TERNYATA KITA BISA BELAJAR DARI KEISTIMEWAAN CANDLESTICK

Written by Indri Dwi Sapitri, July 22, 2021

Candlestick chart adalah alat teknis yang mengemas data dalam berbagai kerangka waktu menjadi bilah harga tunggal atau single price bars. Chart ini menjadi lebih ampuh daripada hanya sekedar bar tradisional yang kita kenal dengan harga open, tertinggi, low dan close ( OHLC ).

Pola candle ditujukan untuk memprediksi pola pembalikan arah dan melihat tren arah pasar kedepan. Dan pengunaan warna juga menjadi sangat penting pada candlestick. Candlestick tercipta pertama kali di Jepang oleh pedagang beras pada abad ke 18.

Steve Nison membawa pola candlestick ke negara barat pada tahun 1991 dengan bukunya " Japanese Candlestick Charting Techniques ". Hingga saat ini banyak trader dapat mengidentifikasi lusinan formasi candlestick. Pasti anda pernah mendengar pola seperti bearish dark cloud cover, evening star dan three black crows. Selain itu single bar patterns termasuk doji dan hammer telah di terjemahkan dalam formasi dan strategi dagang, beli dan jual.

Candlestick yang saat ini digunakan sebagai analisis teknikal di pasar saham memiliki dua komponen utama yang perlu kamu ketahui nih Sobat yaitu:

  • Tubuh Candle (Body): bagian dari candlestick yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari bentuk persegi empat berwarna merah atau hijau; atau hitam atau putih.
  • Ekor Candle (Shadow/Wick)  : bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah saham pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari garis lurus yang membentang di atas dan di bawah tubuh candlestick dan berwarna sama seperti bentuk lilin (candle).

Selain komponen utama dalam candlestick, terdapat dua warna yang digunakan dalam candlestick yaitu merah dan hijau. Merah berarti terjadi penurunan harga saham (bearish) yang berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.

Sedangkan, hijau berarti terjadi peningkatan harga saham (bullish) yang berarti harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. Namun dalam beberapa kasus Sobat, jika candlestick yang ditampilkan tidak berwarna, maka warna hitam digunakan untuk mengindikasikan situasi bearish, sedangkan warna putih digunakan untuk mengindikasikan situasi bullish.

Keistimewaan Pola Candlestick 

Tidak semua pola candle bekerja dengan baik. Keunggulan pola tersebut telah didekonstruksi oleh hedge funds dengan dana yang mereka punya. Para hedge funds yang mempunyai dana besar akan dengan mudah berdagang melawan investor ritel dan trader konvensional lainnya yang melakukan strategi dengan analisa teknikal. Namun ada 5 pola candle yang mempunyai kinerja sangat baik dalam menentukan arah dan momentum harga dipasar. Masing-masing pola tersebut dapat memprediksi harga apakah akan lebih rendah atau lebih tinggi dan tentunya akan kita bahas untuk artikel selanjutnya.

Cara membaca Candlestick

Buat mempelajari berbagai jenis pola Candlestick, kamu harus tahu terlebih dahulu cara membacanya. Ada tiga hal yang menjadi dasar cara membaca pola ini yaitu empat posisi harga, warna merah dan hijau, serta arah sumbu.

Candlestick memuat empat posisi harga

Sebelum kita berlanjut membahas pola candlestick, mari kita pahami dulu cara membaca sebuah candlestick. Dalam candlestick, ada empat indikator yaitu:

  • Open : harga saat perdagangan dibuka hari ini
  • Low: harga terendah hari ini
  • High: harga tertinggi hari ini
  • Closed: harga setelah perdagangan ditutup kemarin

Ukuran badan candlestick juga menunjukkan seberapa jauh harga telah mengalami pergerakan selama durasi candle tersebut.

Candlestick merah dan hijau apa artinya?

Sementara itu untuk warna, ada dua yaitu merah dan hijau. Arti merah dan hijau dalam candlestick tentu menandakan sebuah candlestick bullish atau bearish. Ketika candlestick berwarna hijau, itu menandakan harga open lebih tinggi daripada closed. Pola ini seringkali disebut candlestick bullish. Namun ketika merah itu menandakan harga open lebih rendah daripada closed (candlestick bearish).

Sumbu Candlestick

Sementara itu ada pula “sumbu” candlestick atau wick yang oleh sebagian orang kerap disebut dengan istilah shadow. Sumbu menginformasikan fluktuasi harga yang bergerak sesuai dengan durasi candlestick. Perbandingan badan dan sumbu ini juga harus kamu perhatikan. Ketika nilai komoditas atau forex mengalami volatilitas, maka sumbunya akan jauh lebih panjang daripada badan. Ketika terlihat sumbu panjang yang mengarah ke bawah, hal itu menandakan pelaku pasar mendorong harga untuk turun, akan tetapi mereka gak cukup kuat untuk menahan harga tetap di posisi rendah.

Di saat yang sama, pelaku pasar lain justru melakukan pembelian hingga akhirnya mendorong harga jadi naik. Fenomena ini kerap disebut bullish reversal. Begitu pun sebaliknya, ketika sumbu berada di atas, hal itu menandakan bahwa trader atau investor yang melakukan profit taking lebih banyak daripada yang memutuskan untuk hold. Hal ini menandai terjadinya bearish reversal. Setelah mengetahui cara membaca candlestick, di poin ini kita akan membahas seputar pola candlestick yang akan menunjukkan sinyal bullish atau pun bearish jika dilihat dari satu ruas saja tanpa ada candle di sebelahnya. Berikut ulasannya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami