MENGENAL INDIKATOR FUNDAMENTAL YANG MENGGERAKAN PASAR

Written by Hadi Jumaidi, December 03, 2020

Setiap minggunya, ada puluhan data indikator ekonomi dan indeks survey yang dirilis di berbagai situs dan negara. Banyak diantaranya, tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada pergerakan harga di pasar. Bahkan ada beberapa yang tidak memiliki pengaruh sama sekali. Sebagai trader, tentunya kita ingin fokus pada indikator fundamental yang berdampak signifikan pada pergerakan harga pasar, yang membantu kita pada saat pengambilan keputusan saat trading.

Indikator fundamental yang dapat menggerakkan pasar futures secara signifikan umumnya adalah yang berhubungan dengan data tenaga kerja, inflasi, aktivitas konsumen dan aktivitas investor. Biasanya sebuah indikator bisa memprediksi atau memberi konfirmasi pada indikator yang lain, misalnya Gross Domestic Product (GDP) dan inflasi. Pasar akan bereaksi jika data yang rilis berbeda dengan prediksi dari analis. Berikut beberapa indikator fundamental penting tersebut:

Data Tenaga Kerja: Non Farm Payrolls dan Unemployment Rate

Banyak pakar ekonomoi berpendapat bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan dan jumlah tenaga kerja adalah indikator utama untuk mengetahui sehat atau sakitnya perekonomian suatu negara.

Di Amerika Serikat, US Bureau of Labor and Statistics (Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika) setiap bulan merilis data tentang tenaga kerja yang meliputi Non Farm Payrolls (NFP) dan Unemployment Rate (tingkat pengangguran).

NFP mengukur perubahan jumlah tenaga kerja diluar industry pertanian pada periode bulan sebelumnya. Data yang dirilis tiap hari Jum’at minggu pertama ini termasuk indikator yang bersifat leading bagi indikator consumer spending, consumer confidence, dan consumer sentiment yang mencerminkan kesehatan ekonomi secara keseluruhan.

Data Mengenai Inflasi: CPI, PPI dan Tingkat Suku Bunga

Bank sentral menentukan tingkat suku bunga berdasarkan indikator indeks harga konsumen (CPI) dan produsen (PPI). Kebijakan moneter bank sentral ini biasanya diumumkan tiap bulan, dan akan sangat berdampak langsung pada pergerakan pasar futures jika tingkat suku bunga yang dirilis berbeda dengan yang diharapkan para trader dan analis.

Berbeda dengan dampak rilis data NFP AS, pengumuman tingkat suku bunga akan berdampak pada semua mata uang utama yang mengalami perubahan suku bunga (EUR, JPY, GBP, CHF, AUD, CAD dan NZD), tidak hanya US dollar.

Data Consumer Price Index (CPI) yang berdampak pada pasar adalah Core CPI atau CPI inti, yaitu indeks harga konsumen diluar sektor makanan dan energi. Bank sentral dan trader biasanya mengacu pada CPI inti untuk mengantisipasi perubahan tingkat suku bunga. Perubahan CPI yang cukup signifikan mencerminkan laju inflasi yang tinggi hingga bisa berpengaruh pada reaksi bank sentral dalam menentukan tingkat suku bunga.

Sedangkan, data Producer Price Index (PPI) adalah indikator leading untuk tingkat inflasi. Jika produser menaikkan harga produk dan jasa, maka akan berpengaruh langsung pada tingkat pengeluaran konsumen dan tingkat kenaikan harga barang secara keseluruhan. Jika data PPI dirilis sebelum CPI, biasanya akan berpengaruh langsung pada CPI yang pada akhirnya bisa mempengaruhi bank sentral dalam menentukan suku bunga.

Selain CPI dan PPI, para pelaku pasar biasanya juga mencermati harga komoditi yang bisa berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa, seperti misalnya harga minyak mentah dunia. Beberapa tahun terakhir, volatilitas harga minyak dunia sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian di berbagai negara industri maju. Kenaikan harga minyak akan berdampak langsung pada biaya produksi yang tentunya berakibat pada kenaikan harga produk yang dihasilkan dan jasa transportasi. Hal ini akan berdampak pada kenaikan tingkat laju inflasi.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami