PELAJARI PERBEDAAN DUA POIN MENDASAR DALAM DUNIA PASAR MODAL

Written by Hanna Dalimunthe, February 04, 2021

Kali ini, saya akan mengulas sebuah artikel tentang cara menentukan metode berbisnis saham yang cocok untuk Anda. Ada 2 metode mendasar yang ada di bisnis saham, yaitu investor dan trader. Apa bedanya investor dan trader saham? Kenapa menentukan pilihan menjadi sebuah hal yang sangat penting? Apakah short-term trading lebih baik dari long-term trading? Atau Anda akan memilih menjadi seorang investor? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk kita simak dulu artikel berikut ini.

Di dalam dunia saham, terdapat berbagai macam karakteristik trader ataupun investor. Karakteristik yang dimaksud disini adalah sebagian trader menyukai short-term trading, sebagian lagi menyukai long-term trading, ada yang niatnya untuk investasi, dan sebagian lagi menyukai menggabungkan ketiga tipe tersebut. Perbedaan investor dan trader saham ini, bisa dilihat dari aksi yang mereka ambil.

  • Short-Term Trader

    Yaitu mereka yang biasanya membeli dan menjual saham dalam waktu relatif singkat. Biasanya 1 hari, 2 hari, atau jika terjadi kesalahan dalam menganalisis akan melakukan cut-loss untuk menghindari kerugian. Seorang short-term trader umumnya mengandalkan analisis teknikal dengan menggunakan Tool Stochastic, Crossing EMA, MACD, dan lain sebagainya. Short-term trader mengandalkan pemasukannya dari saham melalui capital gain, yaitu pendapatan yang diperoleh dari transaksi saham berdasarkan selisih nilai pembelian dan nilai penjualan. Contoh: pada hari Senin Anda membeli saham seharga 1,000 rupiah per lembar saham. Kemudian, pada hari Selasa, saham yang Anda beli tersebut ternyata harganya naik menjadi 1,100 rupiah per lembar saham. Maka, keuntungan yang Anda peroleh adalah sebesar 100 rupiah per lembar saham atau mendapatkan capital gain sebesar 10% dari harga beli.
     
  • Long-Term Trader

    Seorang long-term trader biasanya bertransaksi membeli saham kemudian di hold atau disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama, bisa sampai berbulan-bulan tergantung dari target price yang ingin dicapai atau tergantung dari trend harga saham yang dibeli. Mereka umumnya memperoleh pendapatan melalui capital gain dan yang lebih sabar biasanya rela menunggu jadwal pembagian dividen. Seorang long-term trader biasanya menggabungkan pendekatan analisis teknikal dan fundamental untuk menganalisa saham yang menjadi targetnya.

    Umumnya, seorang long-term trader akan menggabungkan analisis teknikal dan fundamental untuk mengeksekusi order. Dengan menjadi trend follower, mereka baru akan benar-benar terpaksa menjual sahamnya saat trend harga saham berbalik dari kondisi trend bullish ke bearish meskipun belum mencapai target price yang diinginkan. Seorang long-term trader biasanya akan menggunakan Tool Simple Moving Average atau trendline untuk melihat kondisi trend harga yang terjadi.
     
  • Investor Saham

    Seorang investor, murni menggunakan analisis fundamental melalui analisa rasio-rasio laporan keuangan tertentu dari sebuah perusahaan. Seorang investor mengandalkan keuntungan yang diperoleh melalui dividen tahunan yang dibagikan perusahaan. Untuk menjadi seorang investor diperlukan kesabaran yang super extra dan harus rela untuk tidak menjual saham yang telah dikoleksinya. Bahkan saham yang dikoleksi tersebut tidak akan dijual seumur hidup. Tidak peduli apakah saham yang dikoleksi tersebut nilainya naik atau turun dia tetap akan membelinya. Bila perlu, pada saat harganya sedang anjlok selama perusahaan tersebut sehat dan tetap membagikan dividen yang konsisten, saham yang di koleksi akan tetap dibeli secara rutin.

    Contoh: seorang investor rutin membeli saham pada tanggal 6 setiap bulan. Pada tanggal 6 Januari dia membeli 1 lot saham dengan harga 1000 per lembar. Pada tanggal 6 Februari, nilai saham yang dibeli pada bulan Januari turun menjadi 950 rupiah per lembar atau yang dikenal dengan istilah Average Down. Dia tetap membelinya karena yakin bahwa saham perusahaan yang dibelinya adalah perusahaan besar dan terkenal, memiliki laporan keuangan yang sehat, serta tetap membagikan dividen yang konsisten. Hal tersebut rutin dilakukan pada saat tanggal 6 setiap bulan, istilahnya nabung saham. Semakin banyak saham yang dikoleksinya, maka akan semakin besar pula dividen dari perusahaan yang akan diterima setiap tahunnya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HANNA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami