PASAR MODAL DAN CARA BERINVESTASI 

PASAR MODAL DAN CARA BERINVESTASI 

Written by Ardian Noviarsi, May 15, 2021

Sama halnya pasar barang yang memperjualbelikan banyak barang, seperti: beras dan barang kebutuhan lainnya, maka pasar modal juga mempunyai produk yang diperjualbelikan. Bagi yang masih awam mengenai instrumen investasi jenis ini, maka uraian di bawah ini bisa memberikan penjelasan lebih rinci tentang produk investasi tersebut:

Saham

Saham merupakan surat tanda ikut penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan atas suatu perusahaan. Saham merupakan instrumen yang paling banyak dipilih investor, karena memberikan keuntungan yang menarik. Saham terdiri atas 2 jenis, yaitu: saham biasa dan saham preferen, dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Saham Biasa & Preferen
    Diantara surat berharga yang ditawarkan dalam bursa efek, saham merupakan produk yang paling dikenal masyarakat. Bagi perusahaan yang menerbitkan surat berharga ( perusahaan ini dikenal dengan istilah emiten, saham merupakan bentuk kepemilikan yang paling banyak menarik dana dari masyarakat. Saham preferen merupakan gabungan dari karakteristik saham biasa dan obligasi. Saham preferen mempunyai karakteristik seperti saham biasa, yaitu tidak selamanya memberikan dividen bagi pemegangnya. Sehingga jika perusahaan mengalami kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapatkan dividen yang sama seperti sebelumnya. Selain itu saham preferen juga memiliki karakteristik obligasi, yaitu memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi.

Obligasi

Obligasi berbentuk sertifikat atau yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi obligasi merupakan surat perjanjian antara pemilik modal dengan perusahaan yang menerbitkan surat obligasi. Bunga obligasi disebut kupon. Kupon obligasi merupakan bunga yang harus dibayar penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Namun ada juga obligasi tanpa bunga yang disebut zero coupon bonds, yang tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala atau tanpa kupon seperti obligasi pada umumnya. Obligasi dapat disamakan dengan deposito berjangka, namun bedanya obligasi dapat diperjualbelikan, sedangkan deposito berjangka tidak dapat diperjualbelikan. Obligasi memberikan penghasilan tetap kepada investor berupa bunga yang diterima per tahun, per bulan atau dalam satuan waktu lainnya sesuai kesepakatan dan ketentuan yang terdapat di dalam obligasi. Pemegang obligasi tidak akan diikutsertakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), karena tidak memiliki hak kepemimpinan dalam suatu perusahaan.

Obligasi diperjualbelikan di lantai bursa yang dipengaruhi tingkat suku bunga. Misalnya: tingkat suku bunga bank lebih rendah daripada tingkat suku bunga obligasi, maka pemegang obligasi dapat menjual obligasinya agar memperoleh keuntungan. Sehingga tingkat suku bunga yang dibayar untuk pemegang obligasi sangat menentukan harga jual beli obligasi. Keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi disebut capital gain. Salah satu hal yang ditakutkan pemegang obligasi adalah kebangkrutan perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Sebab jika perusahaan yang mengeluarkan obligasi mengalami kebangkrutan, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu membayar harga pasaran obligasi sehingga merugikan pemegang obligasi.

Derivatif

Derivatif adalah salah satu surat berharga turunan yang terdiri dari:

  • Opsi
    Opsi merupakan salah satu derivatif yang berisi surat pernyataan yang dikeluarkan seseorang atau lembaga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual sahamnya dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.
     
  • Right
    Right adalah hak memegang saham baru yang akan dikeluarkan emiten, di mana emiten harus menawarkan hak tersebut kepada pemilik saham lama terlebih dahulu. Saham yang dibeli menggunakan right lebih murah daripada saham yang dibeli tanpa menggunakan right. Jika orang atau badan yang memiliki right tidak menggunakan hak tersebut, maka dapat menjualnya kepada pihak lain.
     
  • Warrant (Waran)
    Warrant (waran) merupakan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan, dengan persyaratan yang berkaitan dengan harga, jumlah dan masa berlakunya. Warrant dijual dengan surat-surat berharga lainnya, seperti: obligasi dan saham. Adapun tujuan penerbitan warrant agar investor tertarik membeli saham atau obligasi yang dikeluarkan emiten. Dengan menerbitkan warrant, maka emiten harus menyediakan saham atau obligasi sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Jika pemilik warrant tidak mempergunakan warrant, maka dia dapat menjualnya ke pasar modal. Investor memiliki keuntungan dalam mendapatkan saham dengan harga dibawah harga pasaran. Sehingga investor memiliki peluang mendapatkan capital gain melalui penjualan warrantnya. Namun warrant juga memiliki risiko yang cukup besar. Risiko tersebut, antara lain: ketika harga di pasar lebih rendah dibandingkan dengan perusahaannya, maka kepemilikan warrant menjadi tidak berarti. Sebab jika banyak investor membeli saham dengan warrant, maka saham akan banyak beredar, sehingga terjadi penurunan laba persahamnya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari ARDIAN silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami