Menempatkan dana di pasar saham menjadi salah satu pilihan untuk berinvestasi. Seorang investor yang berpengalaman bisa meraup keuntungan dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Menjalankan investasi di pasar saham memang dapat mendatangkan banyak uang. Namun, sebelum benar-benar terjun ke investasi ini, Investor atau trader sebaiknya perlu memahami saham unggulan di bursa efek, yakni saham blue chips. Apakah itu saham blue chips? Mengapa saham jenis ini menguntungkan untuk dikoleksi?
Berbicara tentang saham blue chips, Anda perlu mengetahui sejarah dari saham blue chips itu sendiri. Saham blue chipsatau Saham Lapis Satu merupakan jenis saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di atas Rp10 triliun. Perusahaan yang sahamnya masuk kategori ini memiliki reputasi ditinjau dari sisi fundamental. Penggunaan istilah blue chips sendiri berasal dari salah satu permainan di dunia judi, yakni poker. Dalam permainan ini, taruhan yang digunakan menggunakan tiga keping koin dengan warna merah, putih, dan biru. Warna biru umumnya memiliki nilai yang paling besar. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada 1923 oleh Oliver Gingold. Saat itu ia sedang mengamati pergerakan saham di pasar modal.
Ada beberapa karakteristik yang terdapat pada saham blue chips sehingga membuat saham jenis ini menguntungkan untuk di koleksi di antaranya:
Dengan mengambil patokan jangka waktu lima tahun, perlu diketahui bagaimana stabilitas kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan yang selalu berhasil mencetak laba setiap tahunnya apabila satu tahun mengalami penurunan, tahun berikutnya harus bisa naik. Hal ini bisa menjamin pemegang saham untuk tetap bisa mendapatkan dividen setiap tahunnya. Saham perusahaan seperti ini bisa dikatakan sebagai saham blue chips
Apakah investasi di saham blue chips apakah akan selalu mendapatkan untung? Jawabannya adalah tidak. Karena bila memang selalu dan pasti memberikan keuntungan, tidak akan ada investor yang akan berinvestasi di saham perusahaan kecil atau Saham Lapis Tiga. Yang akibatnya perusahaan kecil menjadi sulit untuk berkembang dan mustahil untuk masuk menjadi saham blue chips. Dalam bursa saham, setiap saham perusahaan memiliki potensi untuk memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Bukan tidak mungkin Saham Lapis Tiga lebih banyak menyumbangkan keuntungan daripada saham blue chips.