TIPS & TRIK MEMILIH SAHAM YANG TEPAT

Written by Hanna Dalimunthe, March 01, 2022

Sudah menjadi informasi umum jika saham merupakan salah satu pilihan investasi yang dapat memberikan keuntungan yang besar (high return) bagi para investornya. Keuntungan ini diberikan dalam bentuk capital gain maupun dividen. Memang dari segi keuntungannya, saham merupakan investasi yang menggiurkan. Namun perlu di garis bawahi, saham merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, di dalam berinvestasi saham, terutama bagi para pemula, perlu dipahami terlebih dahulu perihal risiko tersebut.

Banyak orang yang tertarik masuk ke saham hanya setelah melihat orang lain mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Padahal, rumus investasi adalah makin tinggi keuntungan yang ditawarkan, makin tinggi pula risikonya. Sehingga untuk bisa mendapatkan keuntungan maksimal, tentu saham yang dipilih harus tepat. Strategi memilih saham bagi investor dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek juga akan berbeda-beda. Demikian juga metode yang digunakan karena memilih saham pun ada rumusnya.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum kalian menerjunkan diri ke pasar saham. Yuk! Simak Tips & Tricknya dalam memilih saham yang tepat berikut;

  • Pilih Emiten yang Terus Tumbuh

Cari emiten yang menghasilkan penjualan dan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun secara konsisten. Hal ini dapat mengindikasikan kinerja perusahaannya bagus dan produk atau jasa yang dijual selalu dibutuhkan dan disukai oleh masyarakat. Perusahaan yang tumbuh akan berdampak pada keuntungan bagi para pemegang saham. Kalian bisa cek terlebih dahulu laporan keuangan perusahaan tersebut.


Agar lebih mudah, sobat Pasar Modal Syariah bisa melihat rasio seperti Earning Per Share (EPS) atau Return On Equity (ROE). Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keungan, rasio ini yang paling disorot. Hal tersebut karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba. Sedangkan Return on Asset (ROA) adalah indikator seberapa menguntungkan suatu perusahaan relatif terhadap total asetnya. ROA memberi manajer, investor, atau analis gagasan tentang seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Pengembalian aset ditampilkan sebagai persentase. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba di masa lalu untuk kemudian diproyeksikan di masa depan. Aset yang dimaksud adalah keseluruhan properti perusahaan, diperoleh dari modal itu sendiri, atau dari modal asing yang dikonversi menjadi asset perusahaan digunakan untuk keberlanjutan perusahaan. Sehingga semakin meningkat setiap tahunnya, maka semakin bagus juga progresnya.

  • Pilih Saham yang Valuansinya Murah

Satu hal yang harus dilakukan ketika berinvestasi di saham adalah tidak malas menganalisis kinerja perusahaan yang sahamnya akan di beli. Hal tersebut untuk menilai apakah saham itu bagus atau tidak, bukan di lihat dari nominalnya, melainkan dilihat dari valuansi atau nilai perusahaannya. Umumnya, rasio yang digunakan adalah Price to Book Value Ratio (PBV) dan Price to Earnings Ratio (PER).

Rumus menentukan nilai buku: PBV = harga saham/book value per share*

*book value per share (nilai buku per saham) adalah jumlah ekuitas/jumlah saham beredar

PBV menjadi salah satu acuan karena dapat memperlihatkan mahal atau murahnya harga saham perusahaan tersebut. Jika PBV di atas 1, maka harganya cenderung mahal. Sebaliknya, jika PBV di bawah 1, maka sahamnya murah. 

Tapi perlu diketahui, hal ini bukan satu-satunya penentu apakah kinerja perusahaan tersebut baik atau buruk. Bisa saja nilai saham murah karena ternyata perusahaan memiliki banyak hutang. Begitupun sebaliknya. Biasanya perusaqhaan yang memiliki kinerja bagus dan produk serta jasa hampir selalu dipakai oleh mayoritas masyarakat nilai PBV-nya cenderung tinggi. Oleh karena itu, untuk mengukur apakah saham perusahaan yang bagus itu kemahalan atau murah dari sisi PBV, maka kita bisa melihat dari histori nilai PBV dalam beberapa waktu terakhir. Bila saat ini PBV perusahaan yang bagus tadi lebih rendah dari tahun lalu, padahal pendapatan dan labanya meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, maka hal ini mengindikasikan harga saham tadi kemurahan atau bisa disebut “salah harga”.

Rumus menentukan rasio laba: PER = harga saham/laba per saham

PER perlu diketahui karena menunjukkan tingkat keuntungan perusahaan tersebut, terhadap harga sahamnya saat ini. Saham dengan PER rendah lebih dibandingkan saham sejenis lainnya lebih menarik karena dianggap harga sahamnya lebih murah. Namun perlu diperhatikan juga bisa jadi PER saham rendah karena performa perusahaan dalam menghasilkan laba menurun atau bahkan negatif bila perusahaan mengalami kerugian sehingga PER menjadi negatif. Oleh karena itu kalian bisa membandingkan PBV dan PER perusahaan yang diincar dengan perusahaan-perusahaan lain di sektor yang sama untuk mengetahui apakah saham tersebut memang bernilai.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HANNA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami