MENGENAL OBLIGASI MASA KINI

MENGENAL OBLIGASI MASA KINI

Written by Hanna Dalimunthe, July 06, 2022

Obligasi menjadi salah satu instrumen investasi di pasar keuangan, selain investasi saham juga menjadi favorite dan incara para investor yang mau berinvestasi di pasar modal. Sebelum Anda memulai berinvestasi di Obligasi, perlu Anda ketahui untuk mengenal dan mencari tau tentang apa itu Obligasi, keuntungan dan risiko nya seperti apa. Karena jangan sampai Anda memilih sebuah instrumen tetapi tidak tau fungsi, keuntungan dan risiko tersebut, alhasil bukan meraup keuntungan yang ada malah nyangkut dan malah jeblos kerugian yang terlalu dalam. Yuk kenali lebih lanjut instrumen Obligasi itu seperti apa.
 



OBLIGASI? 
Obligasi atau surat utang adalah instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar sekunder Bursa Efek Indonesia (BEI).  Obligasi yang tercatat di Bursa Efek indonesia (BEI) meliputi:

  1. Obligasi Korporasi: berasal dari BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta nasional
  2. Sukuk: efek syariah yang biasanya dalam wujud Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pilihan yang ini termasuk pilihan investasi terbaik menurut Islam
  3. Surat Berharga Negara (SBN): surat berharga yang terdiri dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Surat Utang Negara (SUN)
  4. Efek Beragun Aset (EBA): efek yang termasuk surat utang dengan menggunakan underlying aset sebagai dasar penerbitan

Jika kita berinvestasi atau menyimpan obligasi maka keuntungan dari obligasi tentu capital gain, dan risiko dari obligasi ini relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain. 

RISIKO
Risiko daripada Obligasi ini ada beberapa pengaruhnya yakni,

  1. Risiko gagal bayar
    Risiko ini timbul ketika penerbit obligasi tidak dapat membayarkan kembali utang kepada investor sampai waktu jatuh tempo yang disepakati. Tapi, biasanya risiko gagal bayar mungkin dilakukan jika sebuah perusahaan yang menerbitkan obligasi. Lain halnya, apabila negara yang menerbitkan obligasi.
  2. Risiko pasar
    Risiko pasar berkaitan erat dengan capital loss, yaitu kerugian akibat faktor tertentu yang mempengaruhi pasar keuangan, seperti perubahan suku bunga, serta perubahan kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil. Capital loss juga dapat terjadi saat kamu sebagai investor menjual kembali obligasi kepada investor lainnya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga jual lebih rendah daripada harga beli sebelum.
  3. Risiko likuiditas
    Risiko ini akan terjadi apabila pemilik surat utang (obligasi) membutuhkan dana cepat, tapi saat mengalami hal itu, justru surat utang tersebut tidak dapat dijual dengan harga yang wajar. Risiko ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara menjadikan obligasi sebagai agunan atau jaminan, sehingga kamu tidak perlu khawatir merugi karena menjual obligasi di bawah harga belinya.
  4. Risiko Maturitas
    Risiko maturitas bisa terjadi tidak hanya pada obligasi korporasi, tapi juga obligasi yang diterbitkan negara walaupun kecil kemungkinannya. Adapun, risiko investasi obligasi ini berkaitan dengan masa jatuh tempo. Umumnya, semakin lama masa jatuh tempo sebuah obligasi, maka akan semakin besar tingkat ketidakpastiannya, sehingga tinggi risiko maturitasnya.
  5. Risiko suku bunga
    Risiko yang selanjutnya, adalah risiko suku bunga yang ada dalam obligasi. Dalam hal ini, bisa dibilang kalau nilai obligasi akan naik ketika BI Rate turun. Lalu kebalikannya, ketika BI rate bertambah, maka nilai obligasi cenderung lebih rendah.

    RECOMMENDATION FROM EXPERT:
    Jadi melalui artikel ini Anda mengetahui refrensi investasi saham dan mengenal lebih dalam lagi profit dan risiko pasar obligasi 
    Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Hanna untuk mengenal trading lebih detail.
    CALL atau whatsapp dan cari Hanna silahkan hubungi DISINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami