PILIH HIGH RISK ATAU LOW RISK?

Written by Ziadatul Khoiroh, June 23, 2023

Kedua istilah ini tentu dapat disandingkan karena adanya hubungan atau korelasi, meskipun saling bertentangan. Pasalnya, dunia bisnis yang menjadi penggerak di financial market prosesnya tidak pasti alias fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti terjadinya inflasi, mekanisme pasar, pertumbuhan ekonomi, dan masih banyak lainnya.

Maka dari itu setiap orang yang ingin terjun ke financial market, harus mempertimbangkan tingkat risiko dan pengembalian yang akan diterima di masa mendatang. Setiap orang harus siap dan tahu langkah apa yang akan diambil ketika sesuatu terjadi pada nilai aset mereka di masa mendatang, baik keuntungan atau pun kerugian yang dapat terjadi.

Pada dasarnya, risiko dan pengembalian merupakan hal penting yang akan dihadapi ketika memutuskan untuk masuk ke financial market. Hanya saja, kedua istilah tersebut mempresentasikan kondisi dan bagaimana cara mengatasinya secara berbeda. Walaupun bertentangan, hubungan atau korelasi antara risiko dan pengembalian bersifat linear atau searah.

Semakin tinggi tingkat risiko yang ada pada sebuah instrumen investasi, maka tinggi pula tingkat pengembalian yang akan di terima, baik jangka panjang atau jangka pendek.

Hal inilah yang disebut dengan istilah high risk high return dalam berinvestasi. Di lain hal, semakin rendah tingkat risiko pada sebuah instrumen, maka rendah pula tingkat pengembalian yang didapat atau disebut dengan istilah low risk low return.

Berikut ini beberapa instrumen yang memiliki risiko tertinggi hingga rendah dan pengembalian tertinggi hingga terendah:

1. Saham
Instrumen yang bersifat high risk high return adalah investasi saham. Saham memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, namun tingkat pengembaliannya juga tinggi. Tidak heran, jika banyak pengusaha memilih saham untuk mengelola perencanaan keuangan.

Istilah high risk high return memang erat hubungannya dengan saham. Oleh karena itu, jenis investasi ini banyak digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Walaupun risiko yang dapat diterima oleh para investor cukup tinggi, namun tingkat pengembaliannya sejalan dengan risikonya.

2. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan tertentu dan dapat diperdagangkan di pasar modal. Keuntungan dari obligasi ini sama seperti deposito yaitu bunga dan dapat dicairkan pada jangka waktu tertentu dengan tingkat risiko yang sedang.

3. Deposito
Instrumen yang tingkat risiko dan pengembalian yang paling rendah adalah deposito. Deposito merupakan jenis investasi yang dikeluarkan oleh lembaga perbankan berupa tabungan dengan dana yang disimpan dapat diambil pada jangka waktu tertentu, sesuai kesepakatan di awal. Tingkat risiko deposito hampir bisa dibilang tidak ada, hanya saja pengembalian atau keuntungan bisa naik beberapa persen atas bunga yang didapat.

4. Cryptocurrency
Crypto merupakan salah satu instrument high risk high return yang baru-baru ini sering menjadi pembicaraan banyak orang, khususnya milenial. Di mana, cryptocurrency atau mata uang digital menjanjikan pengembalian yang tinggi ketika nilainya terus naik. Meskipun demikian, resiko cryptocurrency juga tinggi karena tidak terikat pada lembaga keuangan atau perbankan manapun.
 

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami