MEMBAHAS INDIKATOR DI SAHAM 

Written by Ardian Noviarsi, October 09, 2021

Indikator saham adalah alat yang membantu trader mengidentifikasi pergerakan saham tertentu di masa mendatang. Indikator meliputi moving averages, Bollinger bands, indikator MACD, dan banyak lagi lainnya. Indikator teknikal digunakan oleh trader untuk menganalisis secara strategis dan berdagang di bursa efek yang paling menguntungkan. Indikator-indikator tersebut sangat umum digunakan dalam aspek analisis teknikal. Sebagai permulaan, Indikator terdiri dari indikator leading dan lagging. Leading indicator dirancang untuk memprediksi tren jangka pendek yang baru akan dimulai. Stochastic oscillator, RSI, dan MACD adalah contoh leading indicator. Sebaliknya, lagging indicator melihat riwayat performa saham di masa lalu yang akan membantu menentukan tren. Lagging indicator yang paling sering digunakan adalah moving average.

Masing-masing indikator leading dan lagging dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelompok berikut:

  • Trend indicator (indikator tren) mengidentifikasi arah dan kekuatan tren. Indikator yang termasuk kelompok ini adalah moving average dan MACD.
  • Momentum indicator (indikator momentum) mengukur kecepatan pergerakan harga dengan membandingkan harga penutupan saat ini dengan harga penutupan sebelumnya. Indikator momentum yang paling umum digunakan adalah Stochastic oscillator dan RSI, yang akan dijelaskan kemudian.
  • Volatility indicator (indikator volatilitas) mengidentifikasi tingkat perubahan harga tetapi berbeda dengan indikator tren, tipe indikator ini mengabaikan arah perubahan tersebut. Bollinger bands dan Standard deviation adalah indikator yang harus disebutkan ketika membahas kelompok ini.
  • Volume indicator (indikator volume), sesuai namanya, mengukur volume tren.

Inilah 5 Indikator Unggulan Para Trader

  • Bollinger Bands
    Bollinger bands adalah indikator lagging yang bertujuan menentukan harga tinggi dan rendah sebuah saham. Bollinger bands diambil dari nama analis keuangan Amerika John A. Bollinger yang mengembangkan indikator dan band/price channels (pita/kanal harga) yang mewakili kisaran volatilitas di grafik. Harga dianggap tinggi ketika berada di bagian atas pita dan rendah di bagian bawah pita.
     
  • Fibonacci Retracement
    Anda harus terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan retracement untuk memahami konsep dari indikator ini. Retracement adalah pembalikan harga jangka pendek selama keseluruhan tren (upward atau downward). Retracement tidak diperlakukan sebagai indikator untuk arah tren yang lebih besar. Fibonacci retracement dilakukan dengan menaruh dua titik ekstrem (through dan peak) dibagi dengan rasio Fibonacci 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 100%. Indikator ini membantu mengidentifikasi level support dan resistance, menentukan order stop-loss, dan menetapkan harga target.
     
  • Moving Averages (MA)
    Moving average banyak digunakan sebagai indikator teknikal. Indikator ini termasuk lagging indicator yang membantu untuk memfilter sinyal yang salah dan menentukan harga rata-rata sebuah saham. Moving average mengidentifikasi tren dan mengonfirmasi reversal (pembalikan). Saat harga bergerak di atas moving average, sinyal ini berarti instrumen tersebut sedang uptrend (tren naik), sedangkan harga-harga yang berada di bawah moving average dianggap sedang downtrend (tren turun). Saat harga menyentuh moving average, implikasinya adalah terjadi trend reversal (pembalikan tren). Konsep penting lainnya yang terkait dengan indikator ini adalah level support dan resistance. Level support bertindak sebagai batas kisaran pergerakan pasar ketika harga naik. Sebaliknya, level resistance membatasi kisaran ketika harga turun. Moving average mengindikasikan apakah tren sedang up, down, atau ranging. Indikator ini juga menunjukkan apakah tren sedang bergerak atau berbalik. Sebagai lagging indicator, moving average tidak memprediksi tren mendatang tetapi mengonfirmasi perubahan yang sedang terjadi.
     
  • Exponential Moving Average (EMA)
    Moving average memiliki beberapa tipe indikator. Exponential Moving Average (EMA) adalah salah satu tipe yang paling banyak digunakan. EMA menggunakan data baru yang lebih signifikan daripada data dari periode yang lebih lama. Ini memungkinkan indikator untuk merespons price action dengan lebih cepat daripada moving average biasa. EMA disarankan untuk digunakan di timeframe yang lebih pendek.
     
  • Stochastic Oscillator
    Stochastic oscillator adalah indikator momentum yang populer. Indikator ini menunjukkan apakah market sedang overbought (terlalu banyak dibeli) atau oversold (terlalu banyak dijual) dengan membandingkan harga penutupan saham terhadap kisaran harganya di periode waktu yang lain. Nilai oscillator berkisar antara 0 dan 100. Stochastic oscillators terdiri dari Fast Stochastic oscillator dan Slow stochastic oscillator. Perbedaannya adalah fast stochastic oscillator lebih sensitif terhadap perubahan mendadak dan bereaksi lebih cepat.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari ARDIAN silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami