THE BILLIONARE START : KESALAHAN UMUM TRADERS MENGENAI MONEY MANAGEMENT

Written by Karlina, November 19, 2020

Tahukah kamu, sudah menjadi rahasia umum jika money management merupakan salah satu komponen terpenting dalam trading. Tidak mempunyai money management bahkan bisa dikatakan sebagai dosa terbesar trader. Tanpa pengelolaan dana trading, strategi sebaik apapun tak akan menjamin kelangsungan trading Anda. Probabilitas keuntungan tinggi tak menjamin besar keuntungan dan tak bisa meminimalisir risiko.

Di dalam penggunaan serta penerapannya, money management bisa diterapkan dengan beragam aturan dan dalam berbagai cara. Setiap trader bebas memilih metode mana yang terbaik dan paling sesuai dengan gaya, preferensi, juga pengaturan risikonya. Ada yang cukup mengikuti aturan 1% rule, menggunakan rasio Risk/Reward, hingga mengaplikasikan teknik Position Sizing. Apapun pilihan Anda, tak ada metode money management yang lebih baik atau lebih buruk, karena semua bergantung pada kondisi penggunanya. Selain itu, Anda sebaiknya menghindari 2 kesalahan fatal berikut saat mengatur money management yang saya akan bahas kali ini.

Memiliki Prinsip Mengejar Target

Memiliki target ada kalanya bagus, tapi dalam trading, terlalu fokus pada target justru cenderung berbahaya. Beberapa contoh target yang biasa dibuat trader amatir adalah:

Keuntungan sekian persen dalam sebulan.

Berapa banyak profit yang dihasilkan dalam sekian kali trading.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sekian Dolar.

Meski berbeda-beda, ketiga target di atas sebenarnya didasari hal yang sama yaitu keinginan menghasilkan uang dalam waktu singkat. Padahal kenyataannya, dalam trading tak ada jawaban definitif yang bisa menjamin tercapainya target-target tersebut secara konsisten. Mengapa demikian? Coba lihat chart trading Anda, lalu perhatikan betapa fluktuatifnya pergerakan harga yang terbentuk. Selain dinamis, harga tak bisa diprediksikan secara pasti. Para teknikalis boleh saja mengatakan bahwa pola harga akan selalu berulang. Tapi kenyataannya, harga tidak hanya digerakkan oleh faktor teknikal, tapi juga isu fundamental yang mempengaruhi sentimen pasar. Karena itu, adalah hal yang mustahil untuk mematok target keuntungan sekian persen dalam satu bulan dan berharap agar standard tersebut bisa selalu terpenuhi. Sayangnya, hal tersebut masih saja dilakukan banyak trader.

Saat mengatur money management, sebaiknya jangan tetapkan target di awal trading. Gunakan skala pertumbuhan profit yang dihitung di akhir periode trading sebagai indikator kesuksesan. Sebagai contoh, setelah 6 bulan trading Anda mampu menghasilkan pertumbuhan 15%, dan di 6 bulan berikutnya, pertumbuhan meningkat jadi 20%. Dengan demikian, Anda tidak dituntut untuk memenuhi target yang ditetapkan di awal, tapi hanya mengevaluasi performa di akhir periode trading. Jika dirasa kurang baik, maka Anda bisa memperbaiki kesalahan untuk meningkatkan pertumbuhan profit di periode trading berikutnya.

Teknik seperti ini juga sesuai dengan prinsip para trader berpengalaman yang tak memaksakan trading saat kondisi pasar tidak mendukung. Saat tak ada target yang dikejar, Anda tak akan mencari-cari peluang di pasar yang sebenarnya tidak kondusif. Penerapan strategi bisa lebih maksimal, jerat overtrading pun dapat dihindari.

Sesuaikan dengan Modal Awal Trading

Trading forex memang bisa dimulai dengan $10 saja. Namun realistiskah jika Anda menggunakannya untuk trading dengan lot standard? Bahkan dengan leverage 1:1000, uang tersebut masih kurang dari margin yang diperlukan untuk membuka satu posisi EUR/USD. Agar tidak keliru menentukan lot dan membatasi kesempatan, maka sesuaikanlah besar lot dengan ukuran modal Anda. Hal itu penting untuk memastikan ketahanan dana yang cukup. Jangan sampai free margin yang tersisa begitu minim hingga MC bisa terpicu saat harga baru bergerak sedikit melawan trading Anda.

Jika modal Anda masih kecil, gunakan lot kecil seperti mini, micro, atau bahkan nano (di broker yang menyediakan) untuk mendapatkan ketahanan dana yang cukup. Bila Anda nantinya berhasil mengumpulkan pengalaman dan profit konsisten, maka lot bisa mulai ditingkatkan sedikit demi sedikit untuk menumbuhkan keuntungan. Kebanyakan trader berpengalaman yang menggunakan lot standard saat ini juga memulai trading dengan risiko kecil. Jika risiko berhasil diminimalisir, maka kelangsungan dana jadi lebih terjamin dan membuka peluang bagi mereka untuk menumbuhkan profit secara bertahap. Seperti kata-kata bijak di luar sana, trading itu seperti lari marathon, bukan lari sprint.

Yang Paling Penting Adalah KEDISIPLINAN

Apapun metode money management yang Anda gunakan, hindari kesalahan-kesalahan di atas saat mengaturnya. Prioritaskan disiplin saat menerapkan money management, karena tanpa konsistensi semuanya tak akan berarti. Untuk apa merencanakan Stop Loss dan Take Profit sesuai Rasio Risk/Reward jika pada akhirnya Anda masih sering menutup posisi lebih awal? Apa gunanya merencanakan ukuran lot sesuai 1% rule jika nantinya masih tergoda untuk memperbesar posisi saat melihat harga 'sedang bagus'?

Jelas, kurangnya disiplin trading membuat Anda mudah melalaikan aturan money management. Agar tetap sesuai pedoman, budayakanlah sikap disiplin dalam trading. Untuk mempermudah hal tersebut, belajarlah mengontrol emosi dengan lebih baik. Bagaimanapun juga, keingininan menutup posisi lebih awal atau mengubah ukuran trading di luar rencana timbul karena ketakutan dan keserakahan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengendalikan emosi trading.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami