TAK USAH PANIK, MARKET MELEMAH DAMPAK COVID-19

Written by Hanna Dalimunthe, March 30, 2020

Pihak otoritas meminta kepada investor yang masih berada di pasar modal di Indonesia untuk tidak panik dan mengikuti tren jual yang saat ini sedang terjadi. Penurunan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah terjadi merupakan dampak dari melebarnya sentimen negatif di bursa lain. Sentimen tersebut adalah wabah virus corona yang kini telah dinyatakan pandemi oleh World Health Organization (WHO). Menghimbau kepada para Investor untuk tidak panik dan keluar dari bursa Indonesia. pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terus memonitor kondisi pasar modal dan mengambil langkah yang sesuai untuk meminimalisir dampak negatif sentimen ini. Imbauan yang diberikan kepada para Investor untuk tetap tenang, dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai protokol protokol yang harus ditempuh apabila ada penurunan lebih lanjut. 



PENYEBARAN YANG TERJADI BEGITU CEPAT

Penyebaran virus corona (covid-19) tidak hanya menimpa pasar saham. Dalam sepekan terakhir, pasar obligasi domestik juga mengalami koreksi akibat kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus tersebut. Kala itu, perolehan indeks obligasi bertengger di angka 286,4. Adapun periode terendah terjadi pada hari pekan lalu menyentuh di angka 279,4. Dengan demikian, indeks obligasi terkoreksi sebesar 2,44 persen atau 6,99 poin selama sepekan. Penurunan juga terjadi pada indeks sukuk Indonesia atau ISIX. Pada periode 5 Maret hingga 12 Maret kemarin, Indonesia Sukuk Index Composite (ISIXC) Total Return mengalami penurunan sebesar 1,51 persen atau 3,94 poin. Total indeks sukuk tertinggi pada periode yang sama terpantau pada 260,77 pada tanggal 5 Maret 2020. Sementara level terendah indeks sukuk juga terjadi pada 12 Maret 2020, yakni sebesar 256,83 atau menurun 0,45 persen dibandingkan indeks pada 11 Maret senilai 257,98. Turunnya indeks obligasi disebabkan oleh kepanikan pasar terhadap wabah virus corona yang semakin meluas. Apalagi, pernyataan WHO yang mendeklarasikan virus ini sebagai pandemi secara tidak langsung menyatakan dampak riil virus ini terhadap perekonomian, termasuk pasar obligasi. Sentimen tersebut mengakibatkan terjadinya ketidakpercayaan investor terhadap aset-aset investasi. Hal ini terbukti dari aksi profit taking yang dilakukan para investor dan turunnya kepemilikan asing atas obligasi Indonesia. Berharap dengan penurunan market stocks Indonesia khususnya, segera berakhir dan dapat beroperasional sedia kala, as soon as possible. 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:
• Jadi melalui artikel ini dapat menjadi gambaran dont panic in stocks market pada saat moment sedang crash
• Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
• CALL atau whatsapp dan cari Hanna silahkan hubungi DISINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami