Written by Hanna Dalimunthe, April 16, 2021
Bagi sebagian trader di saham Indonesia, istilah yang ada di saham banyak yang belum dipahami termasuk tentang salah satu istilah yang bisa dibilang lumayan terkenal yaitu Average Down yang mungkin masih terdengar asing dan belum banyak yang belum paham artinya.
Pengertian dari average down atau biasa dikenal dengan sebutan (AD) adalah teknik pembelian saham yang sudah kita miliki di portofolio dengan harga yang lebih rendah untuk menurunkan harga modal. Teknik average down (AD) banyak dipakai pada saat bursa sedang bearish, walaupun tidak menutup kemungkinan juga untuk trader jangka pendek. Hal yang patut anda perhatikan saat menggunakan teknik average down adalah saham perusahaan yang mau anda average down ini tidak mengalami penurunan fundamental yang drastis. Dalam Melakukan AD, hal penting agar strategi average down ini lebih berhasil adalah perusahaan yang kita pilih haruslah perusahaan yang tepat, sebuah perusahaan dengan fundamental baik yang mempunyai peluang tumbuh sangat banyak dan stabil, dan juga harganya masih di bawah harga wajar. Jangan sampai kita melakukan average down pada sebuah perusahaan yang ternyata merugi.
Ketika anda membeli saham BBRI di harga 3000 rupiah sebanyak 100 lot, lalu 2 bulan kemudian harga saham BBRI turun ke 2500 rupiah. Anda membeli lagi saham BBRI di harga 2500 rupiah tersebut sebanyak 100 lot, sehingga sekarang anda memiliki 200 lot saham BBRI dengan harga rata-rata 2750 rupiah. Proses pembelian saham BBRI anda yang kedua ini disebut dengan averaging down (average down).