Written by Danuh Nuraga, August 22, 2022
Psikologi Trading memegang peranan yang juga penting, seperti aspek lainnya dalam trading. Sebab, pengetahuan, pengamalan, serta kesuksesan bisa mendukung kesuksesan dalam trading serta cara menganalisa, hingga terbentuknya mindset yang tepat.
Dalam psikologi trading ini, terdapat dua komponen krusial, yakni disiplin sekaligus juga manajemen pengambilan risiko. Sebagaimana yang diketahui, saat Anda mengambil keputusan tertentu dalam trading, tentunya akan berhadapan dengan berbagai risiko.
Untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut, maka perlu adanya sebuah trading psychology yang tepat. Hal tersebut bisa membantu para trader dalam mencapai keberhasilan dalam trading.
Disiplin dan manajemen pengambilan risiko adalah dua aspek terpenting dari penguasaan psikologi perdagangan. Penerapan aspek-aspek ini oleh trader sangat penitng untuk keberhasilan rencana trading mereka.
Meski rasa takut dan keserakahan adalah dua emosi paling umum diketahui terkait psikologi perdagangan, emosi lain juga turut mendorong perilaku. Misalnya, emosi terkait harapan dan penyesalan.
Memahami Psikologi Trading
Aspek trading psychology adalah komponen emosional dari proses pengambilan keputusan investor yang dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa keputusan tampak lebih rasional daripada yang lain.
Psikologi perdagangan ditandai terutama dengan melihat bagaimana keserakahan dan rasa takut mengunci emosi para investor kebanyakan.
Keserakahan dalam mindset trading seseorang mendorong keputusan yang tampaknya menerima terlalu banyak risiko. Sementara rasa takut mendorong keputusan untuk menghindari risiko dan menghasilkan keuntungan yang terlalu kecil.
Beberapa emosi dan perilaku tertentu memang kerap menjadi katalis untuk market trading. Karakterisasi konvensional dari perilaku yang didorong secara emosional di pasar menganggap trading paling emosional berasal dari keserakahan atau ketakutan.
Mengapa rasa takut dan keserakahan merupakan penggerak pasar paling dominan?
Keserakahan berkaitan dengan keinginan yang berlebihan akan kekayaan. Begitu berlebihannya sehingga kadang-kadang mengaburkan rasionalitas dan penilaian. Dengan demikian, karakterisasi investor atau perdagangan yang diilhami keserakahan mengasumsikan emosi yang kuat dari pelaku pasar.
Dalam pemahaman psychology trading, pelaku pasar dengan keserakahan yang besar ini mungkin melakukan perdagangan berisiko tinggi. Seperti membeli saham perusahaan atau teknologi yang belum teruji hanya karena harganya akan naik dengan cepat. Atau membeli saham tanpa meneliti investasi yang mendasarinya.
Keserakahan dapat menginspirasi investor untuk bertahan dalam trading yang enguntungkan lebih lama daripada yang disarankan. Aspek emosi ini paling terlihat dalam fase terakhir pasar bullish, ketika spekulasi merajalela dan investor yang teliti cenderung berhati-hati.
Sebaliknya, rasa takut menyebabkan pedagang menutup posisi sebelum waktunya. Atau menahan diri dari mengambil risiko lantaran kekhawatiran atau takut akan rugi besar. Dalam psychology trading, emosi takut yang signifikan cenderung terlihat jelas selama pasar bearish.
Emosi takut ini dapat menyebabkan trader dan investor bertindak tidak rasional karena tergesa-gesa keluar dari pasar. Rasa takut sering berubah menjadi kepanikan, yang umumnya menyebabkan aksi jual yang signifikan di pasar alias panic selling.
Sementara itu, rasa menyesal dapat menyebabkan trader melakukan trading setelah awalnya ketinggalan apabila saham bergerak terlalu cepat.
- Pastikan Anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI