“KESEIMBANGAN” LQ45 GOYAH DISEBABKAN KEBIJAKAN FREE FLOAT

Written by Hanna Dalimunthe, November 30, 2020

Sebagaimana sudah kita ketahui, saham-saham yang terdaftar di bursa efek memiliki “indeks”-nya sendiri. Bursa sendiri membaginya menjadi beberapa indeks yaitu Indeks Harga Saham Gabungan, Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Indeks, Indeks KOMPAS100, Indeks Bisnis-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Saham Papan Utama & Indeks Papan Pengembangan, serta Indeks Individual. Namun pada artikel kali ini, saya akan lebih fokus untuk membahas Indeks LQ45. Karena kebijakan yang baru dari bursa yaitu kebijakan “FREE FLOAT” khusus dibuat untuk merubah regulasi tentang syarat dan kebijakan sebuah saham masuk ke dalam jajaran saham LQ45. Yuk mari kita kupas secara lebih merinci tentang fenomena fundamental yang menarik ini.

Indeks LQ45

Jenis indeks saham ini adalah indeks saham alternatif selain IHSG bagi para analis dan para manajer investasi. Selain sebagai pelengkap IHSG, tujuan dibuatnya indeks LQ45 supaya dapat dijadikan sarana yang obyektif, terpercaya oleh analis keuangan, manajer investasi dan investor dalam mengawasi pergerakan harga saham-saham di BEI.

Komponen indeks LQ45 adalah 45 emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan memiliki kualifikasi berikut:

Emiten harus memiliki kapitalisasi pasar yang termasuk ke dalam 60 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar Di BEI dalam kurun waktu satu tahun.

Emiten dalam indeks LQ45 merupakan salah satu 60 saham yang dinilai paling likuid di bursa karena memiliki nilai transaksi perdagangan terbesar di pasar regular.

Emiten sudah melakukan listing di Bursa Efek Indonesia minimal tiga bulan terakhir. Oleh karena itu, saham-saham baru yang baru saja melakukan IPO (Initial Public Offer) tidak dapat tergolong dalam indeks LQ45.

Emiten mempunyai kinerja dan prospek ke depan yang baik.

So, dari sini kita “lebih bisa” memastikan masa depan perusahaan yang sudah masuk ke jajaran LQ45 karena kita menilai bahwa saham-saham yang ada di Indeks ini bersifat Liquid, bahkan sangat Liquid. Tapi, apakah benar seperti itu? Di penghujung tahun 2018 ini, BEI mengkoreksi dan menambahkan syarat dan ketentuan emiten yang masuk ke Indeks LQ45. Kebijakan tersebut adalah kebijakan FREE FLOAT.

Regulasi FREE FLOAT

Free Float yang dimaksud adalah rasio saham yang beredar bebas di pasaran, rasio ini berfungsi untuk membantu masyarakat ataupun manajemen investasi dalam menganalisa secara fundamental. Tentunya semakin tinggi saham yang beredar bebas, semakin liquid juga saham tersebut. Begitupun sebaliknya, saham yang memiliki rasio Free Float yang rendah cenderung akan “dinilai” lebih tidak liquid. Dan pastinya, saham yang lebih tidak liquid akan dihindari oleh para investor.

Nah, dewasa ini BEI menambahkan rasio Free Float ini ke dalam syarat dan ketentuan untuk sebuah saham bisa masuk ke dalam indeks LQ45. Ternyata, banyak perusahaan yang saat ini berada di dalam indeks LQ45 tidak memenuhi persyaratan Free Float ini. Sedangkan, ratio maksimal Free Float yang bisa di tolerir adalah 5-10% (peraturan resmi baru akan keluar kurang lebih 2 minggu lagi).

 

Perkaya pengetahuan dasar investasi saham sebelum Anda benar - benar terjun dan memulai berinvestasi saham

Jika anda ingin mengenal ilmu trading, silahkan share artikel ini ke teman anda

Ingin FREE KONSULTASI  dengan saya untuk bisa mulai trading saham? langsung cari dan hubungi Hanna Dalimunthe  di 0877.8899.9365

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami