TIPS MENGHADAPI DILEMA DI PASAR SAHAM

Written by Hanna Dalimunthe, February 20, 2021

Sebelum masuk ke artikel ini tentunya kita sebagai trader dan investor sepakat, akan kemana market kedepannya tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi secara tepat 100%. Hal-hal yang bisa kita lakukan ialah sebaik mungkin membuat rencana investasi beserta skenario-skenario yang mungkin bisa diaplikasikan. Sehingga seandainya semua itu tidak berjalan sesuai rencana, kita tidak kehilangan arah.

Jika kita perhatikan, ambil contoh di pasar saham, khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam satu bulan, IHSG berhasil naik +5.11% dan satu minggu menguat +0.56%. Jadi memang pergerakan market tidak ada yang bisa memprediksi. Dengan kondisi pandemi seperti saat ini banyak yang berpikir bursa saham akan terus jatuh dan cukup lama untuk menunggu momentum kembali pulih. Seperti di awal, kita tidak ada yang dapat dengan pasti menebak arah Market, tapi kita dapat belajar dari sejarah. Banyak yang mengatakan sejarah selalu berulang.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Fidelity Investment Research, dengan memakai data bursa saham Amerika Serikat (AS), ada saatnya Market akan melakukan perlawanan ketika terus turun atau dinamakan Pullback. Sejak tahun 1926, pasar saham pernah 6 kali masuk kedalam tertitori trend bearish (koreksi), dengan rata-rata turun hampir mencapai 40%. Sejarah membuktikan bahwa meski ketika itu Market koreksi hingga 40%, tapi Market bisa membayar lebih banyak berkali-kali dari angka penurunan yang terjadi sebelumnya, setelahnya.
 
Jangan Pernah Melupakan Money Management

Tagline yang ga pernah usang dan selalu relevan hingga kapan pun. Bagi yang masih awam, rumus yang penting ialah jika tidak yakin dengan pasar saham pilihlah instrumen investasi yang lebih aman, selalu lindungi asset anda (uang). Diversifikasi aset investasi yang tepat akan menentukan potensi imbal hasil anda di akhir periode. Pilihlah investasi dengan mendiversifikasi alokasi aset investasi yang sesuai dengan tujuan, timeframe dan situasi finansial dan anda dapat bisa dengan 'nyaman' merasakan volatilitas di pasar.

Kalau melihat data di atas, kita dapat secara jelas melihat bahwa imbal hasil secara konservatif lebih aman. Namun memberikan return yang lebih kecil. Lalu jika kita memakai portfolio secara balance, maka kita bisa memilih aset investasi 50% Obligasi dan 50% Saham merupakan pilihan yang paling rasional saat ini. Di dunia ini tidak ada yang ingin kehilangan asset atau modal secara cuma-cuma. Cermat dan teliti sebelum melangkah membantu kita dalam mengambil keuntungan di saat market sedang jatuh atau peluang keuntungan yang bisa didapatkan dari insturmen investasi khususnya saham atau obligasi.

Jika kita merasa tidak yakin, tidak ada salahnya kita bisa menggunakan jasa Perencana Keuangan dan Manajer Investasi yang sudah dikenal dan professional dalam menjalankan tanggung jawabnya. Lebih jelasnya bisa melihat di website OJK. Jadi apakah kalian sudah yakin untuk mulai berinvestasi? Jika ingin mendapatkan return yang lebih tinggi, ada juga cara mengembangkan aset melalui trading. Yang jelas, kamu harus berhati-hati dengan tujuh kesalahan besar investor saham yang sering terjadi. 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HANNA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami