PATAHKAN STIGMA ANDA TENTANG TEKNIKAL ANALISA!

Written by Indri Dwi Sapitri, November 25, 2020

“Analisa teknikal itu sangatlah sulit!”

Pernahkah Anda mendengar kata-kata seperti itu? Pada artikel kali ini, saya akan membuktikan kepada Anda semua bahwa hal itu SANGATLAH SALAH!

Analisa teknikal tidak serumit seperti yang terlihat dan yang kita dengar. Check this out! Coba lihat chart di bawah ini dan katakan ke mana arah pergerakan harga selanjutnya?

Bagaimana? Apakah jawaban Anda turun? Congratulation, Anda baru saja melakukan analisa teknikal dan jawaban Anda BENAR.

Analisa teknikal yang baru saja Anda lakukan adalah aplikasi dasar dari analisa teknikal itu sendiri, yaitu menentukan trend. Artinya, Anda sudah memiliki dasar yang cukup kuat untuk bisa melakukan analisa teknikal yang lebih canggih. Apa lagi yang Anda butuhkan? Salah satu yang paling penting adalah kesabaran. Yang kedua adalah tempat belajar yang tepat. And once again congratulations, Anda telah menemukannya sejak berkunjung di website Astronacci.

Sekarang, Anda pasti sudah tak sabar untuk mengetahui apa saja langkah dalam melakukan analisa teknikal. Lakukanlah lima langkah sederhana berikut untuk melakukan analisa teknikal dengan baik. Mari kita kupas satu per satu.

Buka Chart Kemudian Trend yang Tengah Berlangsung



Langkah pertama yang harus Anda lakukan tentu saja adalah membuka chart pada meta trader Anda, kemudian lihat dan identifikasi trend yang sedang berlangsung. Anda bisa memilih, trend yang mana yang ingin Anda ikuti dan manfaatkan. Kenalilah trend yang sedang berlangsung, mulai dari trend jangka panjang, baru kemudian mundur ke trend jangka menengah atau jangka pendek.

Meskipun begitu, Anda disarankan untuk mencari trend jangka panjang (major trend) dan mengikutinya. Ingat, “the trend is your friend”.

Jika Anda telah mengenali trend-nya, maka strategi yang terbaik bagi Anda adalah mengambil posisi yang searah dengan trend yang sedang berlangsung. Jika trend saat itu adalah naik, maka sebaiknya Anda mencari peluang “buy”. Sebaliknya, jika trend-nya adalah turun, maka carilah peluang “sell”.
 

Tentukan Support dan Resistance



Setelah Anda bisa mengenali trend yang sedang berlangsung, langkah selanjutnya adalah menentukan di mana level support dan resistance. Anda bisa mencari peluang “buy” di area support atau “sell” di area resistance. Tentu saja Anda tak boleh melupakan langkah pertama di atas, yaitu mengambil posisi yang searah dengan trend.

Dengan kata lain, jika Anda melihat trend saat itu adalah uptrend, maka carilah posisi “buy” di area support, demikian sebaliknya.

Level-level support dan resistance juga bisa Anda manfaatkan sebagai TP dan SL sekaligus peringatan kepada Anda jika ternyata harga tidak bergerak seperti yang Anda harapkan. Jika misalnya support tembus padahal Anda sebelumnya sudah membuka posisi “buy”, maka tembusnya support tersebut seharusnya menjadi peringatan untuk melakukan cut-loss.
 

Gunakan Moving Average



Anda juga bisa memanfaatkan indikator moving average (MA) untuk mengenali trend yang berlangsung. Jika sulit untuk menggambar trendline, Anda bisa melihat pergerakan MA untuk membantu Anda mengidentifikasi trend. Sederhananya, jika Anda melihat MA bergerak turun dan harga bergerak di bawah MA, maka trend saat itu adalah downtrend. Sebaliknya, jika Anda melihat MA bergerak naik dan harga bergerak di atas MA, maka trend saat itu adalah uptrend.

Selain itu, MA juga bisa berfungsi sebagai support dan resistance. Jika MA berada di atas pergerakan harga, ia berfungsi sebagai resistance. Jika MA berada di bawah pergerakan harga, fungsinya adalah sebagai support.
 

Manfaatkan Stochastic Oscillator



Indikator osilator bisa memberikan gambaran apakah pasar sedang berada dalam keadaan overbought atau oversold. Kondisi overbought artinya adalah keadaan ketika harga dianggap sudah cukup tinggi pada saat itu. Kondisi ini seringkali diikuti oleh penurunan harga. Sebaliknya, kondisi oversold berarti harga dianggap sudah cukup rendah pada saat itu, dan seringkali diikuti oleh naiknya harga.

Ketika indikator oscillator sudah memperlihatkan indikasi overbought, maka yang perlu Anda lakukan adalah menunggu konfirmasi signal sell. Sebaliknya, jika oscillator memperlihatkan indikasi oversold, tunggulah konfirmasi signal buy.

Namun perlu Anda catat bahwa tidak selalu kondisi overbought atau oversold diikuti oleh pembalikan arah pergerakan harga. Ada kalanya indikator terus berada di area overbought atau oversold untuk beberapa waktu namun harga terus bergerak melanjutkan arah sebelumnya. Untuk menyiasatinya, Anda harus menyesuaikan sinyal yang diberikan oleh indikator dengan trend yang sedang berlangsung. Dalam kondisi uptrend, carilah hanya sinyal buy saja, sebaliknya dalam kondisi downtrend carilah hanya sinyal sell saja. Cara ini relatif lebih aman.
 

Tentukan Stop Loss dan Target Profit



Langkah terakhir, tentukanlah level stop loss dan target profit dari transaksi yang Anda lakukan. Dalam menentukan stop loss dan target profit, Anda tidak boleh lupa pada aturan risk-reward-ratio, di mana stop loss (resiko kerugian) tidak boleh lebih besar daripada target profit. Ini aturan yang tak boleh dilanggar.

Anda pun harus menentukan seberapa besar volume transaksi yang Anda lakukan. Sesuaikan dengan trading plan Anda, sehingga seandainya Anda mengalami kerugian maka resiko yang Anda terima tidak melebihi toleransi resiko Anda. Lebih lengkap mengenai hal ini, silakan baca mengenai manajemen modal di halaman edukasi kami.

Nah, setelah Anda mengikuti lima langkah mudah di atas, mudah-mudahan Anda tak lagi akan berpikir bahwa analisa teknikal itu sulit. Justru sebenarnya para trader sendirilah yang membuat analisa yang dilakukannya semakin rumit, karena tidak mengikuti lima langkah mudah seperti yang dipaparkan dalam artikel ini.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami