TRADING : DARI KONVENSIONAL HINGGA KE ERA MODERN

Written by Karlina, November 19, 2020

Trading, tentu Anda pernah mendengar istilah Trading bukan? Apakah pernah Anda bertanya pada tetangga, saudara, atau teman Anda mengenai apa pekerjaan mereka dan bagaimana mereka mendapatkan uang? Tentu jawabannya beragam, bahkan jawaban mereka bisa jadi Trading. Apa itu Trading? Apa artinya kegiatan Trading? Simak jawabannya di artikel ini.

Pengertian Trading 

Trading adalah kata dari bahasa Inggris yang berarti melakukan pertukaran barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain. Aktivitas pertukaran tersebut muncul karena spesialiasi dan pembagian kerja. Artinya, karena ketrampilan individu sudah mengerucut dan terbagi-bagi, mereka hanya memfokuskan produksi suatu barang atau jasa tertentu secara spesifik. Dampaknya, mereka tidak memiliki cukup waktu dan sumber daya untuk memenuhi semua kebutuhan mereka dikarenakan kebutuhan manusia yang beragam.

Oleh karena itu, kegiatan Trading mendasari tiap individu untuk menukarkan barang atau jasa hasil produksi mereka dengan kebutuhan pribadi masing-masing. Kegiatan trading paling awal dikenal sebagai barter, bentuk pertukaran paling sederhana sebelum standarisasi alat tukar seperti uang ditemukan. Setelah ditemukannya mata uang, kegiatan Trading mengalami perubahan. Proses pertukaran menjadi jauh lebih efisien dengan munculnya pembagian penawaran (jual) dengan permintaan (beli). Karena peningkatan efisiensi ini, individu memiliki potensi untuk mendapat surplus keuntungan atau profit dibanding modal awalnya.

Contoh Trading seperti contoh kasus berikut:
"Geraldo adalah pengrajin tembikar, dia menyiapkan modal awal sebesar Rp. 1,000,000 untuk memproduksi 10 buah tembikar dengan model dan tipe yang berbeda. Geraldo menawarkan setiap tembikar dengan harga jual Rp. 250,000. Setelah 1 bulan ditawarkan di pasar barang antik, 5 buah tembikar laku terjual. Dari hasil trading tersebut, Geraldo mendapatkan pemasukan sebesar Rp. 1,250,000. Dengan begitu, dia mendapat untung 25% dari modal awalnya meskipun setengah dari total produksinya belum laku."

Pasar Modal, Jenis Trading di Era Modern

 

Dari barter sampai ditemukannya alat tukar terstandarisasi (mata uang), kegiatan Trading masih terus mengalami perkembangan. Selain pertukaran barang dan jasa konvensional, pasar sebagai sentral pertukaran memberikan peluang munculnya jual beli pada aset keuangan (pasar modal). Pasar tempat jual beli aset keuangan tersebut antara lain adalah pasar saham dan pasar berjangka. Saat ini, istilah "Trading" di Indonesia dan dunia secara khusus mengacu pada kegiatan jual beli jangka pendek yang terjadi di pasar saham dan/atau pasar berjangka, dengan pelakunya disebut sebagai "Trader". Istilah ini sering didampingkan dengan istilah "Investasi" yang pelakunya disebut "Investor".

Seperti apa aktivitas Trading masa kini? Berikut adalah gambaran umumnya:

Pasar Saham (Stock Market) menawarkan akses kepada perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta untuk mendapatkan modal dari para investor dengan cara memperjualbelikan sebagian "hak kepemilikannya". Trader atau investor akan membeli saham sebagai representasi hak kepemilikan itu. Sebagai imbalannya, investor akan mendapat keuntungan berdasarkan seberapa besar rasio hak milik-nya terhadap keuntungan bersih produsen (dividen). Sedangkan Trader akan cenderung menjual kembali saham yang dimilikinya saat harga saham tersebut meningkat, untuk mendapatkan profit dari selisih harga jual dan harga beli yang disebut Capital Gain.
 

Pasar Berjangka (Futures Market) menawarkan kontrak antara pihak penjual untuk mengirimkan komoditas pesanan ke pembeli dengan harga tertentu di masa depan, sesuai dengan kontrak. Latar belakang utama diadakannya kontrak tersebut adalah agar pembeli maupun penjual komoditas mendapat perlindungan dari gejolak harga atau musibah alam yang tak terduga, termasuk perdagangan antara mata uang (forex).

Awalnya pasar keuangan hanya dapat diakses dengan jumlah unit pembelian minimal (lot) oleh perusahaan-perusahaan finansial besar. Lot disini adalah satuan hitung di pasar modal, seperti kilogram dalam daging dan liter dalam beras. Unit pembelian tersebut biasanya membutuhkan modal besar sehingga umumnya hanya institusi dagang atau individu kaya raya yang dapat mengaksesnya. Namun, globalisasi internet saat ini memberikan kesempatan bagi trader perorangan bermodal rendah (ritel) untuk bisa mengakses pasar-pasar alternatif tersebut melalui pialang. Pada pasar modal, pihak yang menyediakan jasa perantara disebut sebagai Broker.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami