KENALI TREND DAN CANDLESTICK PADA AWAL TRADING

Written by Hadi Jumaidi, December 02, 2020

Sebelum memulai trading, trader harus mengetahui bagaimana cara yang mudah dalam menganalisa.

Trader harus memahami arah pergerakan harga (Trend), apakah harga tersebut akan naik ataukah harga tersebut akan turun bahkan harga bisa saja berjalan ditempat. Trend sangat berperan penting dalam menentukan posisi trading kita, baik untuk melakukan Buy, Sell maupun hold position.

Selain mengetahui pergerakan harga / arah trend, Trader juga harus mengenal bentuk pola pola harga yang membentuk grafik dan menciptakan pola pergerakan harga. Yang paling sering digunakan dalam membantu Analisa adalah candlestick.


A. TREND
Trend terbagi menjadi 3 Bagian:

  1. Uptrend
  2.  Downtrend
  3.  Sideway


UPTREND
Uptrend akan membuat puncak dan lembah yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Puncak yang lebih tinggi = Higher High (HH)
Lembah yang lebih tinggi  = Higher Low (HL)


DOWNTREND
Downtrend akan membuat pucuk dan lembah yang lebih rendah dari sebelumnya.
Puncak yang lebih rendah = Lower  high
Lembah yang lebih rendah = Lower low


SIDEWAY

Sideway ketika harga akan bergerak dirange tertentu saja. Dimana kondisi lebih tinggi (higher) dan kondisi lebih rendah (lower), baik pucuk dan lembah sejajar dan terjadi secara berturut turut.


 

B. CANDLESTICK
Pertama kali ditemukan oleh seorang yang bernama Munehisa Homma (Jepang, 1725 – 1804) untuk membaca pergerakan harga saham, komoditas dan forex.


Ada beberapa candlestick yang sering kita temui setiap hari dalam trading, dengan memahami bentuk pola dan arti dari candlestick tersebut akan mempermudah dalam melakukan transaksi baik jual maupun beli setelah mengetahui arah trend di market.


ENAM CANDLESTICK YANG MEMBANTU MEMBACA TREND


1. White Candle
White Candle adalah sinyal Bullish, yang terjadi ketika open berada didekat low dan close berada didekat hihg, sedangkan panjang body mencerminkan volume pergerakan harga semakin panjang body menandakan semakin kuatnya trend bulish


2.  Black Candle
Black candle adalah sinyal bearish, dimana open berada di dekat high dan close berada di dekat low, sedangkan panjang bodynya menunjukkan volume pergerakan harga dan semakin panjang bodynya maka semakin besar pula trend bearish yang terjadi.

3. White Morobozu
White Morobozu merupakan candle yang memiliki full body atau tidak memiliki lidi dimana open sama dengan low, sedangkan close sama dengan high. Hal ini menunjukkan adanya transaksi dengan volume yang sangat besar sehingga terjadi trend bullish yang sangatlah kuat.

4. Black Morobozu
Black Morobozu sama seperti white morobozu, merupakan candle yang full body tanpa adanya lidi, dimana open sama dengan high, sedangkan close sama dengan low. Candle ini menunjukkan adanya trend bearish yang sangat kuat.

5. Long Lower Shadow
Long Lower Shadow adalah sinyal bullish, dimana harga jarak dari high ke close lebih kecil dari pada jarak dari open ke low. Semakin panjang lidi yang terbentuk dari low ke close maka semakin kuat Trend bullish yang terjadi

6. Long Upper Shadow
Long Upper Shadow adalah sinyal bearish, dimana jarak antara high ke open lebih panjang dari jarak antara low ke close. Semakin panjang jarak antara open ke high maka semakin kuat juga trend bearish yang sedang terjadi

Kesimpulannya:
Dalam melakukan trading, selalu awali dengan membaca pergerakan arah trend,
Uptrend --> Siapkan posisi Buy
Downtrend --> Siapkan posisi Sell
Sideway --> Hold posisi sampai menemukan trend yang jelas

Setelah itu perhatikan candlestick untuk membantu mempertajam analisa yang kita buat.



RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Saran saya sebagai Senior Trading Advisor apabila Anda mau mudah menganalisa, pahami TRENDLINE &  CANDELSTICK. Saya akan memberikan konsultasi GRATIS, mau? Share artikel ini ketemenmu, silahkan hubungi dan cari Hadi J dinomor whatsapp  +62.838.594.0008

 

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami