thumbnail cara menggunakan stochastic pada saham

Thumbnail cara menggunakan stochastic pada saham ( Source Image: Freepik/andranik.h90)

Trading Sideways Market Mudah dengan Indikator Stochastic!

Trading Sideways Market Mudah dengan Indikator Stochastic!

Written by Astronacci, December 23, 2024

Pasar sideways adalah kondisi di mana pergerakan harga saham cenderung stagnan, tanpa arah tren yang jelas, baik naik maupun turun. Hal ini membuat pasar sideways sering kali sulit diprediksi karena tidak ada sinyal kuat mengenai sentimen pasar. Meski demikian, kondisi pasar seperti ini sering muncul ketika pasar sedang menunggu katalis besar, seperti laporan ekonomi atau keputusan kebijakan moneter.

Lantas, bagaimana Time Trader dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk profit? Indikator Stochastic dapat mengidentifikasi titik balik harga dengan lebih mudah dan efektif. Berikut penjelasan selengkapnya!

Baca Juga: Optimalkan Keuntungan dengan Eksternal Fibonacci Retracement

Stochastic, Indikator Penting di Pasar Sideways

Pentingnya memahami pasar sideways dalam analisa teknikal adalah karena fluktuasi harga dalam rentang tertentu dapat memberikan peluang trading yang lebih stabil dan terukur. Dengan menggunakan alat analisis yang tepat, seperti indikator Stochastic, Time Trader dapat mengidentifikasi titik balik harga dan memanfaatkan pergerakan harga yang terbatas dalam rentang sideways.

Cara Kerja Stochastic

Indikator Stochastic adalah alat yang digunakan untuk mengukur momentum harga, memberikan gambaran mengenai apakah sebuah aset sedang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). 

Stochastic terdiri dari dua garis utama, yaitu %K dan %D. Berikut penjelasan selengkapnya:

  • Stochastic %K adalah garis utama yang menunjukkan nilai momentum berdasarkan harga penutupan relatif terhadap rentang harga tertinggi dan terendah dalam periode tertentu.
  • Stochastic %D adalah rata-rata bergerak (moving average) dari %K, yang berfungsi untuk memperhalus sinyal dan menjadikannya lebih mudah diinterpretasikan.

Cara Kerja Stochastic %K dan %D

Indikator Stochastic bekerja dengan membandingkan harga penutupan terbaru terhadap rentang harga dalam periode waktu tertentu, biasanya 14 hari. Ketika kedua garis %K dan %D mendekati level ekstrim (di atas 80 atau di bawah 20), hal ini menunjukkan kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Pembacaan ini memberikan sinyal potensial untuk pembalikan harga.

Stochastic dan Kondisi Pasar

Indikator Stochastic digunakan untuk mengidentifikasi kondisi pasar yang dapat menunjukkan pembalikan harga. Kondisi overbought (nilai Stochastic di atas 80) dan oversold (nilai Stochastic di bawah 20) membantu trader mendeteksi titik potensial di mana harga yang stagnan dalam rentang sideways bisa berbalik arah. Berikut penjelasan selengkapnya:

  • Overbought (nilai > 80): Pasar cenderung sudah terlalu tinggi, menunjukkan bahwa harga mungkin akan terkoreksi atau turun dalam waktu dekat. Ini bisa menjadi sinyal untuk menjual atau mengambil keuntungan.
  • Oversold (nilai < 20): Pasar dianggap terlalu rendah, yang berarti harga bisa segera berbalik naik. Ini adalah sinyal bagi trader untuk mempertimbangkan membeli.

Stochastic memberi petunjuk penting dalam memprediksi pergerakan harga meski pasar sedang tidak bergerak dalam tren yang jelas. Dalam konteks pasar sideways, indikator ini memberikan informasi tentang potensi pembalikan harga dalam rentang perdagangan yang terbatas.

Strategi Trading dengan Indikator Stochastic

Sinyal crossover memberikan indikasi yang kuat di pasar sideways karena fluktuasi harga yang lebih stabil. Hal ini membuatnya lebih efektif daripada di pasar trending. Namun, selain crossover, ada strategi lain yang juga dapat memperkuat analisis, yaitu divergence antara harga dan indikator Stochastic.

  • Sinyal Crossover dalam Pasar Sideways

Grafik Stochastic Pada Pasar Sideways

(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)

Sinyal crossover terjadi ketika garis %K melintasi garis %D. Dalam pasar sideways, sinyal crossover cenderung memberikan indikasi yang lebih akurat dibandingkan di pasar trending, karena fluktuasi harga yang lebih stabil. Crossover di pasar sideways biasanya lebih konsisten dalam mengidentifikasi titik balik harga, sehingga memberikan peluang yang lebih dapat diandalkan.

  • Strategi Divergence

Grafik Divergence antara Harga dan Stochastic

(Sumber Gambar: Dokumentasi oleh Astronacci)

Selain crossover, strategi lain yang dapat digunakan dalam pasar sideways adalah divergence antara harga dan indikator Stochastic. Divergence terjadi ketika harga membentuk higher high (puncak lebih tinggi) tetapi indikator Stochastic membentuk lower high (puncak lebih rendah), atau sebaliknya. Divergence ini sering kali mengindikasikan pembalikan harga dan memberikan sinyal kuat untuk keputusan trading yang lebih tepat, terutama di pasar sideways.

Baca Juga: Cara Menggunakan Indikator Moving Average untuk Trading Saham

Keuntungan dan Keterbatasan Menggunakan Indikator Stochastic di Sideways Market

Keuntungan Menggunakan Indikator Stochastic

  • Identifikasi Titik Balik Pasar: Indikator Stochastic sangat efektif untuk menemukan titik pembalikan harga, terutama dalam pasar sideways.
  • Konfirmasi Tren: Stochastic dapat digunakan untuk mengonfirmasi arah tren, membantu trader dalam menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar.

Keterbatasan Menggunakan Indikator Stochastic

  • Risiko False Signals: Dalam kondisi pasar trading yang kuat, indikator ini sering memberikan sinyal palsu karena harga terus bergerak dalam satu arah.
  • Perlunya Konfirmasi Tambahan: Untuk meminimalkan risiko, penting bagi trader untuk menggunakan Stochastic bersama indikator lain guna memastikan validitas sinyal.

Ingin Memahami Lebih Banyak Strategi untuk Trading di Market Sideways?

Jelajahi berbagai strategi dan alat analisis yang lebih mendalam untuk mengoptimalkan trading Time Trader di pasar sideways. Kunjungi Astronacci Shop sekarang dan temukan cara untuk mengidentifikasi peluang trading yang lebih aman dan menguntungkan!

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami