Written by Hanna Dalimunthe, January 28, 2021
Ada banyak aset investasi yang bisa Anda pilih untuk melakukan diversifikasi. Namun bila Anda kesulitan memilih aset yang pas, Anda bisa mempertimbangkan investasi di saham perbankan. Memiliki banyak aset investasi dapat membantu Anda melakukan diversifikasi risiko. Ada banyak sekali jenis aset investasi yang bisa dipilih, mulai dari saham, emas, Dolar AS atau mata uang lain, reksa dana, obligasi hingga aset-aset properti seperti indekos. Di antara semuanya, manakah yang saat ini Anda miliki?
Menurut sebagian besar orang, melakukan diversifikasi aset adalah hal terbaik. Tujuannya tak lain adalah untuk mengurangi risiko dan volatilitas. Sayangnya, diversifikasi aset juga bisa menurunkan potensi keuntungan. Lantas, apa solusi terbaik bila diversifikasi nyatanya justru dapat menurunkan potensi keuntungan? Pentingkah diversifikasi dilakukan? Bila tak ingin diversifikasi aset justru menurunkan potensi keuntungan, Anda sebaiknya menyusun portfolio yang terkonsentrasi. Warren Buffet dan Charlie Munger adalah contoh investor ternama dengan kecenderungan membangun portofolio terkonsentrasi.
Namun di sisi lain, diversifikasi juga diperlukan sebagai "tameng" manakala terjadi krisis keuangan. Dengan memiliki diversifikasi portfolio, aset-aset investasi yang Anda miliki tak akan "hangus" seluruhnya. Ada beberapa cara yang bisa Anda coba bila ingin melakukan diversifikasi portofolio, antara lain: