MENCERMATI PEMBALIKAN TREN DENGAN POLA CANDLE YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA

Written by Danuh Nuraga, January 10, 2022

Dalam menganalisis pergerakan harga, ada 3 jenis grafik yang kamu dapat digunakan yaitu line chart, bar chart, candlestick chart. Dibandingkan jenis grafik lainnya, candlestick lebih umum digunakan dan memiliki kelebihan dapat menunjukkan pergerakan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu saham pada periode tertentu.

Pergerakan harga terbentuk dari adanya mekanisme adu kekuatan antara penjualan dan pembelian. Jika jumlah penjualan lebih besar dari jumlah pembelian, maka harga akan turun.

Sebaliknya jika jumlah penjualan lebih kecil dari jumlah pembelian, maka harga akan naik. Mekanisme adu kekuatan antara penjualan dan pembelian inilah yang akan tercermin dalam candlestick.

Dalam satuan waktu, candlestick dapat terbentuk dalam menit, jam, harian, bulanan, dan tahunan. Dan dari setiap skala waktu tersebut, bentuk sebuah candlestick bisa saja berbeda-beda.

Sama seperti menggunakan teropong, kamu bisa menganalisis candlestick dari skala waktu besar ke skala waktu kecil untuk mendapatkan gambaran lebih mendetail dari suatu keadaan.

Ada beberapa cara untuk mengenali tanda-tanda reversal. Yang pertama biasanya harga tak mampu menembus level resistance penting. Atau, terjadi peristiwa maupun rilis berita berdampak yang mempengaruhi ekonomi suatu negara. Nah, untuk membantu analisa, trader umumnya memanfaatkan candle pembalikan arah. Dengan memanfaatkan pola candle tersebut, mencari titik-titik pembalikan arah akan terasa lebih mudah.

Pola candle pembalikan arah adalah formasi candlestick yang biasanya terjadi di akhir tren dan mensinyalkan bahwa harga kemungkinan akan berubah arah. Misalnya, jika candle pembalikan arah muncul saat pasar sedang uptrend, berarti ini adalah petunjuk jika harga berpotensi untuk berubah menjadi downtrend dan sebaliknya.

Berikut adalah pola-pola candle pembalikan arah yang krusial karena mudah dikenali dan cukup bisa diandalkan.

1. Pola Hammer Dan Hanging Man

MENCERMATI PEMBALIKAN TREN DENGAN POLA CANDLE YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA

Sebetulnya, pola Hammer dan Hanging Man memiliki bentuk yang hampir sama. Namun, keduanya menandakan sinyal yang berbeda. Dengan body candle yang kecil dan sumbu panjang melebihi ukuran body, bentuk kedua pola ini menyerupai palu.

Pola Hammer muncul selama harga sedang downtrend dan menandakan bahwa harga akan berbalik naik. Sedangkan pola Hanging Man muncul saat harga sedang uptrend dan menjadi sinyal bahwa trend akan segera berbalik turun.

Saat harga sedang jatuh, pola Hammer akan memberikan bahwa harga terbuka dan tertutup pada level yang berdekatan. Sedangkan sumbu panjang di bawah menandakan tekanan seller yang kuat, namun buyer berhasil mengambil alih sentimen pasar. Sedangkan pada pola Hanging Man, sumbu panjang mengindikasikan dorongan seller yang kuat dan berhasil mengalahkan buyer.

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pola ini:

  • Sumbu bawah harus memiliki panjang setidaknya dua sampai tiga kali body.
  • Hanya memiliki sedikit sumbu atas atau tidak sama sekali.
  • Baca juga: Hammer vs Doji Candlestick, Mana Lebih Akurat?

Candle pembalikan arah ini bisa menjadi penanda reversal yang baik untuk para trader pemula karena sangat sederhana dan mudah dikenali. Namun, meskipun sudah menemukan pola Hammer dan Hanging Man, bukan berarti trader bisa langsung open posisi buy dan sell.

Pola Hammer dan Hanging Man sering kali dinilai memiliki akurasi rendah karena merupakan pola yang hanya terdiri dari 1 candle. Untuk menambah konfirmasi sinyal, trader bisa menggunakan indikator momentum agar tak tertipu sinyal palsu.

 

2. Pola Inverted Hammer Dan Shooting Star

MENCERMATI PEMBALIKAN TREN DENGAN POLA CANDLE YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA1

Pola candle pembalikan harga ini sebetulnya tak jauh berbeda dengan Hammer dan Hanging Man. Bisa dibilang bahwa Inverted Hammer dan Shooting Star adalah kebalikan dari kedua pola tersebut. Fungsinya juga tak jauh beda, sebab kemunculannya bisa menjadi penanda bahwa harga sebentar lagi akan berbalik arah dari uptrend menjadi downtrend atau sebaliknya.

 

3. Pola Marubozu

MENCERMATI PEMBALIKAN TREN DENGAN POLA CANDLE YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA2

Marubozu adalah salah satu candle pembalikan arah yang memiliki bentuk paling dasar. Ciri khas candle ini adalah absennya sumbu pada body candle, atau memiliki sumbu yang lebih kecil dari ukuran body.

Hal itu karena harga pembukaan sama dengan harga terendah, dan harga penutupan sama dengan harga level tertinggi, sehingga tidak terbentuk sumbu di kedua sisi. Candle ini memiliki kaitan erat dengan tren, dimana candle bullish menunjukkan bahwa saat itu buyer sedang memegang kendali atas pasar. Sebaliknya, candle bearish menjadi pertanda bawa pasar dikuasai oleh seller.

Biasanya, pola candle pembalikan arah ini cukup jarang terjadi di time frame harian, tetapi sinyal yang disampaikannya terbilang cukup akurat. Ada beberapa pertimbangan saat menangkap kemunculan Marubozu, namun yang paling penting adalah di mana candle Marubozu terbentuk; apakah di garis support atau resistance.

Jika candle berhasil menembus sebagaian besar support atau resistance, trader bisa memasang limit atau market order. Jangan lupa untuk memasang stop loss di arah yang berlawanan dengan level-level tersebut.

Sebagai tambahan informasi, trader disarankan untuk tetap memasang Stop Loss di sekitar 50% - 100% dari ukuran candle marubozu. Selain itu, akan lebih baik untuk menunggu 1 atau 2 candle berikutnya terbentuk demi memastikan reversal benar-benar terjadi.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan Anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami