Sejak awal tahun ini semua kegiatan yang terjadi di 2023 selalu di hubungkan dengan tahun politik di 2024. Semua orang sudah mulai berbondong-bondong untuk bisa menentukan siapa yang menjadi bakal calonnya. Tapi di saat yang sama, politik pun mempunyai risiko. Risiko yang paling jelas adalah terjadinya “ketidakpastian”. Keadaan menjadi semakin tidak pasti, bila stabilitas politik terganggu.

Sejalan dengan dinamika politik di Indonesia, risiko keuangan dan risiko investasi juga bisa “menghantui” setiap individu atau trader. Potensi risiko, tentu, akan selalu ada pada setiap orang. Dimana imbal hasil atau return-nya yang diperoleh bisa  lebih kecil dari deposito ataupun bisa memiliki return yang lebih tinggi. 

3 Tips Trader pemula yang harus dicermati:

1. Pelajari Teknik Trading
Untuk memulai trading dalam jangka waktu 1-2 tahun pastikan secara fundamental sudah sesuai dan tetap manfaatkan analisa teknikal untuk melakukan entry. Hal ini tetap harus dilakukan demi miliki winning rate yang lebih tinggi.

2. Mengenal Indeks Saham 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) digunakan untuk memantau pergerakan harga saham. IHSG merupakan instrumen wajib digunakan sebagai acuan untuk menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Ketika harga-harga saham di IHSG bergerak lebih tinggi dari kenaikan. Harga saham portofolio, maka trader dapat mengambil kesimpulan bahwa kinerja portofolio saham tersebut sedang kurang optimal. Coba untuk mengevaluasi dan melakukan re-balance bila diperlukan.

3. Disiplin 
Kunci untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal adalah disiplin. Jangan lupa untuk rajin mengevaluasi portofolio dan transaksi yang telah dilakukan dalam waktu tertentu. Selain itu, trader juga perlu rajin meng-update pergerakan harga saham dan kinerja emiten terkait, pergeseran harga dari yang ditargetkan, dan laporan keuangan emiten per kuartal. Selain itu, hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi portofolio adalah informasi atau berita yang berhubungan dengan indikator ekonomi makro.