TIPS AGAR TRADING KAMU AMAN DAN PROFITABLE

Written by Ardian Noviarsi, December 29, 2020

Tentunya, banyak sekali trader yang mengalami loss besar karena tidak menggunakan Stop Loss, walaupun sebenarnya mereka mengerti bahayanya bila trading tanpa fitur satu ini. Seringkali, profit yang telah diperoleh dengan menghimpun pip demi pip selama beberapa hari bahkan beberapa minggu hilang begitu saja karena loss yang tidak terbendung. Padahal, dengan menggunakan Stop Loss, mereka mampu menghasilkan profit konsisten dalam kurun waktu tertentu. Suka atau tidak suka, Stop Loss memang sangat penting dan harus ada dalam trading plan Anda, jangan lupakan juga strategi Money Management jika Anda ingin menjadi seorang trader yang sukses.

Tidak ada metode baku dalam menentukan besarnya Stop Loss. Setiap trader bisa dengan bebas menentukan level Stop Loss sesuai dengan analisa kondisi pasar, tapi harus logis dan obyektif. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya :

  1. Money Management

    Dalam strategi Money Management, ada peraturan yang seolah telah menjadi mitos bahwa risiko maksimum sebaiknya tidak melebihi 2% sampai 3% dari total Equity. Berdasarkan peraturan ini, trader menghitung besarnya Stop Loss setelah menentukan ukuran lot sesuai dengan maksimum risiko yang disepakati.
     
  2. Chart Pattern

    Cara menentukan Stop Loss ini sering digunakan dan didasarkan pada pola-pola pergerakan harga dengan level Support dan Resistance, serta kadang-kadang dikombinasikan dengan indikator untuk konfirmasinya. Pada intinya, cara ini menggunakan dua pendekatan yang berbeda, yaitu Stop Loss yang didasarkan pada level Support dan Resistance termasuk level-level Fibonacci Retracement, dan Stop Loss yang didasarkan pada trend line.
     
  3. Margin Stop

    Cara menentukan stop loss dengan Margin Stop sangat tidak dianjurkan bagi trader pemula. Dengan cara ini, trader menentukan besarnya Stop Loss berdasarkan nilai Margin Call dari total Balance-nya, sehingga jika level Stop Loss kena, sisa uang yang ada di akun trading hanya sebesar margin awal saat buka posisi, atau dengan kata lain trader tersebut berspekulasi habis-habisan pada posisi yang dia buka. Biasanya, order dibagi dalam beberapa bagian, dan setelah menentukan besarnya trading lot, trader tersebut menghitung besarnya Stop Loss untuk masing-masing bagian berdasarkan nilai Margin Call total balance dalam akunnya. Tentu saja ia harus mempertimbangkan margin level atau level Stop Out yang berbeda untuk setiap Broker.

Itulah beberapa cara menentukan Stop Loss yang sering dilakukan trader. Sebagai tambahan, jika kebetulan Anda melakukan news trading atau membuka posisi sesaat sebelum rilis berita ekonomi dengan cara trapping (Pending Order buy dan sell secara bersamaan), Anda harus menentukan Stop Loss pada order Anda, karena pada saat berita penting dirilis, server broker biasanya akan overload dan delay berkepanjangan dimana Anda akan kesulitan melakukan order Stop Loss secara manual.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari ARDIAN silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami