MENGENAL ASCENDING DAN DESCENDING TRIANGLE SERTA MEMANFAATKANNYA

Written by Karlina, November 19, 2020

Salah satu teknik menganalisa pergerakan suatu harga adalah dengan memanfaatkan pola pergerakan harga. Setiap pergerakan suatu harga yang ditampilkan dalam suatu grafik biasanya akan membentuk pola-pola tertentu yang bisa gunakan untuk memperkirakan kemana harga akan bergerak dan dari situ kita akan bisa mengambil posisi yang setepat mungkin.
Dari sekian banyak pola pola grafik yang ada, ada salah satu pola yang cukup mudah dikenali dan hasilnya juga bisa membuat kita tersenyum bahagia karena bisa mendapatkan profit. Pola tersebut bernama ascending dan descending triangle.
Pola ascending dan descending trianglemerupakan varian dari pola triangle selain symmetrical triangle.

Ascending Triangle

Ascending sendiri berarti “naik”. Pola ascending triangle ini biasanya terbentuk saat harga bergerak dalam kondisi uptrend atau trend harga sedang naik. Pola ini untuk mengetahui bahwa kemungkinan harga masih akan melanjutkan uptrendnya atau trend naiknya. Pada ascending triangle, garis resistance (garis bagian atas) yang terbentuk tidak berupa garis yang miring akan tetapi membentuk garis yang cenderung mendatar.





Biasanya, jika harga berhasil menembus resistance (titik C), maka hal ini mengindikasikan bahwa harga akan kembali naik dan untuk target pergerakan harga selanjutnya adalah sama dengan jarak dari titik A ke B (Base), Hal yang tidak boleh dilupakan dalam penggunaan pola ascending triangle ini adalah tembusnya level resistance dalam triangle tidak boleh terlalu dekat dengan apex (pertemuan antara dua garis yang di tarik). Jarak idealnya adalah dua pertiga atau tiga perempat dari jarak base ke apex. Jika lebih, maka pola tersebut itu sudah tidak valid lagi.

Descending Triangle

Descending sendiri artinya yaitu “turun”. Pola descending triangle ini terbentuk saat harga bergerak dalam kondisi downtrend atau trend harga sedang turun. Pola ini untuk mengetahui bahwa kemungkinan harga masih akan melanjutkan downtrendnya atau trend turunnya. Pada descending triangle, garis support yang terbentuk (garis bagian bawah) tidak berupa garis yang miring akan tetapi membentuk garis yang cenderung mendatar.



Biasanya, jika harga berhasil menembus support (titik C), maka hal ini mengindikasikan bahwa harga akan kembali turun dan untuk target pergerakan harga selanjutnya adalah sama dengan jarak dari titik A ke B (Base). Hal yang tidak boleh dilupakan dalam penggunaan pola descending triangle ini adalah tembusnya level support dalam triangle tidak boleh terlalu dekat dengan apex (pertemuan antara dua garis yang kita tarik). Jarak idealnya adalah dua pertiga atau tiga perempat dari jarak base ke apex. Jika lebih, maka pola tersebut itu sudah tidak valid lagi.

Sekedar catatan kecil untuk target jangan selalu menunggu targetnya sama tingginya antara A – B (Base), karena kita tidak pernah tahu harga kedepannya. Tetaplah disiplin dengan target anda yang sudah anda susun dalam trading plan anda dan jangan pernah serakah dalam bertransaksi.

Anda harus tau, jika semua Teknik diatas akan dipelajari di CAT Program di level 1. Jadi Anda tidak perlu lagi bingung mencari “potongan – potongan” teknik dan menyatukannya seperti puzzle, di CAT Program Anda akan mendapatkan teknik trading secara lengkap.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami