa harga saham yang jatuh merupakan sahabat para investor.
Para investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk mengambil peluang emas dengan membeli saham-saham dengan harga diskon. Tetap berinvestasi secara rutin di masa resesi membuat investor memiliki peluang untuk mendapatkan banyak keuntungan ketika ekonomi kembali pulih.
Investor yang sudah berpengalaman pasti akan paham bahwa berinvestasi jangka panjang akan lebih profit dan menjanjikan untuk masa depan. Apa yang terjadi di masa sekarang, belum tentu hasil akhir dari yang akan didapatkan 10 atau 20 tahun ke depan.
Melakukan transaksi jual beli saham di masa resesi justru membuat investor dapat kehilangan peluang emas untuk bisa meraih keuntungan yang besar di masa yang akan datang. Perlu diketahui bahwa setiap resesi pasti ada masanya, selepas resesi harga-harga saham pun akan kembali normal dan naik.
Tips investasi saat resesi berikutnya adalah tetap memilih emiten yang tepat. Pelajari perusahaan yang memiliki catatan finansial yang sehat dan prospek bisnis yang menjanjikan untuk masa depan. Harus diingat untuk jangan membeli saham karena ikut-ikutan saja.
Investor harus mau meluangkan waktu untuk membaca dan mempelajari seperti apa pertumbuhan laba dari sebuah perusahaan. Minimal dengan melihat data selama 10 tahun ke belakang. Selanjutnya, pelajari juga mengenai ROE dan DER dari masing-masing emiten yang ingin dibeli sahamnya.
Investor juga diperbolehkan untuk mempelajari laporan keuangan dari tiap-tiap perusahaan. Cara ini dapat dilakukan untuk lebih mengenal profil perusahaan yang diincar oleh investor.
Memilih emiten yang tepat juga bisa dilakukan dengan memilih emiten yang masuk ke dalam daftar LQ45 ataupun saham-saham yang aktif. Selama masa resesi, memilih saham blue chip lebih direkomendasikan melihat performa saham tersebut sebelumnya.
Investor juga harus mempertimbangkan berbagai faktor-faktor lain selama masa resesi. Oleh karena itu, persediaan dana darurat harus selalu dimiliki. Alokasi dana darurat bisa diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing orang.
Dana darurat pun harus mudah dicairkan sehingga bisa dipersiapkan di tabungan atau dalam bentuk instrument investasi lain yang mudah diuangkan dan cenderung stabil harganya, seperti emas atau reksadana pasar uang.
Investasi saham adalah salah satu bagian dari usaha untuk mencapai tujuan finansial. Jangan jadikan masa resesi sebagai penghalang untuk tetap berinvestasi. Apalagi setelah mengetahui tips investasi saat resesi yang dibagikan oleh Warren Buffet. Tetaplah berinvestasi dengan cerdas dan bijaksana.
Mau jadi investor seperti Warren Buffet? kamu juga bisa kok! Belajar saja dari e-learning Belajar Trading Saham aja!
Klik disini untuk dapatkan video edukasinya ya.
RECOMMENDATION FROM EXPERT: