NAKED TRADING, BEGINI CARANYA!

NAKED TRADING, BEGINI CARANYA!

Written by Geraldo Kofit, December 08, 2020

Kenapa banyak orang yang melakukan Naked Trading? Padahal Naked Trading cenderung tanpa atai tidak menggunakan indikator seperti market benar-benar telanjang, dan hanya melihat grafik harga saja. Menarik yaaa...

Yuk kita coba mengenal NAKED TRADING, Strategi Naked Trading merupakan cara trading yang tidak menggunakan indikator sama sekali. Trader yang menggunakan strategi Naked Trading dapat membaca pergerakan harga hanya dengan memandang bentuk-bentuk candle (candle pattern) dan pola chart (char pattern)

Banyak pendapat mengenai Naked Trading itu lebih memudahkan seseorang untuk menentukan sinyal daripada menggunakan indikator. Ada juga yang mengatakan Naked Trading itu bikin cepat profit. Padahal, profit atau loss itu tergantung tradernya sendiri.Tapi ada baiknya mencoba, karena banyak juga yang telah membuktikan dengan Naked Trading psikologis trading anda akan makin matang dan sempurna, berbeda dengan spekulasi yang hanya mengandalkan keberuntungan semata.

Cara Open Posisi Dalam Naked Trading

  • Perhatikan Tentang Harga yang Akan Kembali Atau Breakout 

    Caranya cukup simpel, kalau harga tidak kuat melewati support atau resistance maka bakal terjadi pembalikan. Tapi kalau harga bisa melewatinya, maka akan terjadi breakout. Trader hanya tinggal memasang posisi di Buy atau Sell sesuai dengan perkiraaan tersebut. Contohnya bisa Anda lihat melalui gambar di bawah ini:

    Sebagai Catatan, Perlu Diingat:
    => Breakout trading adalah suatu strategi trading yang mengandalkan penembusan harga dari suatu level kunci sebagai pemicu entry.
    => Secara teori, Support adalah tingkat harga di mana permintaan (daya beli) telah cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih dalam.
    => 
    Di sisi lain, Resistance adalah tingkat harga di mana penawaran (daya jual) sudah cukup kuat untuk mencegah harga dari kenaikan lebih lanjut.
     
  • Perhatikan Posisi High/Low 

    Trader dapat mengamati bahwa pola suatu harga yang terbentuk bisa menjadi acuan bagi trader untuk membaca kekuatan trend, apakah bullish atau bearish. Kemudian setelah trend bisa diidentifikasi, barulah trader bisa menentukan letak open posisi yang tepat.

    Untuk mengidentifikasi kekuatan trend sedang bullish atau bearish, bisa dilakukan dengan melihat posisi suatu harga sedang uptrend atau downtrend). Contohnya, saat harga mulai membentuk high di level yang lebih rendah dari sebelumnya, itu berarti menandakan kekuatan trend mulai melemah. Tapi jangan terburu-buru membuka posisi sell terlebih dahulu. Anda bisa mengkonfirmasi bahwa suatu trend telah melemah jika terbentuk lower low pertama. Kemudian, tunggu sampai harga gagal untuk membuat higher high, barulah Anda bisa melakukan open posisi Sell. Untuk lebih jelasnya bisa Anda lihat melalui gambar berikut:
     
  • Perhatikan Kerapatan atau Rapatnya Harga di Market 

    Saat harga mulai menyempit dan bergerombol di wilayah support atau resistance, biasanya itu menandakan trend harga sudah tak didukung oleh sentimen yang kuat. Artinya, trend akan berbalik dan harga akan mengalami breakout dari support atau resistance tertentu. Contoh mengenai kerapatan harga yang terjadi sebelum breakout bisa Anda lihat dengan mudah melalui indikator Bollinger Bands. Hal ini karena biasanya, channel Bollinger Bands akan merapat sebelum harga mengalami breakout dalam volatilitas yang tinggi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Jadi, diharapkan strategi ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading khususnya entry posisi. Temukan strategi trading yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market. 
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau Whatsapp ke SINI dan cari GERALDO

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami