SAAT VOLATILITAS TINGGI TETAP TRADING? COBA PELAJARI INI! 

Written by Indri Dwi Sapitri, March 05, 2020

Trading di forex market ini sangat rentan dengan volatilitas. Contoh saja pasar bergerak dengan volatilitas tinggi pada saat sesi Eropa atau Amerika di buka. Pada waktu itu harga bergerak naik turun atau dalam satu arah dengan cukup kuat dan cepat, bisa dalam hitungan detik maupun menit.

Volatilitas tinggi berarti harga naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dalam dengan cepat pula, sehingga memunculkan selisih sangat besar antara harga terendah dan harga tertinggi dalam suatu waktu. Di Pasar Uang (Forex), volatilitas harga tertinggi biasanya terdapat pada pair GBP/USD, EUR/JPY, GBP/JPY, ataupun terkadang EUR/USD. Namun, besar-kecilnya volatilitas juga bisa berubah-ubah; ada jam-jam dimana volatilitas meningkat, dan ada jam-jam dimana volatilitas melambat.

Nah, Kira-Kira Volatilitas Tinggi Ini Penyebabnya Apa Ya? Yuk Coba Kita Bahas

Dampak dari Berita Ekonomi


Apakah Anda tahu mengapa pasar menjadi tidak stabil dalam waktu tertentu? PAra trader yang mengikuti perkembangan ekonomi seperti saat Brexit kemarin pasti akan mengerti kenapa pasar bergerak sangat ekstrim, khususnya pada pair dengan GBP. Pasangan GBPUSD turun lebih dari 2.000 pip dalam sehari. Penurunan besar seperti itu cukup untuk membuat akun ‘Margin Call’ seluruh trader yang tidak mempunyai pengalaman dan informasi sama sekali.

Sebagai seorang trader Forex, Anda harus mengetahui tingkat atau dampak dari suatu berita terhadap mata uang. Misalnya, Anda dapat trading secara normal ketika akan adada berita dengan dampak sedang. Namun sebelum berita yang berdampak besar seperti NFP, FOMC, atau MPC, sangat penting bagi Anda untuk meningkatkan kewaspadaan Anda seperti dengan menempatkan stop loss ketat atau mengurangi penggunaan lot. Karena jika kita salah menganalisa arah harga, loss tidak akan terlalu besar.

Sulit Membuka Posisi Trading (Slippage)


Salah satu hal yang perlu Anda ketahui adalah mungkin ada keterlambatan saat memasukan open posisi ketika pasar bergerak dengan volatilitas tinggi. Pergerakan seperti itu sangat sulit untuk ditangkap langsung oleh sistem broker, jadi terkadang broker akan menunda atau membatalkan order Anda. Hal itu dikarenakan di saat pasar bergerak dengan volatilitas tinggi, sistem komputer pada feed harga broker tidak bisa mengikuti harga real pasar saat itu, jadi ketika saat tertentu seperti ketika sebuah berita dirilis, order yang Anda tempatkan terkadang tidak sesuai dengan harga yang Anda inginkan saat itu dan hal tersebut sangat wajar.

Meskipun harga meleset, bukan berarti kita akan selalu dirugikan setiap kali slippage terjadi. Broker yang bekerja sama dengan penyedia likuiditas (ECN/STP) pada umumnya akan memberikan harga terbaik berikutnya selama likuiditas masih tersedia. Contoh kemungkinan dampak slippage adalah sebagai berikut; 

Slippage positif, misalnya Anda memasang order buy untuk pair EUR/USD pada harga 1.1300. Pada waktu order ditransmisikan harga penawaran terbaik tiba-tiba berubah ke 1.1290 (10 pip di bawah harga permintaan kita), otomatis harga akan tereksekusi pada harga lebih baik di 1.1290. Slippage negatif, order sama seperti di atas dengan perbedaan harga penawaran terbaik mendadak berubah ke 1.1310 (10 pip di atas permintaan). Harga akan tereksekusi pada harga lebih buruk di 1.1310.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami