OPEC Plus adalah sebuah organisasi baru yang dibentuk oleh negara-negara OPEC dengan negara produsen minyak non-OPEC. Tak jauh berbeda dengan tujuan dibentuknya OPEC, OPEC Plus juga bertujuan untuk mengatur kuota produksi minyak secara bersama-sama, sehingga dapat mempengaruhi harga minyak dunia.
Sejak didirikan pada akhir 2016 silam, OPEC Plus secara rutin mengadakan pertemuan guna membahas besarnya pemangkasan produksi minyak dari masing-masing negara anggota. Biasanya, besar pemangkasan produksi minyak dari negara-negara ini bervariasi, dengan presentase terbesar sekitar 2%. Tujuan pemangkasan jumlah produksi ini tak lain adalah untuk mengurangi jumlah persediaan minyak yang melimpah. Hal ini nantinya dapat berpengaruh pada kenaikan harga minyak.
Jika sebelumnya OPEC terdiri atas 14 negara produsen minyak, OPEC Plus kini diisi oleh 4 negara tambahan lain. Dengan demikian, 18 negara yang tergabung dalam OPEC Plus antara lain:
- Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, serta Venezuela: negara anggota sekaligus pendiri organisasi OPEC sejak September 1960. Kelima negara ini menjadi pelopor terbentuknya OPEC kala itu.
- Libya: bergabung dengan OPEC 2 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1962.
- Uni Emirat Arab: menjadi anggota OPEC pada tahun 1967.
- Aljazair: mulai bergabung dengan OPEC pada tahun 1969.
- Nigeria: mulai menjadi anggota OPEC pada tahun 1971.
- Ekuador: mulai bergabung pada tahun 1973, kemudian memutuskan untuk keluar di tahun 1992. Namun, pada Oktober 2007 silam, Ekuador kembali menyatakan bergabung dengan OPEC.
- Gabon: mulai menjadi anggota OPEC pada tahun 1975 sampai 1995, sebelum akhirnya menyatakan keluar dari keanggotaan OPEC. Gabon kemudian kembali bergabung pada Juli 2016.
- Angola: tergolong anggota baru karena pertama kali bergabung pada 2007.
- Republik Kongo: Negara yang satu ini bahkan baru berumur satu tahun dalam keanggotaan OPEC. Kongo mulai bergabung sebagai anggota OPEC pada 2018 silam.
- Guinea Equatorial: Sama dengan Republik Kongo, Guinea Equatorial menjadi anggota OPEC pada 2018.
- Rusia: Meskipun dikenal sebagai negara dengan jumlah produksi minyak yang melimpah, tetapi Rusia memilih untuk tidak bergabung dengan OPEC. Pada 2016 lalu, barulah negara-negara anggota OPEC mengundang Rusia untuk menjadi bagian dari OPEC Plus.
- Meksiko: Bersamaan dengan Rusia, Meksiko juga menjadi bagian dari OPEC Plus pada akhir 2016.
- Azerbaijan dan Kazakhstan: Dua negara ini masuk dalam keanggotaan OPEC Plus karena masih sekutu dengan Rusia.
Jumlah produksi minyak dari negara-negara OPEC belum memenuhi 50% kebutuhan minyak dunia. Pada kondisi ini, minyak bisa jadi sangat mahal karena persediannya yang belum mencukupi.
Sebagai solusi, OPEC lantas menggaet negara-negara produsen minyak terbesar, terutama Rusia. Meskipun pada awalnya Rusia enggan bergabung dengan OPEC karena dianggap sebagai kompetitor daripada mitra, Rusia kemudian setuju untuk bergabung dalam OPEC Plus, karena adanya kesepakatan jumlah pemangkasan target produksi minyak dari negara anggota lainnya.
Dengan adanya tambahan "pasukan" dari negara-negara produsen minyak yang lain, bukan tidak mungkin jika jumlah pasokan minyak OPEC Plus bisa mencapai 50% dari kebutuhan minyak dunia. Hal inilah yang nantinya dapat memberikan pengaruh terhadap harga minyak dunia.