STOP BACA INI! INILAH KEJAHATAN PADA TRADING SAHAM

Written by Karlina, November 19, 2020

Trading saham memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan investasi saham. Karena trading saham harus dilakukan oleh trader yang sudah terlebih dahulu mengenal seluk beluk dunia saham. Nah, seperti halnya di sektor lain yang juga menawarkan keuntungan yang tinggi, di situ pula muncul peluang terjadinya kejahatan. Demikian pula di trading saham, Apa saja yang terjadi yang berkaitan dengan kejahatan di pasar modal khususnya trading saham? semuanya akan kita bahas dalam artikel ini

Penipuan atau fraud


Beberapa waktu yang lalu sempat ada kasus penipuan saham, dengan modus operandi si pelaku entah dengan cara bagaimana mendapatkan identitas nasabah, lalu meminta perubahan data ke broker saham, termasuk di dalamnya perubahan nomor HP, email, hingga nomor rekening. Sesudah dilakukan pengkinian data, si penipu lantas menjual seluruh saham nasabah, dan meminta dana dikirim ke nomor rekening si penipu. Kasus lain, pernah juga ada seseorang mengaku perwakilan sebuah perusahaan sekuritas yang sedang menggalang dana kolektif untuk diinvestasikan bareng-bareng di pasar modal. Ternyata, begitu diselidiki, ia sebenarnya adalah mantan karyawan, yang sudah tidak memiliki izin lagi.

Sepertinya kasus-kasus investasi bodong bisa dimasukkan ke dalam kategori penipuan atau fraud ini. Dan, sedihnya, makin ke sini, semakin banyak kita temui kasus investasi bodong yang akhirnya terbongkar.

Marking the close


Peningkatan transaksi saham, terutama yang masuk kategori lapis ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI) memicu pihak-pihak tertentu melakukan praktik manipulasi transaksi. Salah satu yang paling kerap terjadi belakangan ini adalah marking the close. Marking the close adalah cara ilegal pembentukan harga semu yang dilakukan oleh investor menjelang penutupan perdagangan. Praktik ini pun terbukti mengganggu perdagangan dan sering mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masuk zona merah. Untuk itu, BEI harus bertindak tegas. Aturan pun disiapkan. Ini terkait dengan transaksi yang lebih transparan untuk sesi pra penutupan alias pre closing.

Adapun waktu yang paling rentan manipulasi itu adalah menjelang penutupan, atau pada fase pre-closing. Karena di fase inilah para broker memasukkan penawaran jual ataupun permintaan beli. Sistem lantas melakukan tugasnya untuk mempertemukan penawaran maupun permintaan ini, hingga kemudian diumumkan saat jam penutupan. Saat itulah, tidak ada yang bisa melihat harga ataupun berapa jumlah saham yang ditawarkan untuk dijual.

Front running


Front running adalah bentuk manipulasi pasar saham di mana ada pelaku yang melakukan transaksi atas saham sebelum waktunya, atau mendahului yang lain. Tujuannya, tentu saja untuk mendapatkan keuntungan, misalnya agar bisa memonopoli atau mendapatkan harga yang murah, dan lain sebagainya.

Pada kegiatan ini biasanya pelakunya adalah perusahaan sekuritas AB. Dia melakukan transaksi di awal atas suatu saham atau efek mendahului pihak lainnya. Kenapa bisa begitu? Karena ada dasar informasi bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi dalam volume besar atas saham atau efek tersebut dan diperkirakan bisa memengaruhi harga pasar.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami