Written by Hanna Dalimunthe, June 19, 2021
Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai upaya membelanjakan sejumlah uang atau dana pada sesuatu instrumen yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Instrumen tersebut antara lain dapat berupa properti, surat berharga (deposito, saham, obligasi), logam mulia, perhiasan, atau bentuk lainnya. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam berinvestasi dan harus kalian hindari :
Tidak Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas
Investasi memerlukan tujuan yang jelas. Tentukan apa yang ingin kalian capai dari berinvestasi. Mengumpulkan Rp50.000.000,- untuk dana pendidikan perguruan tinggi anak atau Rp500.000.000,- untuk pensiun pada usia 60 adalah contoh sasaran yang tepat. Sebagian besar investor terutama para pemula tidak memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi. Kebanyakan hanya ikut-ikutan namun tidak mengerti instrumen yang digunakan untuk berinvestasi.
Tidak Realistis terhadap Risiko
Dalam berinvestasi, risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi. Semakin besar uang yang kalian tanamkan maka semakin besar juga risiko yang dihadapi. Banyak investor yang tergiur dengan tingkat keuntungan yang tidak wajar, ditambah lagi apabila risiko yang ditawarkan minim. Jangan sampai kalian cepat tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar. Pastikan institusi yang menawarkan investasi telah memiliki izin salah satu lembaga yang berwenang (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan Kementerian Koperasi dan UKM).
Tidak Melakukan Analisis yang Jelas
Investasi dapat dilakukan menggunakan berbagai instrumen yang tersedia, namun tidak seluruh instrumen tersebut cocok untuk semua orang. Sebelum memutuskan berinvestasi, Sobat Sikapi sebaiknya melakukan perhitungan sebelum menempatkan dana dalam jumlah yang cukup besar pada suatu instrumen. Perlu untuk menganalisis dengan matang kemungkinan keuntungan yang diperoleh dalam suatu periode beserta risiko yang mungkin terjadi.
Fokus ke Jangka Pendek
Berinvestasi dalam jangka panjang umumnya lebih menguntungkan, namun diperlukan kesabaran lebih karena waktu yang dibutuhkan relatif lama. Banyak investor pemula hanya fokus untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, padahal time horizon suatu instrumen tergantung dari jenis investasi dan berapa lama investasi tersebut berjalan.
Tidak melakukan Diversifikasi Investasi
Jangan sampai kalian menempatkan seluruh uang yang dimiliki pada satu instrumen investasi, karena jika instrumen tersebut mengalami kebangkrutan, maka risiko yang kalian tanggung akan semakin besar. Sobat Sikapi perlu untuk melakukan diversifikasi berbagai aset yang kalian miliki dan membagi risiko ke berbagai instrumen.
Tidak Fokus ke Rencana yang sudah Dibuat
Hal lain yang mungkin menggagalkan investasi adalah kurangnya fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedisiplinan diperlukan untuk dapat menghidari hal-hal yang membuat kabur tujuan kalian dalam berinvestasi, karena mempertahankan lebih sulit daripada meraih kekayaan.
Terlalu Cepat Mengambil Keputusan
Hal ini merupakan kesalahan umum yang sering dilakukan oleh investor pemula. Semangat yang terlalu tinggi tanpa melakukan pertimbangan yang matang memungkikan kalian salah dalam memutuskan, yang pada akhirnya menggagalkan kesempatan kalian untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi.
Untuk menghindari masalah-masalah yang menyebabkan kegagalan berinvestasi tersebut, ada baiknya kalian bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman. Jika kalian malu bertanya tentang investasi kepada yang lebih berpengalaman, kegagalan sangat mungkin menghampiri kalian. Tidak lupa juga untuk menerapkan prinsip-prinsip investasi yang baik, yaitu: