ISTILAH DASAR DI MARKET YANG HARUS ANDA KETAHUI

Written by Hanna Dalimunthe, April 09, 2021

Pada setiap menjelang akhir tahun, biasanya Anda akan mendengar atau membaca istilah dalam berita pasar saham atau pasar berjangka seperti "January Effect" atau "Santa Claus Rally", juga istilah lainnya. The only question is, apakah istilah-istilah tersebut mencerminkan pola-pola pergerakan harga tertentu sehingga investor bisa memperoleh keuntungan dengan mengikuti pola tersebut?

Pada kenyataannya, pergerakan harga pasar memang membentuk pola tertentu pada suatu periode waktu, sesuai dengan perilaku para pelaku pasar. Secara historis, pola-pola tersebut menunjukkan tren makro, dan jika trader mengikuti pola-pola tersebut dengan benar, maka dalam jangka menengah panjang akan bisa menguntungkan.

Ada banyak istilah yang merujuk pada pola pergerakan harga pasar dan berlaku untuk suatu periode waktu tertentu, atau istilahnya "musiman". Berikut ini beberapa diantaranya yang populer dan sering disebut:

"Earnings Season"



Istilah ini cenderung mengacu pada waktu perilisan laporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar dalam bursa saham. Laporan keuangan biasanya dirilis paling cepat di minggu kedua pada awal kuartal. Karena itu, periode "Earnings Season" terjadi setiap bulan Januari, April, Juli dan Oktober.

Pada waktu-waktu ini, tren pasar saham akan cenderung kuat. Jika banyak perusahaan publik yang pailit, maka indeks harga saham akan bearish. Sebaliknya, indeks akan bergerak dalam uptrend jika sebagian besar perusahaan publik membukukan keuntungan.
 

"Triple Witching"



Istilah ini mengacu waktu berakhirnya kontrak untuk trading Index Futures, Index Options dan Stock Options. Periode waktu "Triple Witching" adalah pada hari Jumat minggu ketiga setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember. Pada hari-hari tersebut, volume trading dan volatilitas pasar Index Futures dan Options biasanya sangat tinggi, terutama pada jam-jam terakhir mendekati penutupan sesi. Trader harian biasanya memanfaatkan keadaan ini dengan berusaha memperoleh keuntungan dalam waktu singkat.
 

"Sell In May And Go Away"



Istilah ini awalnya berasal dari Inggris. Istilah ini didapat dari kenyataan bahwa periode di bulan bulan November hingga April, rata-rata pasar akan bullish; harga-harga saham akan cenderung naik dibandingkan periode antara bulan Mei hingga Oktober.
 

"Santa Claus Rally"



Seperti namanya, istilah “Santa Claus Rally” ini mengacu pada kenaikan harga-harga saham pada minggu terakhir bulan Desember. Istilah ini berhubungan dengan dua istilah berikutnya, yaitu "January Effect" dan "Window Dressing".

Santa Claus Rally terjadi akibat kombinasi antara para investor yang membeli saham-saham sebagai antisipasi January Effect, dan para Fund Manager yang membeli saham-saham beberapa hari sebelum tutup tahun untuk keperluan "Window Dressing". Biasanya trader membeli saham-saham atau masuk BUY pada indeks saham futures menjelang Natal, lalu menjualnya pada periode January Effect.
 

"January Effect"



Istilah satu ini cenderung menggambarkan anomali di market, khususnya pada pasar saham, ketika harga-harga saham naik pada bulan Januari. Biasanya trader membeli saham-saham pada harga yang relatif rendah sebelum Januari, lalu menjualnya pada harga tinggi. Fenomena ini terjadi karena para investor perorangan yang sensitif terhadap pajak pendapatan biasanya menjual saham-saham yang merugi, atau saham-saham kecil yang kurang menguntungkan.

Pada futures market, kebalikannya lah yang terjadi. Ketika indeks harga saham menguat, berarti terjadi risk appetite pada saham, sehingga nilai tukar mata uang cenderung melemah. Seperti yang pernah terjadi di AS, ketika indeks saham S&P 500 dan indeks Dow Jones 30 menguat tajam, maka USD cenderung melemah. Jadi, "January Effect" biasanya menyebabkan indeks saham naik dan nilai tukar mata uang melemah.
 

"Window Dressing"



Istilah ini merujuk pada trik marketing yang biasanya dilakukan oleh para Fund Manager untuk memperbaiki kinerja portofolionya. Maksudnya adalah dengan membeli saham-saham yang kinerjanya sedang bagus (harganya sedang naik), menjelang pengumuman laporan keuangan pada akhir kuartal. Trader yang masuk pada saham-saham pilihan saat musim "Window Dressing" sebaiknya tidak menahan terlalu lama, karena lonjakan harga biasanya hanya terjadi sementara.

Itulah beberapa istilah-istilah yang sering muncul di Financial Market, saya harap Anda bisa lebih memahami maksud dari semua istilah itu. Untuk mengetahui bagaimana kita mendapatkan profit ketika trading, open posisi, dan menyusun strategi pada momen-momen ini tentunya harus dibekali juga dengan teknik analisa yang mumpuni dan pemahaman market yang lebih luas. Kalian harus mencari tau dasar, akibat, dan efek dari istilah-istilah ini secara lebih mendalam.

Tapi, meskipun mempunyai kecenderungan seperti penjelasan di atas, pola pergerakan harga pada periode musiman tersebut tidak selalu terjadi seperti itu, tergantung pada sentimen dan kondisi pasar sebelumnya. Pola-pola musiman tersebut sebaiknya tidak digunakan sebagai acuan atau pertimbangan utama dalam trading. Sebenarnya masih sangat banyak sekali istilah di market yang harus saya jelaskan kepada Anda, saya harap anda berkonsultasi langsung dengan saya dan kita bisa saling berpartner untuk mendapatkan profit yang lebih baik.

​​RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TEKNIK TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari HANNA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami