Written by Karlina, June 25, 2021
Perempuan kerap disebut jagonya dalam mengurus keuangan termasuk keuangan rumah tangga. Makanya, perempuan identik dengan julukan sebagai menteri keuangan keluarga karena pengelolaan keuangan keluarga umumnya dikelola oleh perempuan atau ibu rumah tangga. Lalu bagaimana dengan urusan investasi? Ketertinggalan perempuan untuk melek secara finansial ini harus diiikuti dengan pemahaman yang matang tentang berbagai kondisi yang melatarbelakangi mengapa perempuan penting untuk berinvestasi.
Perempuan Berpendapatan Lebih Kecil daripada Lelaki
Banyak perempuan yang berperan sebagai pencari nafkah utama. Namun rupanya, survei di Amerika yang disebut sebagai negara demokratis saja, perbandingan pendapatan perempuan lebih rendah dari laki-laki. Pendapatan perempuan adalah 77 sen, yakni 33 sen lebih kecil dibandingkan tiap dolar yang dihasilkan oleh rekan-rekan pria yang bekerja di posisi yang sama, dengan memiliki kualifikasi yang sama. Apa yang disebut sebagai "gender gap" lebih parah terjadi untuk perempuan ras Afrika-Amerika, yang mendapatkan hanya 64 sen tiap satu dolar yang dihasilkan lelaki, dan wanita Latino mendapatkan 56 sen untuk setiap dolar yang diterima oleh laki-laki. Persoalan ini tak hanya dihadapi oleh Amerika sebagai negara maju, Indonesia pun juga mengalami hal yang sama. Misalnya, pembantu rumah tangga saja yang perempuan dibayar lebih rendah dibandingkan dengan tukang kebun laki-laki yang juga bekerja di sektor rumah tangga.
Perempuan Punya Harapan Hidup Lebih Lama tapi Menabung Lebih Sedikit untuk Pensiun
Harapan hidup rata-rata perempuan di Amerika Serikat adalah 81, sekitar empat tahun lebih banyak dari laki-laki. Namun menurut penelitian terbaru, wanita menyimpan 40% uang lebih sedikit untuk pensiun daripada rekan-rekan pria mereka. Hal ini terutama menyangkut karena wanita hidup lebih lama daripada laki-laki, sehingga perlu tabungan pensiun lebih. Selain umur rata-rata lama, perempuan lebih mungkin untuk memiliki gangguan bekerja karena peran pengasuhan yang menghambat kemampuan mereka untuk menyimpan dana lebih.
Tak Banyak Perempuan yang Punya Program Pensiun
Dari 62 juta perempuan yang bekerja, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengatakan hanya sekitar 45 persen dari perempuan yang memiliki dana rencana pensiun. Hal itu karena banyak dari perempuan yang cenderung bekerja di pekerjaan paruh waktu karena kewajiban keluarga, dan tidak memenuhi kualifikasi untuk memiliki dana pensiun. Persoalan di Indonesia, banyak perempuan yang tidak mendapatkan dana pensiun karena bekerja di sektor informal dan juga tidak melek finansial, bahwa ada produk dana pensiun yang ditawarkan perusahaan finansial.
Perempuan Kurang Percaya Diri untuk Investasi
Penelitian Keuangan pada tahun 2014-2015 yang dilakukan Prudential menunjukkan, wanita tidak meningkatkan pemahaman mereka tentang asuransi dan produk keuangan selama dekade terakhir meskipun telah mengalami krisis keuangan tahun 2008. Namun, studi yang sama melaporkan bahwa wanita menjadi lebih percaya diri dalam hal mengelola mereka sehari-hari keuangan (yaitu anggaran dan tabungan).
3 Alasan Mengapa Perempuan Bisa Berinvestasi Lebih Baik dari Pria