Written by Astronacci, October 30, 2024
Support dan resistance adalah dua konsep dasar dalam analisis teknikal yang penting untuk memahami pergerakan harga saham. Support adalah level di mana harga saham cenderung berhenti turun dan berbalik naik karena minat beli yang tinggi, sedangkan resistance adalah level di mana harga cenderung berhenti naik dan berbalik turun akibat tekanan jual yang meningkat. Pemahaman tentang support dan resistance dapat membantu Time Trader menentukan kapan waktu terbaik untuk entry atau exit posisi berdasarkan level harga yang dianggap penting.
Baca Juga: Efektif! Ini Cara Analisis Saham Bullish dengan Trendline
Posisi harga terhadap support dan resistance sering kali menjadi acuan dalam memprediksi pergerakan harga selanjutnya. Ketika harga mendekati level support atau resistance, Time Trader dapat menilai apakah harga berpotensi naik atau turun, dan membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan posisi trading.
Tidak semua level support dan resistance memiliki kekuatan yang sama. Level yang kuat umumnya memiliki karakteristik seperti multiple rejection atau yang artinya area tersebut disentuh beberapa kali namun tidak tertembus, menunjukkan bahwa level ini cukup kuat menahan harga untuk turun atau naik lebih jauh.
Grafik Ilustrasi Multiple Rejection
(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)
Ciri lainya adalah area support atau resistance yang bertukar peran di level yang sama akan menjadi area yang cukup kuat sebagai support dan resistance. Seperti pada gambar berikut, kita dapat melihat area resistance yang sudah ditembus akan berganti peran menjadi support.
Grafik Ilustrasi Support dan Resistance Yang Bertukar Peran
(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)
Selain itu, volume perdagangan tinggi pada level ini menunjukkan keterlibatan banyak trader, yang memperkuat level tersebut. Level yang berlangsung lama juga cenderung lebih kuat daripada yang baru terbentuk.
Misalkan dalam grafik saham, jika harga beberapa kali turun hingga level Rp5.000 dan berbalik naik, level ini bisa dianggap sebagai support yang kuat. Begitu juga jika harga tertahan di Rp7.000 berkali-kali, level ini dapat dianggap sebagai resistance yang kuat.
Grafik Ilustrasi Harga Kembali ke Area yang Sama
(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)
Menggunakan support dan resistance sebagai pedoman entry dan exit dapat membantu Time Trader mengoptimalkan peluang profit. Berikut adalah cara menggunakannya:
Untuk masuk pada area support, trader dapat menunggu sinyal konfirmasi bahwa level tersebut akan bertahan, misalnya dengan adanya false break yakni penembusan palsu yang akhirnya kembali lagi ke arah yang berlawanan dan diikuti peningkatan volume beli. Pendekatan ini membantu mengurangi risiko harga menembus support dan berbalik menjadi tren bearish.
Grafik: Gambar False Break Support Dengan Volume Tinggi
(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)
Baca Juga: Volatilitas Pasar: Peluang atau Risiko? Ini Penyebab dan Dampaknya!
Resistance dapat menjadi acuan untuk keluar atau mengambil profit. Saat harga mendekati resistance, perhatikan pola candlestick atau false break sebagai sinyal bahwa harga mungkin berbalik turun. Dengan keluar di area resistance, trader dapat menghindari kerugian jika harga kembali turun.
Grafik Gambar False Break Resistance
(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)
Sebagai contoh penerapan konsep support dan resistance, Time Trader bisa melihat grafik saham PANI untuk menentukan area support dan resistance. Pada grafik PANI, perhatikan pada area yang diberi tanda garis support dan resistance, harga berulang kali mendekati level tertentu, lalu berbalik turun, ini merupakan area resistance.
Grafik Ilustrasi Entry Saham PANI
(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)
Pada saat area resistance yang sudah disentuh berulang kali dan tidak ditembus, maka area tersebut menjadi area resistance kuat. Lalu pada saat area resistance ini ditembus kemudian area ini bertukar peran menjadi support, setelah itu terlihat harga kembali menyentuh sebagai support lalu memantul kembali dan kemudian naik dengan volume tinggi. Di sinilah Time Trader bisa melakukan pembelian. Dengan strategi ini, saham PANI mengalami kenaikan lebih dari 35%, menunjukkan potensi keuntungan yang dapat diraih dengan memanfaatkan support dan resistance.
Memahami support dan resistance dalam saham bisa membantu Time Trader lebih percaya diri dalam mengambil keputusan entry dan exit. Penerapan konsep support dan resistance bisa diterapkan dengan melihat pola harga masa lalu dan menilai apakah pola tersebut berpotensi bertahan. Gunakan pemahaman support dan resistance di saham PANI ini sebagai panduan untuk membaca support di saham lain dengan pendekatan serupa.
Bagi Time Trader yang ingin mempelajari teknik support dan resistance lebih lengkap, pelajari tekniknya di Astronacci Shop dan mulai ambil kendali dalam trading Time Trader sekarang juga!